JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Majelis Ulama Indonesia mengucapkan duka dan belasungkawa mendalam sehubungan dengan bom bunuh diri yang terjadi di masjid di Pakistan dan menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit.
Belasungkawa utamanya kepada semua keluarga korban dan pemerintah Pakistan. Inna lillahi wa inna ilaihim rajiun. Allahummagh firlahum warhamhum wa afihim wa’fu anhum. “Insya Allah mereka yang wafat saat melakukan ibadah shalat dimasukkan dalam surgaNya sebagai Syuhada,” tutur Sudarnoto Abdul Hakim, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional kepada Suara Muhammadiyah, Rabu (1/2).
Sudarnoto menyebut MUI dan umat Islam Indonesia memandang bom bunuh diri adalah perbuatan nista dan terkutuk karena tidak saja melanggar ajaran agama, tapi juga karena telah menistakan kemanusiaan. “Ini adalah dosa besar,” imbuhnya.
Spekulasi yang berkembang pelakunya adalah kelompok garis keras yang selama ini berhadapan dengan pemerintah yaitu Tahreek-e Taliban Pakistan. Kelompok ini disinyalir terinspirasi oleh Taliban di Afghanistan yang berhasil memegang kendali kekuasaan dan menerapkan Syariat Islam. Sukses Taliban Afghanistan menjadi inspirasi dan motivasi Taliban Pakistan.
Kelompok ISIS juga dianggap bertanggung jawab atas bom bunuh diri di masjid. Ideologi ISIS adalah Global Caliphate/kekhalifahan global. ISIS di Khurasan (ISIS-K) juga melakukan teror Dan pengebomsn di masjid Syiah di Afghanistan beberapa hari setelah Taliban berhasil menguasai Afghanistan. Kelompok ini dinilai memanfaatkan situasi politik dan keamanan yang memburuk di Pakistan untuk kepentingan ideologi mereka dengan tindakan teror di Pakistan.
Bagi MUI siapapun pelakunya dan apapun motifnya, bunuh diri dan sekaligus membunuh dan menyengsarakan orang banyak serta merusak ketenteraman apalagi di tempat ibadah adalah tindakan pengecut dan tercela. Tidak ada alasan sedikitpun untuk membenarkan tindakan brutal ini. Pengebom masjid adalah teroris dan ekstrimis dan musuh bersama semua orang.
“Saya ingin mengingatkan semua orang apapun agama dan bangsanya agar terus meningkatkan kewaspadaan kemungkinan timbul Dan berkembangnya kelompok teroris dan ekstrimis ini. Kelompok ini bisa muncul di mana-mana,” pungkasnya. (Riz)