Keutamaan Adzan

Adzan

Ilustrasi

Keutamaan Adzan

Oleh: Tito Yuwono

Kenikmatan yang sangat besar kita hidup di Indonesia. Negeri yang subur, makmur, hijau, dan banyak sumber daya alam. Di samping itu, kenikmatan yang sangat besar juga adalah terdengarnya suara adzan di seluruh negeri ini. Karena hampir setiap kampung mempunyai masjid, dan setiap masjid mengumandangkan adzan untuk panggilan sholat.  Suasana seperti ini jarang kita dapati di kebanyakan negeri-negeri lain di dunia ini. Dan ini semoga bertanda negeri kita semakin diberikan barakah oleh Allah Ta’ala.

Ketika adzan dikumandangkan maka Islam mengajarkan kepada kita untuk menjawab panggilan itu. Sebagaimana hadis Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim  :

إِذَا سَمِعْتُمْ النِّدَاءَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ الْمُؤَذِّنُ

Artinya: “Jika kalian mendengar seruan adzn makaucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin. (HR Imam Bukhori dan Imam Muslim)”.

Untuk bagian hayya ‘alash sholaah dan hayya ‘alal falaah maka bagi yang mendengarkan mengucapkan la haula wala quwwata illa billah sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

وَلِمُسْلِمٍ: ( عَنْ عُمَرَ فِي فَضْلِ اَلْقَوْلِ كَمَا يَقُولُ اَلْمُؤَذِّنُ كَلِمَةً كَلِمَةً سِوَى اَلْحَيْعَلَتَيْنِ فَيَقُولُ: “لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاَللَّهِ” )

Menurut Riwayat Muslim dari Umar Radliyallaahu ‘anhu tentang keutamaan mengucapkan kalimat per kalimat sebagaimana yang diucapkan oleh sang muadzin kecuali dua hai’alah (hayya ‘alash sholaah dan hayya ‘alal falaah) maka hendaknya mengucapkan laa haula walaa quwwata illa billah. (HR Imam Muslim)

Sering kita saksikan atau mungkin kita mengalami sendiri ketika adzan dikumandangkan kita tidak mendengakannya, apalagi menjawabnya. Obrolan masih asyik dilaksanakan, rapat atau pertemuan juga masih dilanjutkan tanpa ada jeda untuk mendengarkan dan menjawab adzan. Berikut kami sampaikan keutamaan dan fadzilah yang sangat besar terkait dengan adzan, semoga bermanfaat.

Keutamaan Adzan

  1. Adzan dapat mengusir setan

Setan adalah musuh kita yang nyata. Mereka selalu membisikkan kebuurukan ke dada manusia, menyesatkan dari jalan yang lurus dan menggelincirkan ke api neraka. Jerat-jerat setan (talbis iblis) mengena ke siapapun, baik orang kaya maupun miskin, baik orang berkedudukan maupun rakyat jelata, orang yang berilmu maupun orang yang kurang berilmu. Tentu dengan strategi yang berbeda-beda,

Maka, salah satu pengusir setan adalah dengan adzan. Sebagaimana hadis Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori yang artinya:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda: “Apabila telah dikumandangkan (adzan) untuk shalat, maka setan lari hingga mengeIuarkan kentut sampai dia tidak mendengar lagi suara adzan. Apabila adzan telah selesai, dia (setan) muncul kembali hingga pada saat shalat diiqamati, dia baru pergi lagi.

Sampai ketika iqamat sudah selesai, dia muncul kembali sehingga dia dapat memasukkan bisikan antara seseorang dan batinnya. Setan berkata: Ingatlah ini dan itu, yakni perkara yang sebelumnya tidak diingatnya sampai-sampai orang itu tidak tahu lagi berapa jumlah rakaat shalatnya.”

  1. Adzan akan menjadi saksi kebaikan

Yang mendengar suara adzan akan menjadi saksi kebaikan bagi mudzain, sebagaimana hadis Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori:

لَا يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ الْمُؤَذِّنِ جِنٌّ وَلَا إِنْسٌ وَلَا شَيْءٌ إِلَّا شَهِدَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Artinya: “Tidaklah suara adzan yang keras dari yang mengumandangkan adzan didengar oleh jin, manusia, segala sesuatu yang mendegarnya melainkan itu semua akan menjadi saksi pada hari kiamat.” (HR Imam Bukhori)

  1. Orang yang mendengarkan adzan sampai selesai kemudia membaca doa (setelah adzan) akan mendapatkan syafaat pada hari kiamat.

Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori:

مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Artinya: Barangsiapa yang berdoa setelah mendengar Adzan: Ya Allah, Rabb Pemilik seruan yang sempurna ini, dan Pemilik shalat yang akan didirikan ini, berikanlah wasilah dan keutamaan kepada Muhammad. Bangkitkanlah ia pada kedudukan yang terpuji sebagaimana Engkau telah janjikan. Maka ia berhak mendapatkan syafaatku pada hari kiamat. (HR Imam Bukhori)

  1. Orang yang mendengarkan adzan dan menjawabnya dari hati terdalam akan Allah Ta’ala masukkan ke dalam surga.

Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

إِذَا قَالَ الْمُؤَذِّنُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ فَقَالَ أَحَدُكُمْ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ ثُمَّ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ثُمَّ قَالَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ قَالَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ثُمَّ قَالَ حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ قَالَ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ ثُمَّ قَالَ حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ قَالَ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ ثُمَّ قَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ قَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ ثُمَّ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مِنْ قَلْبِهِ دَخَلَ الْجَنَّةَArtinya:

“Ketika muadzin mengumandangkan, Allahu akbar.. Allahu akbar Lalu kalian menjawab: Allahu akbar.. Allahu akbar, kemudian muadzin mengumandangkan, Asyhadu anlaa ilaaha illallaah, lalu kalian menjawab, Asyhadu anlaa ilaaha illallaah.  kemudian muadzin mengumandangkan, Asyhaduanna Muhammadarrasulullah, lalu kalian menjawab, Muhammadarrasulullah. Kemudian muadzin mengumandangkan hayya ‘alasholah, kalian menjawab laa haula walaa quwwata illa billah.

Kemudian muadzin mengumandangkan hayya ‘alal falah, kalian menjawab laa haula walaa quwwata illa billah. Kemudian muadzin mengumandangkan Allahu akbar Allahu akbar, kalian menjawab Allahu akbar Allahu akbar. Kemudian muadzin mengumandangkan laa ilaaha illallah, lalu kalian menjawab laa ilaaha illallah. (siapa yang mengucapkan itu ) dari dalam hatinya maka akan masuk surga. (HR Imam Muslim)Demikianlah begitu besar dan banyak keutamaan adzan, baik bagi yang mengumandangkan dan juga yang mendengar dan menjawabnya. Maka sebagai seorang Muslim hendaknya ketika adzan berkumandang kita mendengarkan baik-baik dan menjawabnya dari hati yang terdalam dengan pemaknaan. Ketika kita sedang beraktifitas maka kita berhenti dulu untuk mendengarkan dan menjawabnya, baik ketika sedang ngobrol dengan kawan atau sedang rapat dan lain sebagainya.

Demikian tulisan singkat ini, semoga kita menjadi bagian orang yang membiasakan mendengarkan dan menjawab adzan ataupun sebagai muadzin. Sehingga kita mendapatkan keutamaan yang sangat besar ini.

Wallahu a’lamu bishshowab. Nashrun minallahi wa fathun qarib

Tito Yuwono, Dosen Jurusan Teknik Elektro-Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Sekretaris Majelis Dikdasmen PCM Ngaglik, Sleman, Ketua Joglo DakwahMu Almasykuri Yogyakarta

Exit mobile version