CIANJUR, Suara Muhammadiyah – Gempa Cianjur pada November 2022 lalu, masih menyisakan banyak pekerjaan besar untuk memulihkan kondisi penyintas bencana. Pada masa tanggap darurat bantuan terus mengalir terutama yang berkaitan dengan pemenuhan pangan dan sandang. Bantuan kebutuhan seperti sembako dan tempat tinggal darurat sampai saat ini terlihat banyak mengalir dari berbagai daerah.
Tim DAEC (Disaster Awareness Education Center) SD Muhammadiyah 7 Bandung sudah melakukan langkah-langkah untuk membantu korban bencana di Cianjur. DAEC sudah menyalurkan titipan dari para donatur kepada korban bencana selama hampir empat minggu.
Namun kebutuhan yang tak kalah sangat penting adalah kebutuhan rohani. Menyikapi hal tersebut Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 7 Bandung sekaligus penanggungjawab program Tim DAEC Iwan Kurniawan, M.Ag. Dirinya menyampaikan mengenai rencana tentang pemenuhan kebutuhan rohani para penyintas bencana dengan membangun sebuah sarana ibadah.
“Kebutuhan akan kesadaraan tentang ujian dan cobaan. Serta cara untuk warga tetap semangat dan optimis dan menerima dengan lapang dada sehingga tidak mengalami tekanan bathin. Maka hal yang paling penting adalah warga punya sarana untuk mendekatkan diri kepada Khaliknya, Allah SWT. Kebutuhan rohani untuk penguatan mental dan spiritual bagi semua warga korban bencana agar mempunyai kekuatan, ketabahan, kesabaran, dan keihlasan dalam menerima ujian dan cobaan. Kesadaran ini akan bisa membangkitkan semangat hidup dan melakukan langkah-langkah ke depan”. Ungkap Iwan.
Sarana yang sangat dibutuhkan untuk warga bisa mewujudkan hal di atas tiada lain adalah masjid. Masjid bisa menjadi tempat buat warga untuk beribadah terutama shalat dan juga aktifitas-aktifitas ibadah lainnya. Masjid juga bisa menjadi tempat untuk warga menguatkan keimanan dan ketaqwaan dalam meningkatkan optimisme meraih masa depan yang lebih gemilang.
Bertempat di Kampung Cileungsi, Desa Sukajaya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Tim DAEC SD Muhamamadiyah 7 Bandung merealisasikan program pembangunan Masjid sementara yang didirikan untuk sarana ibadah warga. Masjid yang diberi nama Al-Muaqqat (sementara) ini dibangun dengan model semi permanen dengan luas 6×9 meter di atas tanah waqaf salah seorang warga.
Direktur DAEC Nana Rusmana, S.Hum. menjelaskan “Alhamdulillah untuk proses pembangunan masjid memakan waktu kurang lebih 3 minggu, mulai dari survey lokasi, penggalian dan pemasangan pondasi, pembangunan hingga finishing, semua proses dilakukan oleh para pekerja bangunan dibantu masyarakat sekitar, bahkan untuk minggu pertama dibantu oleh relawan dari KOREM 063/SGJ Cirebon”.
“Hadirnya Masjid Al-Muaqqat dengan berbagai fasilitasnya, harapannya dapat memberikan solusi secara psikologis bagi masyarakat terdampak bencana dan pada akhirnya kebersamaan juga bisa dibangun dari masjid sementara itu sendiri dan bisa saling mengokohkan,” tegas Nana.
Masjid Al-Muaqqat telah diresmikan pada Minggu 05 Februari 2023 oleh PDM Kota Bandung, Pemerintah setempat serta perwakilan KOREM 063/SGJ Cirebon dan dihadiri oleh PDM Kota Bandung, Dikdasmen PDM Kota Bandung, jajaran Pimpinan SD Muhammadiyah 7, Pimpinan SD Kreatif Muhammadiyah Cianjur, jajaran Pemerintah Desa setempat serta masyarakat sekitar.
Nana Rusmana mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada semua pihak yang telah terlibat dalam pembangunan Masjid ini. “Terimakasih kami ucapkan kepada seluruh Donatur dari orang tua murid SD Muhammadiyah 7 Bandung, orang tua alumni, orang tua SD Islam Kreatif Muhammadiyah Cianjur, PDM kota Bandung, DIKDASMEN PDM Kota Bandung, LAZISMU, MDMC Kota Bandung, KOREM 063/SGJ Cirebon, Pemerintah dan Tokoh Agama setempat serta seluruh pihak yang terlibat, semoga masjid ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh warga sekitar,” pungkasnya. (Zaenal Arifin)