KKN UMY Siap Lakukan Pengabdian di Sekolah Indonesia Jeddah
YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Muhammdiyah Yogyakarta (UMY) menyiapkan skema Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Saudi Arabia. Kepala Divisi Pengabdian Mahasiswa LPM UMY, Dr. Aris Slamet Widodo, S.P., M.Sc saat dihubungi Humas UMY pada Selasa (31/1) dalam sambungan telepon mengatakan jika KKN ini sebagai bentuk kepedulian UMY dalam meningkatkan kualitas pendidikan sekolah Indonesia di luar negeri.
“Di luar negeri tentunya banyak sekolah Indonesia, kalau di Arab Saudi sendiri ada sekolah Indonesia Jeddah. KKN ini sebagai bentuk kepedulian UMY untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah Indonesia tersebut. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan jaringan inernasional yang berguna untuk meningkatkan kualitas UMY dan juga mahasiswanya,” terang Aris.
Aris menuturkan jika UMY sendiri sudah melakukan banyak persiapan, salah satunya menjalin kemitraan dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Riyadh (KBRI Riyadh) hingga kantor urusan haji dan umrah Kementerian Agama Republik Indonesia.
“Untuk menunjang kegiatan ini kami sudah melakukan kerjasama dengan KBRI Riyadh, MoU Konsulat Jendral RI Jeddah, lalu MoA Sekolah Indonesia Jeddah, dan kantor urusan Haji & Umrah untuk mendampingi kami selama di sana,” lanjut Aris
Dalam program KKN Internasional Sekolah Indonesia Jeddah ini, menurut Aris mahasiswa akan melakukan pengabdian selama 28 hari. “Mahasiswa yang mengikuti KKN ini akan melakukan pengabdian selama 28 Hari di Jeddah, lalu melakukan beberapa kegiatan pemberdayaan di beberapa instansi di sana,” ucap Aris.
Lebih lanjut Aris mengungkapkan jika dalam setahun, setidaknya akan ada 80 mahasiswa yang diberangkatan untuk melakukan program KKN Internasional ini yang akan dibagi dalam 4 kloter. Dalam setiap kloternya terdiri dari 20 mahasiswa. Adapun mahasiswa yang akan mengikuti KKN ini akan membayar kegiatan secara mandiri.
UMY juga telah melakukan KKN internasional, pemberdayaan sekolah-sekolah Indonesia di luar negeri seperti Sekolah Indonesia Davao di Philipine dan sekolah Indonesia di Malaysia. Aris menegaskan jika program KKN Internasional Sekolah Indonesia Jeddah ini juga masih dalam tahap koordinasi dan persiapan, dan jika memungkinkan penerjunan pertama akan dilakukan di bulan Mei 2023. Adapun yang akan menjadi fokus program KKN ini adalah pemberdayaan sekolah.
“Fokus programnya adalah pemberdayaan sekolah secara manajemen, melakukan pendampingan guru saat mengajar, dan mengenalkan budaya Indonesia pada anak keturunan WNI yang bekerja di sana,” sambung Aris.
Ia juga berharap dengan adanya KKN ini mampu memberi hasanah mahasiswa terhadap dunia internasional, budaya luar negeri, dan meningkatkan kemampuan mahasiswa yang sejalan dengan slogan UMY “Muda Mendunia”. (RM)