YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Bersamaan dengan penerjunan mahasiswa KKN, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) secara resmi melaunching program KKN Internasional Jeddah dan Makkah (KKN+Umrah) dan KKN Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Rabu (18/1). Implementasi KKN Internasional ini dipusatkan di Sekolah Indonesia di Jeddah dan Sekolah Indonesia Makkah. Adapun tujuannya sebagai media untuk meningkatkan kualitas pendidikan pada civitas akademika di kedua pusat pendidikan tersebut lewat pelbagai program yang dilaksanakan.
Durasi tempo pelaksanaan KKN Internasional ini berlangsung selama 4 periode dalam 1 tahun. Peserta KKN akan melaksanakan kegiatan selama 28 hari dalam satu periode. Adapun periode KKN berlangsung pada bulan Mei, Juli, September, dan Desember.
Selama menjalani program KKN Internasional, peserta akan melakukan penguatan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan pembentukan Lazismu cabang Jeddah dan Makkah. Selain itu, peserta juga akan melakukan pemberdayaan manajemen sekolah, melakukan pemberdayaan pengajar di sekolah, mengajarkan dan meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia masyarakat setempat.
Lebih lanjut juga ditugaskan untuk memberikan pengetahuan umum terkait kebangsaan Indonesia, memperkenalkan dan mengajarkan kesenian Indonesia, mendampingi dan membantu kegiatan kewirausahaan milik masyarakat melalui pelatihan maupun kegiatan lainnya, dan mendorong pelestarian dan promosi kebudayaan setempat.
Prof Dr Ir Sukamta, ST., MT., IPM selaku Wakil Rektor Bidang Akademik UMY menuturkan, selain melaunching program KKN internasional. Menurutnya, program tersebut merupakan hasil dari realisasi kerja sama antara UMY dengan Konsulat Jeddah.
Program KKN Internasional dikemas dengan KKN+Umrah itu setiap peserta akan memperoleh berbagai fasilitas mengenai living cost, visa, tiket pesawat Yogyakarta-Jeddah (PP), konsumsi, transportasi lokal.
Kemudian, pada saat bersamaan ada juga KKN MBKM yang mana merupakan program yang disinergikan dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia. Khusus KKN MBKM ini, setiap peserta menjalaninya selama 6 bulan atau selama satu semester.
“Ini sungguh luar biasa bagus akan memberikan manfaat dan pengalaman yang cukup baik kepada anda. Karena soft skill anda akan diuji dan Hard skill juga akan diuji selama 6 bulan di masyarakat. Anda akan darmabaktikan ilmu anda baik itu berkaitan dengan disiplin ilmu yang dipelajari selama di kampus. Juga mengasah leadership, komunikasi, dan skil anda berhadapan dengan masyarakat dan teman-teman anda sendiri satu kelompok KKN,” jelasnya.
Sukamta berharap kepada mahasiswa KKN UMY agar tampil sebagai duta-duta unggul dan Islami. Menjadi duta unggul bisa ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengarahkan dan memberikan contoh yang baik di desa. Sedangkan duta Islami dengan menunjukkan perilaku dan tingkah laku yang bersifat dasar.
“Anda semua akan tercatat sebagai mahasiswa yang tidak hanya memberikan kontribusi terbaik tapi juga akan tercatat sebagai duta-duta kampus yakni duta kampus yang unggul dan Islami,” katanya. (Cris)