KUDUS, Suara Muhammadiyah – Ide cemerlang Abdullah Latif berhasil menciptakan aplikasi prediksi peminjaman syari’ah berbasis web. Karya tersebut berhasil membawanya meraih penghargaan juara dua tingkat nasional pada ajang Orbit Habibie Techfest 2022.
Mahasiswa Program Studi S1 Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Kudus Angkatan 2022 ini menciptakan website prediksi peminjaman syari’ah. Judul yang ia angkat ialah Implementasi Credit Syari’ah Menggunakan Algoritma Random Forest untuk Memprediksi Peminjaman pada Salah Satu Perusahaan Credit Syariah di Indonesia.
Website prediksi peminjaman syariah ini merupakan aplikasi yang mampu memberikan kemudahan bagi calon nasabah yang hendak melakukan pembiayaan syariah. Misalnya, jika masyarakat hendak meminjam uang, ia dapat mengecek terlebih dahulu melalui aplikasi tersebut.
Calon nasabah akan mengetahui perkiraan apakah ia layak mendapatkan acc/according atau tidak. Secara tidak langsung, masyarakat mendapatkan kemudahan sebelum mereka betul-betul ke bank.
Saat ditemui di ruang Direktorat Kemahasiswaan, Humas dan Kerja sama UMKU, Latif mengungkapkan terimakasih dukugan dari kampus kususnya kaprodi yang terus memberikan bimbingan dari awal hingga akhir. Ia juga bersyukur mampu menciptakan aplikasi yang nantinya dapat memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat.
“Bersyukur web ini nantinya mampu memberikan kemudahan bagi masyarakat, khususnya yang membutuhkan modal usaha, tanpa reot-repot pergi ke bank terlebih dahulu” katanya, Senin (6//2/23).
Menurutnya, keunggulan dari aplikasi ini terletak pada fitur jelajah yang bisa membantu masyarakat sebagai nasabah yang membutuhkan bantuan modal dan begitu juga sebaliknya, pihak bank juga mendapatkan kemudahan pada aspek croschek dan efisiensi waktu.
Yunus Mustakim, M.E, Sy. selaku Kaprodi S1 Prodi Ekonomi Syariah UMKU yang juga menjadi pembimbing mengungkapkan apreasiasi atas prestasi mahasiswanya.
“Ini merupakan kebanggan yang luar biasa, memberikan motivasi kepada adek kelas dan mahasiswa lainnya, generasj muda memang wajib berkreasi, menangkap peluang isu-isu keuangan syariah di era revolusi 4.0 menuju 5.0” ungkapnya. (AR/Riz)