SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Plastik merupakan bahan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari karena sifatnya yang ringan, kuat, transparan, tahan air serta harganya yang relatif terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Namun, di balik kelebihan yang dimilikinya, pemanfaatan plastik yang kurang bijak menyimpan potensi bencana ekologis di masa depan.
Peningkatan penggunaan plastik untuk keperluan rumah tangga berdampak pada peningkatan timbunan sampah plastik. Tak heran, edukasi terkait pengolahan dan pemanfaatan sampah plastik saat ini terus disosialisasikan kepada masyarakat.
Seperti yang dilakukan murid kelas IV SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, dalam rangka menerapkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan”, murid melakukan kunjungan pengamatan di Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo Solo dan CV Prasetyo Agung Plastik Mojosongo, Jumat (17/2/2023).
Andi Arfianto, selaku ketua pelaksana kegiatan, menyampaikan tujuan kegiatan outing project ini agar murid mengetahui proses pengolahan dan pemanfaatan sampah menjadi barang baru yang bernilai ekonomis tinggi.
“Identifikasi awal pemilahan jenis sampah merupakan pengetahuan dasar yang harus diketahui murid. Dengan kegiatan ini, diharapkan murid mampu memanfaatkan sampah yang ada di lingkungan sekitar menjadi bahan seni kreativitas dan barang layak guna,” imbuhnya.
Selanjutnya, Andi menjelaskan urutan kegiatan outing project. Pertama, murid dibagi menjadi tiga kelompok. Secara bergiliran murid akan menempati pos-pos pengamatan yaitu pos identifikasi jenis sampah, pos proses pembuatan biji plastik, dan pos pembuatan briket untuk pembangkit tenaga listrik.
Kedua, murid menuliskan hasil temuannya melalui Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang sudah dipersiapkan.
Ketiga, murid melakukan refleksi terbimbing sesuai hasil temuan yang tertulis di LKPD. Dengan arahan guru dan petugas PLTSa, murid melakukan kroscek data antara hasil temuan dan data yang terdapat di lokasi pengamatan.
“Saat panen gelar karya P5 nanti, setiap murid akan memamerkan hasil karya sesuai pilihan dan kreativitas dari pemanfaatan sampah yang berada di lingkungan sekitar. Tentunya, seluruh rangkaian pembelajaran projek kali ini dapat terselenggara karena bantuan dan kerja berjemaah yang apik dari orang tua / wali murid kelas IV,” jelasnya.
Salah satu murid kelas IV, Julius Nugraha, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada guru dan teman-teman sekolah karena bersedia mengunjungi pabrik pengolahan daur ulang plastik usaha milik keluarganya.
“Teman-teman bisa mengamati secara langsung proses pembuatan biji plastik dan briket sampah pembangkit tenaga listrik. Ini salah satu usaha untuk mengurangi tumpukan sampah yang ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo. Kita tahu sampah plastik tidak dapat terurai secara alami, butuh waktu 80 tahun supaya terdegradasi secara sempurna di dalam tanah,” pungkasnya. (Nikmah Hidayati)