SOLO, Suara Muhammadiyah – Menghias jajanan pasar dan makanan tradisional ikut meriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-278 Kota Solo yang jatuh pada 17 Februari 2023.
“Tanggal 17 Februari ini karena ajang rutin Pemerintah Kota Surakarta gelar HUT, SD Muh 1 Solo yang berada di wilayah ketelan maka mengajarkan handar beni atau rasa memiliki kota sejak dini sangat penting bagi siswa kekinian,” kata Fasilitator Wadah Sharing Komunitas (Wader Crispi) Kelas 6 Jaka Prasetya SSi MPd di SD Muhammadiyah 1 Solo, Jumat (17/2/2023).
Jaka mengatakan pada tahun ini sekolah yang berdiri sejak 1935 selain ikut memeriahkan juga dalam rangka jumat berkah dengan berbagi secara sederhana.
“Ini khususnya dari siswa untuk siswa. Pada kali ini sebanyak 134 siswa bisa mencicipi jajanan pasar yang semakin hari di era industri 4.0 menuju era society 5.0 semakin langka,” katanya.
Ia mengatakan untuk jajanan pasar setiap kelompok menyiapkan dua tampah. “Satu, tampah untuk dimakan bersama kelompoknya sendiri. Dan satu lagi untuk dibagi kepada warga sekolah,” katanya.
Ia mengatakan untuk jajanan pasar dan makanan tradisional yang ada pada kegiatan peduli kota tersebut sebanyak 27 jenis yang di antaranya ada klepon, onde-onde, lemper, dadar gulung, nagasari, kue cucur, cenil, kue talam, lopis, bikang, serabi, mendut, wajik, kue bugis mandi, kue ‘kue’, kue putu ayu, kue putu, lumpia, kue mata roda, getuk lindri, kue lapis legit, kue mangkok, semar mendem, kue lapis, kue lumpur, misro dan jentik manis.
Disinggung mengenai kegiatan menghias pada tahun ini, kata dia, akan mengangkat tema profil pelajar Pancasila berkemajuan dan mencerahkan melalui rasa memiliki dengan menyatukan makanan tradisional yang tersebar di 5 Kecamatan Kota Surakarta.
“Salah satu nilai penting yang juga dijunjung oleh bangsa Indonesia adalah gotong royong. Pelajar Pancasila akan mampu melakukan kegiatan bersama-sama dengan suka rela, agar kegiatan tersebut terasa lebih lancar, mudah, dan ringan. Gotong royong dapat mendorong kolaborasi, kepedulian, serta rasa ingin berbagi kepada lingkungan sekitar,” kata Jaka Prasetya yang juga Wakil Kepala bidang Sarpras.
Terkait HUT Kota Solo, Kepala Sekolah Penggerak Sri Sayekti mengatakan kegiatan ini adalah implementasi kurkulum merdeka.
“Di mana dalam hal kurikulum merdeka dimulai dari kepala sekolah dan guru-gurunya harus memiliki kemauan untuk melakukan perubahan. Kepala sekolah selaku pemimpin harus dapat merubah mindset Sumber Daya Manusia yang ada di sekolah tersebut untuk mau melakukan perubahan sehingga kurikulum merdeka dapat diterapkan.,” katanya.
Sementara itu, siswa kelas VIA Rajwa Aisyah mengatakan harapannya semoga dari makanan tradisional bisa menjadi salah satu kuliner yang memang bisa diterima masyarakat berbagai kalangan.
“Semoga jadi ikon Kota Solo via jajanan pasar yang mendunia sebagai kota budaya,” ucap Rajwa Aisyah (Jatmiko)