BANDA ACEH, Suara Muhammadiyah – Sebanyak 69 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia selesai mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM2) selama satu semester di Universitas Muhammadiyah Aceh (UNMUHA) Provinsi Aceh. Berakhirnya PMM Batch 2 di UNMUHA tahun ini ditandai dengan closing ceremony dan festival budaya yang digelar, Kamis (19/01/2023) di Gedung UCC Ahmad Dahlan, Batoh, Kota banda Aceh.
PMM2 merupakan salah satu bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). Selama satu semester, para peserta akan mengikuti perkuliahan di kampus tujuan. Pada batch ini, unmuha menerima lebih kurang 69 mahasiswa yang berasal dari berbagai provinsi, dari papua hingga Pulau Jawa. Dalam kesempatan ini, Unmuha akan membagikan pengalaman dari para peserta PMM Batch 2.
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Psikologi ini mengatakan bahwa PMM di UNMUHA menjadi salah satu pengalaman luar biasa yang ia dapatkan. Meskipun sempat mengalami culture shock karena perbedaan budaya dan kuliner, tetapi Ia dapat beradaptasi dengan cepat.
“Materi perkuliahan di UNMUHA lebih cepat, jadi agak sedikit kaget karena sudah ada di tahap ini, tapi saya belum. Terus, kami orang Kalimantan kan gaya bicaranya keras dan cepat, jadi kelihatan seperti orang marah. Nah, saya berusaha menyesuaikan supaya ngomongnya agak pelan dan lembut. Kuliner juga berbeda karena di sana pedas, tapi di Aceh manis-manis,” ungkapnya.
Lain halnya dengan Ibnu Hadi Bidja mahasiswa S1 Akuntansi Semester 5 Universitas Negeri Gorontalo ini “Saya senang bisa sampai ke Aceh atau yang banyak dikenal dengan Serambi Mekah, Aceh termasuk dalam salah satu list tempat yang ingin saya kunjungi dan akhirnya bisa terealisasi di tahun 2022 lewat program Pertukaran Mahasiswa Merdeka.
Aceh adalah tempat yang nyaman aman dan tentram, Aceh memiliki perbedaan waktu yang cukup lama dengan Gorontalo yaitu 1 jam sehingga membuat saya harus beradaptasi lebih di awal-awal kedatangan.
Dari waktu sholat yang lebih lama dari daerah lain, makanan-makanan aceh sangat enak terutama kuah belangong dan mie Aceh. Aceh tidak seseram dengan yang kalian pikir, Aceh adalah tempat ternyaman yang pernah saya kunjungi. Masyarakat aceh sangat ramah, toleransi beragamanya sangat baik.
Salah satu kampung di aceh mendapatkan julukan “Gampong Peunayong” atau “Kampung Kerukunan antar Umat Beragama”, di Gampong itu terdapat beberapa penganut agama selain agama Islam dan mereka hidup dengan rukun dan saling tolong menolong dari zaman dahulu.
Cara mengajar dosen UNMUHA sangat baik, dapat dimengerti dengan baik oleh mahasiswa, dari cara mereka menyampaikan materi kepada mahasiswa. Lewat Program PMM inilah kita bisa belajar dengan lintas prodi dari prodi asal kita, saya di UNMUHA mengambil matakuliah di 4 Prodi sekaligus, yaitu Prodi Akuntansi, Manajemen, Perbankan Syariah dan Kesehatan Masyarakat.
“Pesan saya bagi Mahasiswa-mahasiswa yang akan atau mau mengikuti Program PMM 3 nanti jangan takut untuk mengambil PT tujuan di Aceh terutama di UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH karena saya yakin kalian tidak akan kecewa untuk berkuliah di UNMUHA, “Bertukar Sementara Bermakna Selamanya” Teurimong Geunaseh Aceh dan UNMUHA,” tutup Ibnu Hadi Bidja. (Agusnaidi B/Riz)