Instruktur: Tombak dan Muara Perkaderan Ikatan

Najih Prasetyo

Najih Prasetyo dalam Stadium Generale IMM Surakarta Foto SM

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai organisasi perkaderan, memiliki peran vital dalam mencetak kader-kader ideologis yang siap menghadapi tantangan zaman. Selain itu merawat marwah perkaderan Ikatan, juga menjadi hal yang harus menjadi perhatian kader IMM, terkhusus Instruktur.

Menurut mantan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Najih Prasetyo, S.Hi., M.H., Instruktur adalah tombak dan muara dari perkaderan IMM.

Materi tersebut disampaikan pada saat Stadium Generale yang di selenggarakan oleh Pimpinan Cabang IMM Kota Surakarta yang berlokasi di Aula Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surakata.

“Secara garis besar, Instruktur harus menjadi role model dan menjadi panutan bagi kader-kaderya,” ungkap Najih pada Jumat, (27/01).

Menurutnya, Instruktur harus bisa segalanya seperti buku berjalan ataupun seorang malaikat.

“Sehingga dari segi kemampuan, perbaiki profil Instruktur terlebih dahuku. Jika tidak memiliki kapasitas yang memadai, jangan bicara jauh-jauh tentang intelektualitas,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, ia menekankan bahwa seorang Instruktur memiliki tanggung jawa domino, falsafah perkaderan yang di emban sebagai uswatun khasanah.

“Maka dalam organisasi perkaderan tidak mengenal dengan istilah seleksi alam, banyaknya jumlah kader yang bertahan tergantung bagaimana transfer keberhasilan seorang Instruktur,” tambahnya.

Di era digital, lanjutnya, menjadi sebuah keharusan untuk mengkolaborasikan perkaderan dengan digitalisasi untuk menjadikan sinar kesinambungan dalam pergerakan IMM sendiri. (Fika/Riz)

Exit mobile version