YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) Yogyakarta menggelar kegiatan Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Ikatan Mahasiswa Tarjih Muhammadiyah (IMTM) di Gedung Pusbang Muhammadiyah pada 28 Januari 2023. Turut hadir dalam kegiatan ini Drs. H. Dahwan Muchrodji, M. Si selaku Mudir PUTM, beserta jajaran pimpinan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, berdasarkan SK Mudir PUTM, menyatakan bahwa kepengurusan IMTM periode 2022-2023 yang dipimpin oleh Ahmad Ahsan Amal utusan PDM Kota Yogyakarta dicukupkan. Kemudian, dilanjutkan kepada pengurus IMTM periode 2023-2024 yang dipimpin Jihan Amrul Izzudin utusan PDM Sukoharjo.
Berdasarkan statuta PUTM tahun 2020, IMTM merupakan satu-satunya organisasi kethalabahan intra kampus yang secara persyarikatan dibina oleh mudir. Adapun tujuan dibentuknya adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan keimanan, penalaran, minat, bakat, kemampuan kepemimpinan, pengalaman ilmudan/amal atau memberikan darma bakti kepada masyarakat dan pesyarikatan.
Pada acara tersebut, Mudir PUTM juga menyampaikan arahan kepada pengurus IMTM periode 2023-2024. Diantaranya bahwa dalam sejarah kepemimpinan Muhammadiyah, termasuk IMTM, itu selalu dipimpin oleh pribadi yang berkapasitas, berdasarkan kesepakatan anggota lainnya bukan karena ambisi pribadi, kampanye dan sebagainya.
“Jadi tidak ada ambisi-ambisi untuk jadi ketua atau pemimpin, yang menentukan untuk menjadi pemimpin adalah kapasitas, dan memang dikehendaki oleh masyarakat atau anggota,” ucap Mudir PUTM.
Kemudian diakhiri dengan pesan-pesan khusus kepada pengurus IMTM baru, bahwa pertama hendaknya menjalankan program kerja yang telah diamanahkan oleh musyawarah thalabah dengan ikhlas. Dengan modal ikhlas maka pekerjaan akan terasa menjadi sangat ringan. Karena ikhlas adalah ibadah.
Kedua, menciptakan dan meningkatkan kerja sama antar pengurus dan menghindari ego sektoral dalam bekerja, dan dengan kerja sama yang baik program kerja akan dapat dilaksanakan secara maksimal.
Ketiga, hendaknya dapat membagi waktu antara kewajiban belajar dan organisasi, sehingga semua kegiatan sebagai thalabah dan juga sebagai pimpinan akan dapat berjalan beriringan.
Keempat, semangat berfastabiqul khairat, dijaga dan ditingkatkan demi meraih keberntungan dan kebaikan hidup di dunia dan akhirat. (Wayan Bagus Prastyo)