CIANJUR, Suara Muhammadiyah – Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) sekaligus Ketua Pengabdian Masyarakat Assoc Prof. Dr. Jebul Suroso bersama tim yakni Ns. Endiyono, S.Kep., M.Kep dan Ns. M. Hanif Prasetya Adhi, S.Kep., M.Kep adakan sosialisasi pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pasca Bencana Gempa Bumi di Cianjur, Minggu, 5 Februari 2023 lalu.
“Pasca bencana sangat diperlukan untuk meminimalisir dampak pada kesehatan korban atau pengungsi terhadap penyakit yang akan menyerang kelompok rentan di area pengungsian. Maka dari itu PHBS ini merupakan salah satu perilaku yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatannya berdasarkan kesadaran,” kata Assoc Prof Dr. Jebul Suroso ditengah warga pengungsi di Cianjur.
Lebih lanjut ia mengatakan, selain PHBS, cara lain untuk mencegah penyakit dan berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat dengan cara olahraga teratur, tidak merokok, istirahat yang cukup, dan gaya hidup yang positif.
Anggota tim pengabdian masyarakat Ns. Endiyono, S.Kep., M.Kep mengatakan, situasi bencana membuat kelompok rentan seperi ibu hamil, bayi, anak-anak dan lanjut usia mudah terserang penyakit dan malnutrisi. Akses terhadap pelayanan kesehatan dan pangan menjadi semakin berkurang.
“Bahkan tidak jarang Air bersih sangat langka, akibat terbatasnya persediaan dan banyaknya jumlah orang yang membutuhkan. Solusi pada kondisi demikian bisa dilakukan dengan cara PHBS atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,” jelasnya.
Menurutnya, manfaat melakukan PHBS yakni setiap orang dapat menjaga kesehatannya. Masyarakat mampu mengupayakan agar lingkungan tetapsehat, dan masyarakat dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
“Selain itu anak dapat terlindungi dari kekerasan dan stres, karena setiap ada masalah dapat diatasi segera dan pemilahan antara pasien rentan dan pasien umum,” jelasnya.
Sementara itu, anggota tim pengabdian lain yakni Ns. M. Hanif Prasetya Adhi, S.Kep., M.Kep menjelaskan, yang harus dilakukan keluarga dalam kedaruratan yakni terus memberikan asi kepada bayi, biasakan cuci tangan pakaisabun, menggunakan air bersih, dan buang air besar atau kecil di jamban dan buang sampah ditempat sampah.
“Jangan lupa memanfaatkan pelayanan kesehatan, melindungi anak, makan makanan bergizi, tidak merokok dipengungsian, mengelola setres, dan bermain sambil belajar,” jelasnya.
Mahasiswa KKN Dimas Dwi Saputra juga menyampaikan mengapa harus mencuci tangan dengan air bersih dan sabun. Karena kuman penyakit sangat mudah ditularkan melalui tangan. Pada saat makan kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit.
“Tangan kadang terlihat bersih secara kasat mata namun tetap mengandung kuman. Sabun dapat membersihkan kotoran dan merontokan kuman. Tanpa sabun, kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan,” pungkasnya. (tgr)