PADANGPANJANG, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka memperkuat jiwa kaderisasi, Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Padangpanjang, Batipuh, X Koto (Pabasko) gelar Pelatihan Kader Muda Taruna Melati II (PKM TM II). Kegiatan yang terlaksana berkat kerjasama antara PD IPM Pabasko dengan Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padangpanjang ini berlangsung di Aula FKIP UM Sumatra Barat. Jum’at (13/01).
Dalam pelaksanaannya, kegiatan yang merupakan lanjutan dari proses kaderisasi formal yang ada di organisasi otonom Muhammadiyah ini direncanakan berlangsung sampai tanggal 15 Januari 2023 mendatang.
Shiffatul Afif selaku ketua pelaksana menuturkan kegiatan Taruna Malati 2 kali ini di ikuti oleh 103 peserta yang merupakan santri Pondok Pesantren Kauman Muhammmadiyah Padangpanjang. Ia juga menyampaikan bahwa target PKM TM II tahun ini salah satunya adalah para kader IPM mampu menghidupkan kembali Tri Kompetensi Dasar IPM yakni religiulitas, intelektualitas dan humanitas di era digital. Dia juga menyampaikan apresiasi atas kerjasama yang terbangun dengan Pesantren Kauman Muhammadiyah, karena menurutnya kontribusi Pondok Pesantren terhadap lahirnya kader yang memiliki jiwa militan, kompetensi dan berkualitas semakin terlihat nyata.
“Kaderarisasi harus tetap jalan, kaderisasi bukan hanya sekedar kaderisasi saja melainkan harus punya jiwa militan, kompeten, kualitas yang nanti bisa survive dalam menghadapi era perubahan seperti sekarang. Pondok pesantren telah menunjukkan hal itu kepada kita semuanya,” ujarnya.
Ditambahkannya kegiatan ini diharapkan mampu membentuk kader-kader muda yang militan, adaptif, kreatif dan unggul dalam intelektual sehingga dapat menjadi sosok yang mampu menggantikan para pemimpin Negara secara umum dan Muhammadiyah secara khususnya di masa mendatang dangan keanggunan moralnya.
Sementara Dr. Derliana dalam sambutannya menyampaikan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat serta mengokohkan semangat militansi yang ada dalam diri santrinya. Dengan mengusung tema ‘Revitalisasi Mental Kader Mewujudkan Intelektual Muda’, Derliana berharap apa yang menjadi cita-cita persyarikatan dapat dipenuhi oleh para santri Kauman.
Tema tersebut sebutnya memiliki tujuan memberikan pemahanan dan juga keyakinan terhadap ideologi IPM yang dengan itu diharapkan terbentuknya jiwa militansi kader kepada organisasinya yang bertujuan agar kader IPM maju dalam segala aspek kehidupan.
“Harapan persyarikatan tentu tertumpang kepada lembaga pendidikan, tempat proses kaderisasi itu lahir. Semoga dengan kolaborasi ini apa yang menjadi cita-cita kita bersama dapat diwujudkan,” sebutnya.
Derliana juga menyinggung soal kebebasan berekpresi di era digital mesti menjadi perhatian kader Muhammadiyah, karena menurutnya saat ini era digital telah mengambil beberapa peran kehidupan masyarakat. Kader persyarikatan harus mampu mengambil peran dengan memanfaatkan platform media sebagai bentuk kolaborasi dan aksi dalam dakwah. Beliau juga berpesan agar para kader Muhammadiyah mesti bisa menempatkan diri sesuai dengan keahlian di bidang masing-masing. Sanggup menjadi arus yang baik ditengah gelombang digitalisasi.
Diharapkannya dengan terselenggaranya kegiatan PKM TM II ini, menjadikan kader-kader yang memiliki jiwa loyalitas terhadap organisasi, mampu mengambil kontribusi serta mampu untuk menjadi kader terbaik dan jiwa militansi kader tidak hanya di dalam organisasi tapi semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara
“Kaderisasi jangan berhenti saat PKM TM saja, tapi setelah ini tanggungjawab justru lebih berat lagi. Tidak hanya dituntut untuk menjalankan roda organisasi tapi bagaimana pengaplikasiannya di dalam kehidupan,” harapnya. (Darwis/Riz)