Ratusan Calon Santri Baru Ikuti Tes Seleksi Masuk Pondok Pesantren Kauman
PADANG PANJANG, Suara Muhammadiyah – Panitia Penerimaan Santri Baru (PSB) Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang laksanakan tes seleksi calon santri baru Tahun Pelajaran 2023/2024. Kepada calon santri baru, ketua panitia PSB, Rezki, S.Pd menyampaikan bahwa ada tiga jenis tes yang akan dilaksanakan hari ini, diantaranya tes akdemik dengan sistem komputer, tes praktek ibadah dan tes wawancara.
“Akan ada tiga jenis tes yang mesti diikuti oleh calon santri kita. Semuanya menjadi penentu bagi calon santri diterima atau tidaknya di Pondok Pesantren ini. Selain itu ketiga jenis tes menjadi tolok ukur bagi Pondok Pesantren nantinya untuk penentuan jurusan bagi santri kita,” sebutnya di Aula Buya HAMKA. Minggu, (08/01).
Dikatakannya bahwa yang hadir saat ini adalah calon santri yang telah mendaftarkan dirinya secara online pada gelombang pertama. Ada sekitar 200an santri sebutnya mendaftakan diri pada dua jenjang pendidikan di Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah. Ditambahkannya bahwa sebetulnya calon santri yang mendaftar lebih banyak dari pada yang hadir saat ini tapi karena pada saat calon santri yang mendaftar diluar batas waktu yang sudah ditentukan sehingga mereka tidak mendapatkan slot pendaftaran pada gelombang pertama ini. Namun, ditegaskannya calon santri yang terlambat sudah masuk daftar calon santri pada gelombang kedua yang akan dibuka secara resmi pada tanggal 9 Januari 2023.
“Banyak yang mendaftar melewati batas waktu yang ditentukan, terpaksa mereka yang terlambat mendaftar kami masukkan pada gelombang kedua. Target kita tahun ini Pondok Pesantren menerima santri baru sebanyak 400 santri untuk dua jenjang pendidikan, MTs dan MA,” ujarnya.
Sejalan dengan itu Mudir Pondok Pesantren, Dr. Derliana yang ditemui di ruang kerjanya mengatakan, jumlah calon peserta didik yang mendaftar 214 orang, hanya saja ada sebagian mereka melakukan tes secara daring sehingga tidak hadir hari ini. Mereka yang melaksanakan tes secara daring sebutnya mereka yang secara resmi merupakan warga persyarikatan Muhammadiyah yang dibuktikan dengan surat rekomendasi dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah domisili mereka.
“Tidak semuanya hadir di sini hari ini. Ada yang melaksanakan tes melalui daring. Calon santri yang sudah dipastikan sebagai warga persyarikatan hanya melaksanakan tes akademik dan wawancara saja melalui daring. Hanya saja sebelum itu mereka wajib mengirimkan surat rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah domisili mereka,” jelasnya.
Menurut orang tua dari calon santri yang diwawancarai secara langsung mengatakan alasan kenapa mendaftarkan anaknya ke Pondok Pesantren Kauman. Padahal menurutnya di daerah tempat tinggal mereka juga banyak Pondok Pesantren hebat. Bapak Ikrom yang berasal dari Mandailing, Natal ini mengungkapkan memilih Pontren Kauman karena lulusan Kauman sudah teruji di berbagai bidang.
“Saya ingin anak saya seperti lulusan Pondok pesantren Kauman kebanyakan. Berguna bagi negara. Ada yang KPAI, Komisaris BUMN, TNI, Polisi, Politikus dan yang terpenting adalah jiwa Ulama. Kita berharap anak-anak yang belajar disini ketika lulus nanti sudah bisa menerapkan ilmu agamanya menjadi seorang Muballigh sebaimana warisan buya HAMKA,” harapnya.
Sementara menurut Deni Melizon, Orang tua santri yang berasal dari Pasaman Barat menyampaikan bahwa ia dan keluarga sepakat memilih mendaftarkan anaknya ke Kauman karena ingin anaknya dapat menimba ilmu akademik umum dan memantapkan pemahaman Kemuhammadiyahan. Saat ini menurut pengakuan pegiat Literasi Sumatra Barat ini, sebagai kader persyarikatan beliau ingin ada pelangsung kaderisasi dari keluarganya.
“Untuk menyiapkan kader dakwah kita yang masih sangat kurang. Juga InsyaAllah menyiapkan Alya (anaknya-red) sebagai kader Muhammadiyah untuk menempuh jenjang pendidikan terbaik dan sesuai sebagai bekal baginya di masa depan,” tutupnya. (Darwis)