PDM Banyumas Siap Sukseskan Musywil Jateng

Jumlah cabang PDM Banyumas terbesar di Indonesia dengan 29 PCM

PDM Banyumas

Dr Ibnu Hasan MSi Ketua PDM Banyumas

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Musyawarah Wilayah (Musywil) Periode Muktamar 48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Jawa Tengah tinggal menghitung. Musywil Jateng sendiri rencananya akan digelar di Kota Tegal pada tanggal 3-5 Maret 2023 M/10-12 Sya’ban 1444 H.

Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyumas sebagai salah satu bagian dari PWM Jateng siap menyukseskan agenda akbar tersebut. Ketua PDM Banyumas Dr Ibnu Hasan MSi menyebut musyawarah merupakan suatu proses organisasi yang harus dilalui seperti telah diatur dalam AD/ART.

“Aspirasi banyak daerah sekarang nampaknya sangat dinamis jadi ke depan Musywil Jawa Tengah itu ingin menempatkan personil yang lebih mencerminkan gambaran keseluruhan (baik) tua muda, itu mesti mencerminkan regenerasi dan proporsional,” ungkap Ibnu Hasan kepada Suara Muhammadiyah, Senin (13/2/2023).

Maka Ibnu mengungkapkan regenerasi yang dimaksud ada keinginan generasi tua dan muda harus saling bahu membahu dan saling membantu.

Jawa Tengah sendiri memiliki 35 daerah, sementara itu dari sisi jumlah cabang PDM Banyumas terbesar di Indonesia dengan 29 PCM. Tetapi kalau rantingnya masih kalah jumlah dengan Klaten. Untuk peserta Musywil Cabang dengan 1-10 ranting itu utusannya 2 peserta, sementara kalau lebih dari 10 utusannya 3 peserta. Maka PDM Banyumas menjadi nomor 2 dengan peserta sebanyak 74 orang.

Ibnu Hasan menyebut Musywil Muhammadiyah Jateng seperti rasa Muktamar. Karena secara umum dengan jumlahnya yang cukup banyak yaitu 1000 lebih peserta. “Jawa Tengah itu jumlah cabang rantingnya seperti peserta Muktamar,” tegasnya.

Rencananya para peserta Musywil dari Banyumas bakal berangkat bersama menuju Tegal. Dari Banyumas – Tegal dapat ditempuh hanya 3 jam perjalanan. “Alhamdulillah kami dapat berkoordinasi dengan baik. InsyaAllah semua berjalan dengan lancar,” pungkasnya.

Muktamar ke-48 di Solo pada November lalu yang cukup mengesankan mulai dari persidangan yang sejuk dan suasana yang bersih dalam lingkungannya, Musywil Jateng juga bertekad untuk seperti itu.

Seperti telah tercermin dalam Musywpimwil beberapa waktu lalu yang juga seperti tanwir yang ada pemilihan juga itu juga damai dan aman. “Saya lihat nilai-nilai Muktamar ingin kita tampilkan. Kemarin juga bersih tempatnya jadi aman ya damai pemilhannya dan InsyaAllah Musywilpun tidak jauh-jauh dari itu,” ungkap Ibnu.

Dirinya juga menyampaikan harapanya terkait Musywil mendatang. “Pertama, Musywil tidak semata-mata menghasilkan figur (orang) , atau pimpinannya tapi bagaimana program Muhammadiyah Jawa Tengah bisa segera dapat beradaptasi dengan agenda besar Muhammadiyah 5 tahun kedepan,” ungkapnya. Termasuk membumikan 8 agenda penting Muktamar yang sudah disosialisasikan sampai ke ranting-ranting.

Kedua persoalan pimpinan wilayah ke depan yang dinamis. “Kemarin sudah dinamis, mudah-mudahan ke depan yang lebih dinamis dan berorientasi pada pemberdayaan,” tutur Ibnu.

Menurutnya persoalan pemberdayaan di Muhammadiyah masih menjadi agenda besar. Bagaimana pemberdayaan jamaah Muhammadiyah dapat diprioritaskan. Salah satu amanat Muktamar 48 yaitu memperkuat akar rumput yaitu jamaah. (Riz)

Exit mobile version