Lembaga Pendidikan Harus Peduli Pencegahan Kebakaran

Lembaga Pendidikan Harus Peduli Pencegahan Kebakaran

Gandeng Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan kota Surabaya, SDM 29 Gelar Edukasi serta Simulasi Kebakaran

SURABAYA, Suara Muhammadiyah – Sekolah Tahfidz Berkemajuan SD Muhammadiyah 29 Surabaya lebih dikenal SD Mudalan menggelar edukasi dan simulasi terkait penanggulangan kebakaran kepada para siswa dan guru bersama Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) kota Surabaya pada hari Selasa tanggal 31 Januari 2023.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari layanan masyarakat berupa proteksi dan pengendalian kebakaran. Selama kegiatan, para siswa diberikan pemahaman terkait manfaat dan bahaya tentang api.

Instruktur lapangan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) kota Surabaya M. Mundhir menjelaskan, bahwa proteksi yang dimaksud adalah pencegahan kebakaran serta mengendalikan alat-alat pemadam kebakaran melalui sosialisasi dan edukasi, kali ini menyasar ke anak-anak.

“Kegiatan proteksi itu rutin, biasanya sekolah yang datang ke kantor kami. Namun kali ini kita diundang untuk memberikan materi di sekolah. Kami bersyukur, karena masih ada lembaga pendidikan yang peduli akan pentingnya proteksi dan pencegahan kebakaran,” terangnya.

Selain itu, kata Mundhir, para siswa juga dikenalkan tentang teknik memadamkan api sejak dini serta bagaimana meminta pertolongan saat dalam kedaruratan.

“Kami juga melakukan simulasi pemadaman dan pertolongan. Paling tidak mereka memiliki gambaran bagaimana proteksi dan pencegahan kebakaran,” ungkapnya.

Mundhir menambahkan, anak-anak dikenalkan dengan peralatan yang digunakan oleh petugas pemadam kebakaran saat bertugas. Misalnya pakaian saat proses pemadaman api dan alat semprot yang pemadam kebakaran.

“Anak-anak juga perlu mengetahui peralatan yang biasa digunakan saat bertugas memadamkan api,” imbuhnya.

Dilokasi yang sama, Komandan Regu TVRI Damkar kota Surabaya R. Dimas Andrianto memaparkan bahwasanya Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) kota Surabaya tidak hanya menangani kebakaran saja, namun juga sebagai zona penyelamatan.

“Jadi kita tidak hanya menangani kebakaran saja, namun meluas juga dalam zona penyelamatan, dimana zona penyelamatan tersebut dapat dikategorikan seluruh makhluk hidup, baik itu manusia serta satwa”, paparnya.

Dimas menambahkan, damkar dibagi dua, yaitu pasukan pemadaman dan pasukan rescue dimana pasukan rescue merupakan pasukan yang terbentuk khusus mulai dari fisik hingga keahliannya.

Sementara itu, Kepala SD Muhammadiyah 29 Surabaya Jatim MA menjelaskan pihak sekolah melaksanakan kegiatan Pembelajaran Instansi Terkait (PIT) dengan mengundang pemadaman kebakaran (damkar) atau PMK mengambil tema Aku Berani dan Tangguh.

“Kami mengundang damkar dari DPKP kota Surabaya supaya sedini mungkin para siswa tahu bagaimana tugas pemadam kebakaran serta mengetahui bagaimana cara penyelamatan hingga antisipasinya ketika terjadi kebakaran”, terangnya.

Masih dengan Jatim MA, kegiatan tersebut diikuti 140 siswa dari kelas satu hingga tiga dibagi dua sesi yaitu pemaparan materi atau teori kemudian praktek di halaman sekolah.

“Mudah-mudahan dengan kegiatan tersebut para siswa mengetahui serta tidak panik ketika terjadi kebakaran, serta setiap tahun kami mampu melaksanakan pembelajaran instansi terkait secara rutin dan terencana sebagai bagian dari pembelajaran diluar kelas untuk mengasah life skill para siswa SD Muhammadiyah 29 Surabaya”, harapnya. (Yuda Panuluh)

Exit mobile version