Fadhilah Shalat Tahajud
Oleh: Tito Yuwono
Sebagai pengantar dari tulisan ringan ini, kami sampaikan puisi pendek berikut:
Hawa dingin menusuk tubuh
Hawa dingin menusuk tubuh
Semakin lelap bagi yang terlena
Selimut ditarik semakin rapat
Agar tubuh semakin hangat
Hawa dingin menusuk tubuh
Badan terbangun dengan hati ringan
Memuji Allah, Yang kembali menghidupkan
Sembahyang tahajud, penuh keutamaan
Dalam tulisan sebelumnya telah kita sampaikan fadhilah Shalat Sunnah Dhuha. Di antara keistimewaan dan fadhilah Shalat Sunnah Dhuha adalah (1) Sebagai bentuk sedekah 360 persendian untuk setiap harinya, (2) Shalat Dhuha adalah shalatnya orang-orang yang bertaubat (Awwabiin), (3) Dengan Shalat Dhuha 4 rekaat akan dicukupkan sampai akhir siang, (4) Shalat Dhuha diawal waktu (Shalat Isyraq) diberi pahala seperti haji dan umrah yang sempurna, dan (5) Shalat Dhuha merupakan salah satu diantara yang diwasiatkan Rasulullah ﷺ.
Pada tulisan kali ini, kami akan menyampaikan beberapa fadhilah Shalat Lail atau sering dinamakan dengan Shalat Tahajud. Allah Ta’ala memberikan keutamaan yang sangat banyak pada orang yang mendirikan dan menjaga Shalat Tahajud. Banyak sekali ayat-ayat Al-Quran maupun hadis Nabi ﷺ terkait dengan keistimewaan dan fadhilah Shalat Tahajud.
Berikut beberapa firman Allah Ta’ala berkaitan dengan perintah Shalat Tahajud:
Allah Ta’ala berfirman dalam surat Al-Isra ayat 79
وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا
Artinya: Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.
Juga, Allah Ta’ala berfirman dalam surat Al-insan ayat 26
وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَٱسْجُدْ لَهُۥ وَسَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيلًا
Artinya: Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang dimalam hari.
Allah Ta’ala berfirman dalam surat Al-qaaf ayat 40
وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَأَدْبَٰرَ ٱلسُّجُودِ
Artinya: Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan setiap selesai shalat.
Fadhilah Shalat Tahajud
Fadhilah Sholat Tahajud sangat banyak. Semoga tulisan ini kan menambah semangat kita untuk bangun di akhir malam dan melakukan ibadah Shalat Tahajud, bermunajat kepada Allah Ta’ala.
Fadhilah pertama, Allah Ta’ala akan angkat derajat ke tempat terpuji, sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam Al-Quran Surat Al-Isra ayat 79.
وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا
Artinya: Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.
Fadhilah kedua, menjadi sebaik-baik hamba, sebagaimana hadis Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori:
نِعْمَ الرَّجُلُ عَبْدُ اللَّهِ لَوْ كَانَ يُصَلِّي مِنْ اللَّيْلِ
Artinya: “Sebaik-baik hamba adalah ‘Abdullah jika ia menunaikan shalat pada sebagian malam.” (HR Imam Bukhori)
Fadhilah ketiga, Tahajud merupakan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu. Sebagaimana hadis Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
Artinya: “Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah (berpuasa pada) bulan Allah yang mulia (Muharram) dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR Imam Muslim)
Fadhilah keempat, Tahajud adalah shalat yang paling dicintai Allah Ta’ala, sebagaimana hadis Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori:
أَحَبُّ الصَّلَاةِ إِلَى اللَّهِ صَلَاةُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام وَأَحَبُّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ وَكَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ وَيَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا
Artinya: “Shalat yang paling dicintai Allah adalah shalat Nabi Dawud Alaihissallam dan puasa yang paling dicintai Allah juga puasa Nabi Dawud Alaihissallam. Beliau tidur setengah malam, bangun sepertiga malam dan tidur lagi seperenam malam serta berpuasa sehari dan berbuka sehari.” (HR Imam Bukhori)
Fadhilah kelima, Pada malam hari, doa yang dipanjatkan untuk kebaikan dunia dan akhirat adalah waktu yang mustajab. Sebagaimana hadis Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
إِنَّ فِي اللَّيْلِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ
Artinya: “Sesungguhnya di malam hari terdapat waktu tertentu, yang bila seorang muslim memohon kepada Allah dari kebaikan dunia dan akhirat pada waktu itu, maka Allah pasti akan memberikan kepadanya, dan hal tersebut ada di setiap malam.” (HR Imam Muslim)
Fadhilah keenam, Suami dan istri yang biasa melaksanakan Shalat Tahajud tercatat menjadi dzakiriin dan dzakirat (laki-laki dan perempuan yang banyak berdzikir kepada Allah Ta’ala). Sebagaimana hadis Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud:
مَنْ اسْتَيْقَظَ مِنْ اللَّيْلِ وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَصَلَّيَا رَكْعَتَيْنِ جَمِيعًا كُتِبَا مِنْ الذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ
Artinya: “Barangsiapa yang bangun di waktu malam dan ia pun membangunkan isterinya lalu mereka shalat bersama dua raka’at, maka keduanya akan dicatat termasuk kaum laki-laki dan wanita yang banyak berdzikir kepada Allah.” (HR Imam Abu Daud)
Fadhilah ketujuh, Bangun pada akhir malam kemudian menunaikan Shalat Tahajud membuat badan menjadi sehat, segar dan fit serta jiwa menjadi semangat. Sementara itu orang yang bangun kesiangan akan menjadikan badan kurang segar serta jiwa menjadi malas. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori:
يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلَاثَ عُقَدٍ يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ فَإِنْ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلَانَ
Artinya: “Syaitan mengikat di pangkal kepala seseorang darimu saat ia tidur dengan tiga ikatan yang pada masing-masingnya tertulis, ‘Malammu sangat panjang, maka tidurlah!’ Bila ia bangun lalu berdzikir kepada Allah, maka satu ikatan lepas, bila ia berwudhu’ satu ikatan lagi lepas dan bila ia shalat satu ikatan lagi lepas. Maka di pagi hari ia dalam keadaan semangat dengan jiwa yang baik. Namun jika ia tidak melakukan hal itu, maka di pagi hari jiwanya kotor dan ia menjadi malas.” (HR Imam Bukhori)
Ikhtiar untuk menjaga Shalat Tahajud
Begitu banyak keutamaan dan fadhilah Shalat Tahajud sebagaimana yang disampaikan di atas. Kan tetapi terkadang bahkan sering kita melalaikannya dan berat mengerjakannya. Sehingga malam terlewatkan begitu saja. Di bawah ini diberikan beberapa ikhtiar untuk bisa menjaga Shalat Tahajud.
- Pada waktu siang harinya dipenuhi ketaatan kepada Allah Ta’ala. Orang yang bermaksiat pada siang harinya akan sangat berat bangun malam menunaikan Shalat Tahajud.
- Setiap akan tidur, kita niatkan dalam hati untuk bangun disepertiga malam terakhir untuk menunaikan Shalat Tahajud. Sebelum tidur berwudhu dan berdoa/dzikir sebelum tidur sesuai tuntunan Nabi ﷺ.
- Kita gunakan alarm untuk membantu membangunkan kita. Hendaknya ketika alarm berbunyi kita komitmen dengan niat kita. Jangan sampai ketika alarm bunyi kemudian kita matikan alarm, lalu melanjutkan tidur.
- Kita mulai yang ringan namun kontinyu. Jika 11 rekaat masih dirasakan berat, maka bisa kita kerjakan 2 rekaat ditambah 1 witir. Amalan yang dicintai Allah Ta’ala adalah amalan yang yang dikerjakan secara kontinyu walaupun sedikit.
- Berdoa kepada Allah Ta’ala agar dimudahkan menunaikan ibadah, termasuk di dalamnya Shalat Tahajud.
Demikian fadhilah Shalat Tahajud, semoga Allah Ta’ala berikan kita kemudahan untuk bisa menunaikan Shalat Tahajud yang penuh dengan keutamaan ini.
Wallahu a’lamu bishshowab. Nashrun minallahi wa fathun qarib
Tito Yuwono, Dosen Jurusan Teknik Elektro-Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Sekretaris Majelis Dikdasmen PCM Ngaglik, Sleman, Ketua Joglo DakwahMu Almasykuri Yogyakarta