PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Fakultas Pertanian dan Perikanan (FPP) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) melakukan panen perdana produksi beras Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA) di lahan percobaan Desa Karangsari, Kecamatan Kembaran, Banyumas, Kamis, (26/1/2023).
Program KWU Mahasiswa Hibah PKKM 2022 Prodi Agroteknologi itu dihadiri langsung oleh Rektor UMP Assoc. Prof. Dr. Jebul Suroso, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kerjasama Ir. Aman Suyadi M.P, Dekan FPP Sulistyani Budiningsih, S.P., M.P., Kaprodi Agroteknologi Teguh Pribadi, S.Hut., M.Si., Kaprodi Akuakultur Suwarsito, S.Pi., M.Si., Wakil Dekan FPP Anis Shofiyani SP.,MP dan Sekretaris Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyumas sekaligus perwakilan Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam) Ir. Rahmat.
Dekan FPP Sulistyani Budiningsih, S.P., M.P., mengatakan kegiatan panen padi kali ini adalah yang perdana dilakukan dan merupakan bentuk realisasi dari hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) yang dikembangkan pada Unit Kewirausahaan Mahasiswa (UKM).
“Penen perdana untuk tanaman padi menjadi kegiatan pelengkap dari UKM FPP dimana sebelumnya kami mendapatkan dorongan hibah PKKM,” katanya.
Lebih lanjut, Sulistiyani mengatakan kegiatan bertani yang sudah dilakukan ini berbeda dengan bertani secara konvensional dan akan menjadi kegiatan yang terus berkelanjutan. Menurutnya, beras LEISA ini memiliki input pupuk dan pestisida kimia anorganik hampir tidak ada (low input). Ditanam menggunakan mesin ‘rice transplanter’ dan sudah ada mesin penggiling gabah juga.
“Penanaman padi ini kami menanam dengan rendah pupuk dan peptisida anorganik yang sudah menggunakan mesin hibah PKKM. Panen perdana ini juga masih bersifat internal. Oleh karena itu, harapan kedepannya kegiatan ini akan terus berkelanjutan. Selain menjadi kegiatan praktikum mahasiswa tetapi juga bentuk kerjasama kepada petani-petani yang sudah bermitra,” jelasnya.
Rektor UMP Assoc. Prof. Dr. Jebul Suroso memberikan dorongan penuh kepada FPP dan mahasiswa dalam mengembangkan produk-produk pertanian.
“Apresiasi penuh diberikan kepada Jatam dan rekan-rekan mahasiswa yang sudah terlibat dalam kegiatan bertani ini. Harapannya rekan-rekan dapat lebih mengembangkan produk-produk unggulan tidak hanya beras organik tetapi juga dapat mengembangkan model hidroponik untuk tanaman tertentu yang dapat menjadi ikonik dari FPP sendiri,” ujarnya. (qbi/tgr)