SRAGEN, Suara Muhammadiyah – Pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah-Aisyiyah ke-48 di Surakarta telah berlalu. Namun banyak hal yang bisa menjadi kenangan pelaksanaan Muktamar yang digelar di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) ini. Salah satunya kuliner yang banyak diserbu para kader dan simpatisan Muhammadiyah.
Salah satunya hidangan Thengkleng kambing yang selalu dicari-cari peserta muktamar. Menu tersebut selalu ludes diserbu para penggembira muktamar dari berbagai daerah. Bahkan panitia memberikan penghargaan khusus pada Radja Thengkleng yang memberikan sumbangsih cukup besar dalam gelaran tersebut.
Bambang Sukoco selaku Sekretaris Panitia Muktamar Muhammadiyah-Aisyiyah ke 48 menyampaikan acara telah berlangsung dengan sukses. Salah satu pendukungnya yakni layanan konsumsi. Pihaknya lantas memberikan apresiasi hidangan thengkleng asal Sragen ini.
”Kami memberikan apresiasi piagam berupa sertifikat penghargaan karena menjadi vendor gelaran muktamar. Kedua kita memberikan penghargaan radja Thengkleng menjadi menu terfavorit,” terangnya.
Dia menjelaskan Thengkleng selalu dicari para peserta muktamar. Hampir semua memberikan testimoni positif untuk hidangan thengkleng. ”Kami memberikan apresiasi, kemarin dinikmati 5000 orang se Indonesia, bahkan perwakilan luar negeri. Sangat gembira karena ini menjadi menu andalan,” jelasnya.
Sementara Pemilik Radja Thengkeng Eko Wijiyono menuturkan pihaknya bersyukur mendapatkan apresiasi dari UMS Surakarta sebagai panitia Muktamar. ”Ternyata Thengkleng menjadi yang paling dicari dan favorit,” ujarnya.
Pada sesi pertama menyediakan 70 kwali dan 3000 nasi kotak selama muktamar menjadi hidangan penutup muktamar. Jika dihitung, sekitar 300 ekor kambing. ”Kita pakai jenis kambing Jawa,” terang Eko. (Rpd)