GARUT, Suara Muhammadiyah – Ma’had Darul Arqam Muhammadiyah Garut melepas keberangkatan 205 jamaah umrah ke tanah suci. Jamaah terdiri dari 155 orang santri, 20 orang tua santri, 23 orang jamaah umum dan 7 orang pembimbing yang tergabung dalam KBIHU Darul Arqam. Acara pelepasan berlangsung di gedung aula serbaguna. Jamaah akan berada di tanah suci dari 15 – 23 Februari 2023.
Program umrah santri merupakan unggulan Ma’had Darul Arqam. Santri yang istiqamah menuntaskan belajarnya selama 6 tahun akan diberangkatkan umrah. Tahun ini merupakan tahun ke-2 program ini berjalan. Tahun sebelumnya hanya 10 orang santri yang berangkat karena adanya sejumlah kendala akibat pandemi Covid-19.
Mudir Ma’had, H. Ayi Mukhtar, B.Sc., Dipl., ME dalam sambutannya mengaku terharu atas keberangkatan para santri ke tanah suci. Hal ini pernah dibicarakan para sesepuh terdahulu, untuk membagikan ijazah santri di tanah suci. Beliau mengharapkan kepada para santri agar mendoakan para sesepuh yang telah berjasa dalam pembangunan ma’had.
Kakankemenag Garut, Dr. H. Cece Hidayat, M.Si turut hadir dalam acara pelepasan. Beliau mengapresiasi program umrah santri yang menurut beliau hanya ada di Ma’had Darul Arqam. “ini merupakan perjalanan spiritual yang luar biasa, bertemu dengan bangunan istimewa (kakbah), ke tempat diijabahnya doa-doa. Manfaatkan waktu yang sempit ini untuk banyak berdoa, doakan orang tua dan para guru selama berada di sana,” pesan-nya.
Prof. Dr. H. Yadi Janwari, MA mewakili Pimpinan Daerah Muhammadiya (PDM) Garut dalam sambutannya mengungkapkan bahwa program umrah santri ini merupakan proses pendidikan yang luar biasa, mudah-mudahan bisa diikuti oleh pondok pesantren yang lain.
Dirinya berpesan kepada jamaah, terutama santri untuk membentuk internalisasi dalam pelaksanaan ibadah sehingga agar bernilai dalam kehidupan. Yadi juga berharap agar selama di tanah suci bisa mengunjungi kampus-kampus Islam agar menjadi inspirasi untuk menuntut ilmu ke Timur Tengah bagi para santri. (Safwannur)