BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Program studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) menggelar pembukaan Expo Ilmu Komunikasi di Selasar Gagas UM Bandung pada Senin (06/02/2023).
Expo yang menjadi rangkaian ujian akhir semester mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2020 ini mengangkat tema ”Revitalizing Vocational Education and Training for Communication Student in the 4.0 Industry”.
Pada Expo ini berlangsung berbagai kegiatan, seperti talkshow, perlombaan, fashion show, dan penampilan dari para mahasiswa.
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UM Bandung Dra Euis Evi Puspitasari MSi sangat mengapresiasi kegiatan Expo ini. Euis menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi project based learning (PBL) bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi.
”Expo Ilmu Komunikasi ini menjadi luaran dari setiap mata kuliah yang dipelajari oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi,” ucap Euis.
Euis juga menuturkan bahwa kegiatan yang berlangsung dari 06-08 Februari 2023 ini merupakan kegiatan pertama bagi program studi Ilmu Komunikasi. ”Nantinya Expo Ilmu Komunikasi ini akan menjadi kegiatan pelopor dan diagendakan setiap tahunnya,” tutur Euis.
Kegiatan ini menurut Euis dapat membantu para mahasiswa untuk meningkatkan berbagai skill khususnya dalam bidang Ilmu Komunikasi. ”Expo ini menjadikan skill bagi mahasiswa sebagai orang komunikasi, baik itu bidang jurnalisitk maupun humas,” harap Euis.
Sementara itu, Komisaris “Koran Gala” Budhiana Kartawijaya hadir sebagai pemateri dalam acara Expo Ilmu Komunikasi. Pada era modern saat ini, tutur Budhiana, perkembangan media dalam menyebarkan informasi kian lama kian pesat.
Perkembangan tersebut tidak luput dari “banjir informasi”, baik informasi yang valid maupun hoaks. Dalam menanggapi banjir informasi tersebut, tutur Budhiana, setiap orang harus bisa menganalisis informasi secara teknis maupun logis.
”Secara teknis orang bisa menggunakan software untuk melihat gambarnya atau teksnya. Kalau logis kita bisa mengira informasi itu masuk akal atau tidak,” ungkap Budhiana.
Informasi berbobot
Budhiana juga memaparkan mengenai pembuatan sebuah konten pada era digital ini. Sebuah konten bisa menjadi trending karena konten tersebut memuat sebuah informasi yang berbobot.
”Suatu konten akan berada di halaman awal search engine atau menjadi trending karena informasinya yang berbobot,” ucap pengurus Yayasan Odesa Indonesia ini.
Meskipun begitu, tingkat keseriusan informasi pada sebuah konten bisa diatur menjadi populer. ”Kita kemas konten yang kita buat menjadi lebih menarik dan ringan untuk publik,” tandasnya. (FK)