MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan (Sulsel) Husain Abdul Rahman berhasil meraih gelar Doktor Pendidikan Agama Islam, dengan predikat sangat memuaskan.
Hal itu setelah dirinya berhasil mempertahankan disertasi berjudul “Penerapan Fungsi Manajemen Pendidikan dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Al-Islam Ke-Muhammadiyahan dan Bahasa Arab (ISMUBA) di SMP Muhammadiyah 1 Makassar.
Ujian promosi itu dihelat di Aula Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Jumat, 10 Februari 2023.
Husain mengatakan bahwa fungsi-fungsi manajemen pendidikan yang diterapkan di SMP Muhammadiyah 1 Makassar sudah berdasarkan tahapan-tahapan proses manajemen.
Proses tersebut yaitu Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Aktiviting (Pelaksanaan), Controlling (Pengawasan), dan Evaluating (Penilaian).
Husain mengungkapkan, salah satu bentuk perencanaan rutin yang dilaksanakan oleh SMP Muhammadiyah 1 Makassar ialah dengan perumusan perencanaan program kerja secara bersama-sama oleh guru.
“Perencanaan tersebut dilaksanakan setiap tahun, di awal tahun ajaran baru. Perencanaan program kerja ini melibatkan komite sekolah.
Dalam pelaksanaan program kerja, kata Husain, guru dan tenaga pendidikan dibentuk ke dalam beberapa komisi. Tugas komisi itu mendiskusikan dan meramu program kegiatan untuk satu tahun ke depan.
“Sehingga itu memudahkan guru dalam menyusun materi-materi yang akan diajarkan selama satu tahun,” ungkap Husain.
Selanjutnya, untuk proses pengorganisasian, SMP Muhammadiyah 1 melakukan pemberian tugas sesuai program studi yang diampu oleh semua guru mata pelajaran
Dalam pengorganisasian, kepala sekolah atau wakasek kurikulum memberikan pemahaman tentang pembagian tugas.
“Ini agar semua guru dan pegawai mengetahui hal-hal yang harus dikerjakan sesuai SK pembagian tugas,” kata Husain.
Untuk pengoordinasian, salah satu hal penting yang menjadi poin penting di SMP Muhammadiyah 1 Makassar ialah pemanfaatan sarana dan prasarana.
Tidak hanya itu, sekolah itu juga melaksanaan pelatihan-pelatihan untuk peningkatan SDM dengan berkoordinasi dengan instansi lain.
“Demikian juga hubungan antara pimpinan sekolah dengan komite sekolah yang dilibatkan dalam berbagai penentuan kebijakan, khususnya pengembangan sarana dan prasarana maupun peningkatan SDM,” ujar Husain.
Untuk pelaksanaan (activating), Husain memaparkan, SMP Muhammadiyah 1 Makassar melaksanakan pembelajaran berbasis full day school.
Sekolah unggulan Muhammadiyah itu menerapkan proses pembelajaran mulai pagi sampai sore tepatnya pukul 07:20-16:00 Wita.
“Pembelajaran ISMUBA sangat beperan dalam pembalajaran full day school karena pembinaan dilakukan bukan hanya di dalam kelas tetapi juga di luar kelas. Kegiatan pembinaan telah terjadwal dan ditambah pembinaan dari pengawas sekolah SMP Muhammadiyah 1 Makassar,” ungkap Husain.
Pengawas sekolah, kata Ketua MPK ini, melakukan pembinaan kepala sekolah dalam penyusunan RKAS, pembinaan guru dalam penyusunan silabus dan RPP, penilaian kinerja guru, dan pemantauan pelaksanaan SNP.
SMP Muhammadiyah 1 Makassar juga menggunakan proses pendekatan Quantum teaching and learning (Metode Pendekatan CTL atau Contextual Teaching Learning) dan PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan).
Selain itu, SMP Muhammadiyah juga memiliki kegiatan sekolah yang terdiri dari kegiatan pembiasaan dan kegiatan keteladanan.
Proses kontrol dilakukan di SMP Muhammadiyah 1 Makassar dilakukan oleh kepala sekolah dengan membuat daftar hadir bagi guru dan tenaga kependidikan setiap hari kerja.
“Kepala sekolah melakukan supervisi pembelajaran dan administrasi pembelajaran serta melalukan observasi lingkungan sekolah,” ungkap dia.
Terkait penilaian (evaluating), SMP Muhammadiyah 1 Makassar melakukan evaluasi dan penilaian hasil belajar dengan menggunakan penilaian raport.
Untuk ini, guru memberikan batas nilai minimum yang harus ditempuh siswa untuk memenuhi kriteria ketuntasan minimal setiap mata pelajaran yang ada.
Guru melakukan penilaian proses belajar mengajar oleh guru dan penilaian hasil belajar. SMP Muhammadiyah 1 Makassar juga menggelar rapat koordinasi rutin bagi guru dan tenaga kependidikan dua kali dalam sebulan.
Rapat tersebut untuk membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari dalam proses pembelajaran. “Apakah ada kendala, ada saran, dan kritik, demi kemajuan sekolah,” ungkap Husain.
Sementara itu, Ambo Asse yang bertindak sebagai Ketua Sidang Promosi menegaskan, bahwa disertasi Husain harus menjadi rekomendasi bagi sekolah-sekolah Muhamamdiyah yang ada di Sulawesi Selatan.
Terlebih dalam waktu dekat, kata Ketua PWM Sulsel itu, Muhammadiyah Sulawesi Selatan akan menggelar Musyawarah Wilayah.
Sehingga, itu merupakan momen yang tepat untuk merumuskan rekomendasi demi kemajuan sekolah dasar dan menengah Muhammadiyah di Sulsel.
“Apalagi di belakang sana ada Wakil Ketua PWM, ada juga Ketua Majelis Dikdasmen PWM Sulsel. Ini bisa dijadikan rekomendasi untuk mengembangkan sekolah-sekolah Muhammadiyah di Sulawesi Selatan. Di sini juga ada Prof Irwan, penguji yang juga Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang mengoordinatori bidang pendidikan,” tutup Ambo. (Fikar Hafid)