MEDAN, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dadang Kahmad menyampaikan bahwa Muhammadiyah berkomitmen menghadirkan media yang menyebarkan konten yang sehat dan mencerahkan. Produksi konten dan postingan di media mengacu pada Fiqih Informasi. Artinya, konten sehat dan mencerahkan itu dapat mengimbangi konten negatif dalam mengisi ruang digital.
“Kita orang Muhammadiyah ingin bisa memilah mana bunga mana sampah, mana pemberitaan yang positif dan mana pemberitaan yang negatif. Kita ingin mendirikan sarana untuk konten-konten positif, oleh karena itu kita dirikan media termasuk tvMu agar menyiarkan konten membangun dan mencerahkan kehidupan bangsa,” ujar Dadang dalam seminar nasional ‘Media Sehat untuk Bangsa di Era Digital’ di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Medan Rabu (8/2).
Muhammadiyah masih prihatin dengan kondisi umat dalam bermediasosial. Nitizen Indonesia dalam ber-media sosial masih sangat tidak sopan. Kondisi ini harus menjadi perhatian kita semua. Perhatian Muhammadiyah juga. Untuk itu Muhammadiyah akan terus memberikan edukasi agar menggunakan media sosial dengan baik, santun dan tidak menyebarkan hoax. Artinya, bangsa ini punya masalah dalam kesalehan sosial.
Dadang Kahmad menjelaskan bahwa salah satu hasil dari Muktamar ke-48 Muhammadiyah adalah program kerja untuk periode 2022 -2027 dengan tagline ‘Muhammadiyah Unggul dan Berkemajuan”. Hasil ini mengikat semua unsur persyarikatan, termasuk Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
Menurutnya hasil Muktamar 48 itu harus diaktualisasikan oleh setiap unsur dalam Persyarikatan Muhammadiyah, termasuk AUM yang tersebar di seluruh Indonesia.
Persebaran lembaga pendidikan Muhammadiyah di seluruh Indonesia meniscayakan adanya pemerataan pembangunan di seluruh penjuru negeri. Jika konsekuen dengan hasil Muktamar 48 lembaga pendidikan Muhammadiyah juga harus unggul dan berkemajuan.
“Setiap saya datang ke UMSU ini selalu ada yang baru. Pembangunan lembaga pendidikan ini menjadi tabungan saham untuk kehidupan kita semua di akhirat,” ungkap Dadang terkait dengan kemajuan yang ditorehkan oleh UMSU sebagai salah satu AUM Pendidikan Muhammadiyah terbaik di Sumatera Utara.
Selain itu, keberadaan UMSU sebagai AUM unggul dan berkemajuan juga memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan atau perkembangan AUM lain. Seperti melakukan pendampingan AUM lain untuk menjadi unggul dan berkemajuan, misalnya pendampingan Pondok Pesantren (Pontren) Modern Muhammadiyah Kwala Madu, Kabupaten Langkat.
Dadang berharap, tagline Unggul dan Berkemajuan yang diusung oleh PP Muhammadiyah periode ini berdampak baik terhadap pertambahan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA) yang memiliki kualifikasi unggul dan berkemajuan. Di mana saat ini baru ada lima PTMA yang berkualifikasi unggul dan berkemajuan.
“Dalam lima tahun ini kita harus membuat seluruh Amal Usaha Muhammadiyah termasuk UMSU ini menjadi lebih unggul dan berkemajuan lagi. Kita berharap PTMA tidak hanya lima yang unggul dan berkemajuan, mungkin tahun ini dan tahun depan kita bertambah, minimal satu tahun satu, jadi sepuluh.” jelas Dadang.
Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani, MAP menyambut hangat kegiatan ini dengan memperkenalkan bahwa UMSU juga memiliki media penyebar informasi seperti Radio UMSU FM yang berizin komersial. Terkait pers dan media, Agussani juga mengatakan UMSU komitmen menghasilkan sumber daya manusia kreatif di bidang media serta konten kreator.
“UMSU juga membangun ikatan kerja sama dengan organisasi wartawan dan mendorong peningkatan sumber daya jurnalis serta berpartisipasi aktif mendukung kegiatan pers,” katanya.
Seminar yang dihadiri ratusan mahasiswa UMSU, membahas terkait pers dan media di era digital dari berbagai persfektif berbeda oleh tiga narasumber. Yaitu Direktur tvMu Dr. Makroen Sanjaya, Direktur Pemberitaan Perum LKBN ANTARA, Akhmad Munir dan WR 3 UMSU Assoc. Prof. Dr. Rudianto, M.Si. Acara seminar dipandu Dekan FISIP UMSU Dr. Arifin Saleh, M.SP.
Dalam kesempatan ini UMSU sepakat menjalin kerja sama dengan TV Muhammadiyah (tvMu ) dan Perum LKBN ANTARA ditandai dengan penandatanganan naskah kesepahaman kerja sama MoU atau Memorandum of Understanding.
Penandatanganan naskah MoU dilakukan langsung Rektor UMSU, Prof.Dr.Agussani, MAP, Direktur Utamat tvMu, Dr. Makroen Sanjaya dan Direktur Pemberitaan Perum LKBN ANTARA, Akhmad Munir di auditorium Kampus UMSU.
Direktur Pemberitaan LKBN Antara Akhmad Munir berbagi sudut pandang terkait ‘Journalisme Bertanggung jawab: Bijak di Era Digital’. Dia memaparkan terkait kondisi jurnalisme di era digital yang tidak terlepas dari konten hoax, menyesatkan, click bait hingga propaganda.
Kemudian, Direktur tvMu Dr. Makroen Sanjaya memperkenalkan tvMu dengan tema ‘Menjalankan Misi KH Ahmad Dahlan di Era Penyiaran Digital’. Dia mengatakan bahwa tvMu telah sejajar dengan TV nasional lainnya dan menjadi satu-satunya TV LPS yang dimiliki organisasi masyarakat Islam.
Terakhir, Wakil Rektor 3 UMSU Assoc. Prof. Rudianto dengan data-data yang dimilikinya, memberikan pemahaman kepada peserta yang hadir tentang ‘Determinasi Big Tech pada Media dan Jurnalistik.’ Rudianto menjelaskan tantangan industri jurnalistik di era digital seperti tekanan terhadap inovasi bisnis media massa, disinformasi yang meningkat hingga meningkatnya tekanan sosial pada jurnalisme. (Syaifulh/Riz)