Awal Tahun, Muhammadiyah Taiwan Panen Doktor

taiwan

Haedar Nashir dalam sebuah acara di PCIM Taiwan

TAICHUNG, Suara Muhammadiyah – Tahun 2023 baru berjalan 2 minggu, Muhammadiyah Taiwan sudah mendapatkan banyak kejutan Bahagia. Salah satu kejutan tersebut adalah “panen doktor” dari para pengurusnya. Muhammadiyah Taiwan memang mayoritas diisi oleh kader-kader yang sedang menempuh studi di berbagai jenjang.

Sejak didirikan tahun 2014, baru kali ini Muhammadiyah Taiwan “panen doktor” sebanyak ini. Terhitung ada 9 orang doktor baru yang lulus  bersamaan di bulan Januari ini. Ke-9 orang ini adalah Andi Azhar, Yuniar Wardhani, Sobar M Djohari, Dewi Maryam, Bagus Haryadi, Anshar, Hamka, Susilo Nur Aji, dan Julian Supardi.

Menurut Andi Azhar yang merupakan mantan Ketua Muhammadiyah Taiwan periode 2019 – 2021, periode kelulusan Januari 2023 ini menjadi berkah tersendiri bagi Muhammadiyah Taiwan. Selain bulan ini Muhammadiyah Taiwan akan merayakan miladnya yang ke-9, ternyata bulan ini menjadi penanda bahwa Muhammadiyah Taiwan sedang panen para teknokrat bergelar doktor dari berbagai perguruan tinggi di Taiwan.

“Hal ini akan berdampak besar bagi perguruan-perguruan tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah di Indonesia karena ke-9 doktor ini merupakan dosen di berbagai PTMA di Indonesia. Harapannya sekembalinya dari Taiwan, para doktor-doktor ini akan mampu berperan lebih memajukan PTMA-PTMA tempat mereka mengabdi”, ucap Andi yang melangsungkan sidang doktoralnya di Kantor PCIM Taiwan di Asia University-Taichung.

Yuniar Wardhani, mantan Ketua ‘Aisyiyah Taiwan periode 2019 – 2021 juga menyatakan hal senada. Yuniar yang berhasil meraih gelar doktornya setelah meneliti tentang Kesehatan ibu dan anak menyebutkan bahwa capaian gelar doktor kesembilan  kader ini memberikan dua dampak sekaligus.

Dampak pertama adalah capaian ini akan memberikan asupan bergizi bagi PTMA karena mereka adalah para teknokrat muda yang potensial. Dampak yang kedua adalah capaian ini juga menjadi kehilangan bagi Muhammadiyah Taiwan karena kesembilan orang ini akan segera Kembali ke Indonesia, sedangkan di saat yang bersamaan Muhammadiyah Taiwan sedang gencar-gencarnya mencari tambahan kader agar dakwah Muhammadiyah disini bisa terus berkesinambungan.

Yuniar yang juga dikenal dekat dengan kalangan Pekerja Migran Indonesia di Taiwan ini mengharapkan bahwa kedepan harus ada sosok-sosok lain yang mampu merekatkan hubungan para pekerja migran ini dengan Muhammadiyah agar mereka tetap menganggap bahwa Muhammadiyah adalah rumah mereka. Selain dikenal dekat, Yuniar juga dikenal sering membantu para pekerja migran dikala terkendala masalah di Taiwan. Hal ini menjadi salah satu kunci keberhasilan dakwah Muhammadiyah di Taiwan selama ini.

Dari kesembilan kader ini, juga terdapat salah satu kader Muhammadiyah yang dikenal sangat militant dan senior. Ia adalah Sobar M. Djohari, mantan Kepala Kantor Muhammadiyah Taiwan di Taichung. Sobar dikenal di kalangan anak muda Muhammadiyah sebagai Instruktur berpengalaman dalam pengkaderan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Sama seperti Andi, Sobar dinyatakan lulus dari Asia University Taiwan setelah menempuh studi selama 4,5 tahun. (Riz)

Exit mobile version