Fadhilah Shalat Sunnah Dhuha

Shalat Mikraj Mukmin Ilustrasi

Foto Dok Ilustrasi

Fadhilah Shalat Sunnah Dhuha

Oleh: Tito Yuwono

Pada tulisan sebelumnya telah dibahas berkaitan dengan fadhilah shalat Sunnah Rawatib (https://web.suaramuhammadiyah.id/2023/01/22/fadhilah-shalat-sunah-rawatib/). Banyak sekali fadhilahnya, diantaranya adalah

-Shalat sunnah fajar mempunyai fadhilah yang sangat besar, yaitu lebih baik dari dunia seisinya.

-Menjaga shalat Sunnah rawatib 4 rekaat sebelum dan setelah dhuhur akan terhindar dari api neraka, dan

-Menjaga shalat rawatib 12 rekaat, dibangunkan sebuah rumah/istana di surga.

Pada tulisan ringkas kali ini akan disampaikan fadhilah shalat sunnah Dhuha. Shalat sunnah Dhuha adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada pagi hari setelah terbit matahari. Shalat Dhuha bisa dirutinkan setiap pagi sebelum berangkat bekerja atau setelah berangkat kerja dilakukan di kantor (tempat kerja). Dengan memahami banyak fadhilah di dalam shalat Dhuha, semoga kita lebih termotivasi untuk istikamah dalam mengamalkannya.

Fadhilah pertama, Shalat Dhuha 2 rekaat sebagai pengganti sedekah 360 persendian. Sebagaimana hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud,

في الإنسانِ ثلاثُ مِئةٍ وسِتُّونَ مَفصِلًا؛ فعليه أن يتصدَّقَ عن كلِّ مَفصِلٍ منه بصدَقةٍ، قالوا: ومَن يُطِيقُ ذلك يا نبيَّ اللهِ ؟ قال: النُّخَاعةُ في المسجِدِ تدفِنُها، والشَّيءُ تُنحِّيهِ عن الطَّريقِ، فإنْ لم تجِدْ فركعَتا الضُّحَى تُجزِئُكَ

Artinya: Dalam tubuh manusia terdapat tiga ratus enam puluh persendian, wajib baginya untuk mengeluarkan sedekah untuk tiap-tiap persendiannya.” Mereka (para sahabat) bertanya: ” Wahai Nabi Allah, siapakah yang sanggup melakukan hal itu?” Beliau menjawab: “Dahak di dalam masjid kamu memendamnya, dan kamu menyingkirkan duri dari jalan. Jika kamu tidak mendapati, maka dua rekaat shalat Dhuha sudah cukup bagimu.” (HR Imam Abu Daud)

Fadhilah kedua, Shalat Dhuha empat rekaat akan mencukupi sampai akhir siang, sebagaimana hadis qudsi, yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Rasulullah ﷺ bersabda:

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ

Artinya: “Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang” (HR. Imam Tirmidzi)

Fadhilah ketiga, Shalat Dhuha adalah shalatnya orang-orang yang bertaubat (awwabin), yang kembali kepada Allah Ta’ala. Sebagaimana hadis Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi:

صَلَاةُ اَلْأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ اَلْفِصَالُ

Artinya: “Shalat awwabin adalah ketika anak unta merasakan terik matahari.” (HR Imam Tirmidzi)
Fadhilah keempat, Shalat Dhuha diawal waktu (shalat isyraq) pahalanya seperti haji dan umrah yang sempurna. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi:

مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ

Artinya:” Seseorang yang shalat subuh secara berjamaah, lalu ia duduk berdzikir kepada Allah sampai matahari terbit. Kemudian ia shalat dua raka’at, maka pahala yang ia dapatkan seperti haji dan umrah. Rasulullah ﷺ bersabda: sempurna, sempurna, sempurna” (HR Imam Tirmidzi)

Shalat isyraq adalah shalat 2 rekaat yang dikerjakan kira-kira 15 menit setelah matahari terbit. Sebelum shalat isyraq, didahului dengan duduk berdzikir  setelah subuh.

Fadhilah kelima, Shalat Dhuha adalah salah satu ibadah yang diwasiatkan Rasulullah ﷺ. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim.

عن أَبي هريرة – رضي الله عنه – قَالَ: أوْصَانِي خَلِيلي – صلى الله عليه وسلم – بِصِيَامِ ثَلاَثَةِ أيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ، وَرَكْعَتَي الضُّحَى، وَأنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أرْقُدَ. متفقٌ عَلَيْهِ

Artinya: Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, katanya: “Kekasihku, Nabi Muhammad ﷺ telah memberikan wasiat padaku untuk melakukan puasa sebanyak tiga hari dalam setiap bulan, juga dua rakaat shalat sunnah Dhuha dan supaya saya shalat witir dulu sebelum tidur.” (HR Imam Bukhori dan Imam Muslim)

Demikian fadhilah shalat sunnah dhuha, semoga Allah Ta’ala berikan kita untuk bisa menjaga dan istikamah mengerjakan shalat Sunnah dhuha ini.

Wallahu a’lamu bishshowab. Nashrun minallahi wa fathun qarib

Tito Yuwono, Dosen Jurusan Teknik Elektro-Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Sekretaris Majelis Dikdasmen PCM Ngaglik, Sleman, Ketua Joglo DakwahMu Almasykuri Yogyakarta

Exit mobile version