BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) UM Bandung sukses menggelar Karunia Ukhuwah Remaja Muda Berkarya (Kurma PAI Fest) di Auditorium KH Ahmad Dahlan lantai 3 UM Bandung pada Kamis 09 Februari 2023.
Tiga kategori perlombaan yang dilaksanakan dalam kegiatan ini yaitu kaligrafi, tari islami, dan nasyid. Ketua penyelenggara Kurma PAI Fest Abdul Azis Muslim mengatakan bahwa kompetisi dilakukan melalui dua tahap. Pertama, tahap seleksi secara online. Kedua, final secara offline.
“Lomba dalam acara kali ini ada tiga lomba, yaitu tari islami, nasyid, dan kaligrafi. Kemudian ada dua tahap perlombaan, yang pertama tahap online dan offline,” katanya.
Dari 30 sekolah se-Jawa Barat yang mengikuti seleksi online, sebanyak 14 sekolah masuk tahap final. Ia menjelaskan Kurma PAI Fest bertujuan untuk mengembangkan bidang seni di Indonesia khususnya nasyid yang populer sejak tahun 2000.
“Tujuannya untuk membangkitkan kembali seni yang ada di Indonesia khususnya nasyid yang sangat populer pada tahun 2000,” jelas mahasiswa prodi PAI UM Bandung angkatan 2020 ini.
Azis berharap kegiatan Kurma PAI Fest dapat menjadi wadah atau fasilitas bagi para siswa yang memiliki bakat dalam bidang seni.
Sementara itu, dosen program studi PAI UM Bandung Dr Iim Ibrohim MAg menjelaskan bahwa generasi muda saat ini lebih menyukai seni yang sifatnya kebarat-baratan, sedangkan seni budaya Islam di Indonesia mereka tinggalkan.
Iim berharap dengan diadakannya perlombaan seni kreativitas islami ini dapat menumbuhkembangkan kembali seni budaya Islam khususnya di Indonesia dan menular atau dapat dinikmati oleh kaum muda zaman sekarang.
Ia mengajak generasi muda untuk bangkit dan mencintai seni budaya Islam. “Jadi, kita membangkitkan para remaja, pemuda, untuk kembali mencintai seni budaya Islam yang hingga saat ini sudah mulai redup,” tutur Iim.
Iim berharap Kurma PAI Fest dapat memberikan stimulus kepada generasi muda. Kemudian sekolah di Indonesia juga khususnya Jawa Barat termotivasi membangkitkan kembali seni budaya Islam di sekolah masing-masing.
Kompetitif
Prestasi membanggakan diraih SMA Plus Al Furqon Kabupaten Garut karena berhasil keluar sebagai juara 1 lomba tari islami. Peserta lomba dari SMA Plus Al Furqon menampilkan tari Saman.
Ketua Ekstrakurikuler (Ekskul) SMA Plus Al Furqon Yusril Ihza Mahendra menuturkan bahwa tarian (Saman) ini diajarkan turun-temurun di sekolahnya. “Karena ini juga kan turun-temurun dari kakak kelasnya dulu sehingga diajarkan juga kepada adik-adik kelasnya,” tutur Yusril.
Menurutnya untuk mendapatkan juara 1 kategori lomba tari islami para siswa berlatih keras. Bagi Yusril, ini merupakan kemenangan perdana sebagai ketua ekskul yang baru menjabat selama satu tahun. Meskipun ia mengaku saat penampilan ada koreografi dan kerapian yang masih kurang dari anak didiknya.
“Alhamdulillah ini kemenangan perdana, saya baru satu tahun dan melatih mereka. Saya melihat masih ada kekurangan di bagian kerapian dan koreografinya, ke depannya kita perbaiki lagi,” ungkap Yusril.
Yusril mengatakan bahwa acara ini berlangsung sukses dan luar biasa. Baginya, penilaian dari juri begitu kompetitif.
Berikut siswa dan sekolah yang menjadi juara dari tiga kategori lomba. Lomba Nasyid: juara 1 SMA Baitul Hikmah dan juara 2 MAN 1 Garut. Lomba Tari Islami: juara 1 SMA Plus Al Furqon, juara 2 SMA Baitul Majid, dan juara 3 SMA Baitul Hikmah. Lomba Kaligrafi: juara 1 Fatimah Azzahra, juara 2 Izzatul F, dan juara 3 Nova R. (MPAF)