PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Demam lato-lato kini viral dimana-mana. Bukan tidak hanya anak-anak saja, orang dewasapun ikut memainkan permainan tersebut. Lato-lato ini merupakan permainan tradisional yang tren pada tahun 1990-an.
Mainan ini terdiri dari dua bola ada yang warni-warni, ada juga satu warna. Dua bola itu digantung ke sebuah tali. Cara mainnya dengan membenturkan dua bola tersebut dengan cepat, sehingga menimbulkan bunyi ‘tek..tek..’
Melihat hal itu, Dosen Olahraga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Dr. Yudha Febrianta, M.Or.,AIFO. mengatakan permainan tersebut dapat melatih perkembangan motorik anak.
“Anak sejatinya memiliki energi berlebih yang perlu disalurkan untuk kegiatan yang positif dan bermanfaat untuk tumbuh kembang anak. Apalagi saat ini anak juga tidak lepas dari HP. Dengan adanya permainan ini maka anak akan mulai tidak terkonsentrasi pada permainan di HP atau game yang ada di HP,” katanya saat ditemui di Kantor Penerimaan Mahasiswa Baru UMP, Kamis (5/1/2023).
Menurutnya, bermain memang menjadi salah satu kunci bagi anak untuk belajar, berkembang, percaya diri, sejahtera, dan sehat secara mental. Variasi dalam permainan sangat penting untuk diperhatikan ketika ingin mengembangkan seluruh area perkembangan anak.
“Permainan lato-lato akan membuat anak belajar untuk mengendalikan gerakan tangan. Karena kalua gerakan tangan ini tidak terkendali dengan baik maka gerak dari bandul itu akan tidak stabil dan menyebabkan permainan terhenti,” jelasnya.
Perkembangan motorik menurut Emdang Rini Sukamti, jelas Yudha, bahwa perkembangan motorik adalah sesuatu proses kemasakan atau gerak yang langsung melibatkan otot-otot untuk bergerak dan proses pensyarafan yang menjadi seseorang mampu menggerakkan dan proses persyarafan yang menjadikan seseorang mampu menggerakan tubuhnya.
“Keterampilan motorik kasar merupakan keterampilan gerak yang menggunakan otot-otot besar, tujuan kecermatan gerakan bukan merupakan suatu hal yang penting akan tetapi koordinasi yang halus dalam gerakan adalah hal yang paling penting. Motorik kasar meliputi melompat, memelempar, berjalan, dan meloncat,” jelasnya.
Dijelaskan, dari berbagai pendapat ahli terkait dengan perkembangan motorik maka permainan lato-lato ini dapat digunakan untuk melatih motorik anak, baik motorik kasar maupun motorik halus.
“Permainan ini merupakan permainan kombinasi antara keterampilan motorik kasar dan motorik halus. Terdapat unsur kecepatan, keseimbangan, konsentrasi, berpindah tempat, daya tahan otot dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, selain dari unsur motorik ada dari unsur sosial yaitu anak-anak akan mudah melakukan sosialisasi kepada temannya dan akan saling berkompetisi dengan temannya yang sama-sama memainkan lato-lato.
“Anak yang bisa memainkan permainan ini maka mereka akan lebih percaya diri dan mampu berbagi strategi untuk memainkan lato-lato dengan temannya,” ungkapnya. (tgr)