Wakil Ketua PWM Kalsel Buka Training Pemuda dan Perempuan untuk keadilan iklim 

Wakil Ketua PWM Kalsel Buka Training Pemuda dan Perempuan untuk keadilan iklim 

Wakil Ketua PWM Kalsel Buka Training Pemuda dan Perempuan untuk keadilan iklim

MARTAPURA, Suara Muhammadiyah – GreenFaith Indonesia bekerja sama dengan PW IPM Kalsel dan DPD IMM Kalsel menyelenggarakan training untuk anak muda dan perempuan dengan mengambil tema menggerakkan multif Iman untuk gerakan keadilan iklim. Dalam pembukaan kegiatan ini dimulai dengan seminar terkait keadilan iklim yang dihadirkan adalah narasumber Dr Wahyudin dari LK 3, dari LHKP PP Muhammadiyah David Efendi dari kader hijau Al Bawi dan dari PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah klolida annisa dan serta menghadirkan juga mantan wakil bupati HST yang juga eks kordonator walhi Kalsel yang juga sekretaris PWNU Kalimantan pak Bary.

Sebagai perkenalan penyelenggara kegiatan ini, GreenFaith, merupakan organisasi internasional yang saat ini telah tersebar di berbagai negara, baik di benua Amerika, Afrika, Eropa, UK, Asia dan Oseania. Melalui para aktivis dan pegiatnya yang berasal dari beragam latar belakang
agama, budaya, etnis dan ideologi, GreenFaith berikhtiar memperjuangkan
keadilan iklim dan energi bersih. Sebagai organisasi internasional, tujuan utama GreenFaith adalah
memperkuat dampak dan kontribusi masyarakat beragama untuk mengerem
percepatan krisis iklim. Kita tidak punya banyak waktu lagi.

Dalam kesempatan diskusi ini beberapa penanya menunjukkan antusiasme agar training yang akan berlangsung du hari ini tidak hanya menghasilkan kajian teori tetapi juga aksi langsung yang memberi dampak bagi penguatan inisiatif lokal di Kalsel mengingat banyaknya persoalan lingkungan yang ada di Kalsel seperti intensitas banjir kerusakan pertanian akibat cuaca buruk gagal panen dan juga ancaman krisis air bersih.

Dr Wahyudin yang merupakan dosen UIN Banjarmasin mengingatkan bahwa ajaran-ajaran Islam betul-betul telah memberikan pondasi moral ekologi bagi kesadaran umat Islam untuk bertindak dan berbuat dengan pemuh tanggungjawab terhadap eksistensi lingkungan hidup di mana lingkungan hidup adalah amanah. Ada wajah Tuhan yang ada di dalam ciptaannya yang disebut dengan teosofi.

“Perbedaan khilafiyah kita tipiskan, bersama membangun gerakan lingkungan yang lebih penting. Gerakan lingkungan itu jihad besar, ” tambah Dr Wahyudin yang merupakan pengurus LK3 Banjarmasin dan di LHKP PP Muhammadiyah.

Sementara pak Bary menekankan pentingnya keterlibatan kaum muda untuk mempengaruhi dan merebut struktur pemerintahan agar bisa merubah dari dalam.

David Efendi yang merupakan pengurus lhkp PP Muhammadiyah menekankan bahwa bargaining anak muda di dalam isu iklim dan krisis energi sangat besar mengingat populasi anak muda di Indonesia jumlahnya sangat besar lebih dari 60% sehingga populasi yang besar ini dapat menggerakkan perubahan sebagai Agent of Change. Kaum muda dituntut untuk proaktif dengan membangun aliansi atau polisi dengan berbagai macam organisasi lintas negara lintas agama untuk memberikan rasa terhadap kebijakan politik atau terhadap kehidupan dan kandidat pemimpin pemerintahan lebih berpihak pada masa depan dan keadilan antar generasi.

Wakil generasi muda, Kholida Annisa memberikan penekanan anak-anak muda sudah memiliki kesadaran yang sangat baik dan hal ini perlu ditingkatkan lagi untuk kolaborasi di dalam aksi aksi nyata merespon berbagai persoalan yang ada di lapangan

sesi seminar pembukaan ini buka di buka oleh ketua wakil ketua PWM Kalsel Bapak Taufik yang membidangi kader. Beliau memberikan beberapa tips untuk aksi-aksi lingkungan dengan jalan yang sederhana hemat listrik, hemat air sampai kepada dukungan dukungan agama terhadap Pentingnya menjaga lingkungan hidup dan mencegah gerakan yang merusaknya. Sejalan dengan greenfaith yang mengamini bahwa bumi adalah tempat tinggal yang suci yang harus dihormati.

Kegiatan training untuk Kalimantan Sekatan akan berlangsung selama dua hari ini 13-14 Januari 2023 diikuti oleh 38 peserta dari berbagai agama agama lalu anak muda, komunitas Pemuda, dan komunitas perempuan. Beberapa peserta dari komunitas muda diwakili dari IMM, Pemuda masyarakat adat, PM, Pemuda Muhammadiyah, PEPELINGASIH Kalsel, Kumdatus, Sanggar Meratus Lestari, PMKK Faperta ULM, Kaharingan dan dari organisasi perempuan Aisyiyah, Nasyiatul Aisyiyah, dan beberapa organisasi lainnya.

Training yang fokus untuk transisi energi berkeadilan ni akan diisi lima materi seperti politik hukum lingkungab, gander, transisi energi, dan juga proses pengayaan belajar bersama selama pelatihan dan akan diakhiri dengan membuat action plan bersama yang akan menjadi komitmen gerak bersama pasca pelatihan. (Riz)

Exit mobile version