JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta HH Sun’an Miskan,Lc memberikan taushiyah dengan thema “Isra Mi’raj dan Pembinaan Aqidah Ummat”, pada hari Bermuhammadiyah yang diadakan oleh PCM (Pimpinan Cabang Muhammadiyah) Matraman –Jakarta Timur, Sabtu, 18 Pebruari 2023 di Komplek Perguruan Muhammadiyah Matraman.
Dalam tausyiahnya Sun’an Miskan mengungkapkan peristiwa isra mi’raj terjadi dalam suasana bagaimana batin rasulullah saat itu. Peristiwa itu terjadi pada 27 Rajab tahun 621 M, atau 1.402 ( seribu empat ratus dua ) tahun yang lalu, saat sebelum Hijrah ke Madinah.
Saat Nabi SAW sangat gundah gulana ditinggal wafat pembela setianya 2 ( dua ) tahun sebelumnya yaitu istrinya Khadijah RA dan Pamannya Abu Thalib. Saat kaki beliau habis berlumuran darah dan hadamnya Zaid bin Haristah kepalanya bercucuran darah karena dilempari batu oleh penduduk Thaif saat melindungi beliau berdakwah di sana. Beliau pergi ke Thaif berharap bisa menghindari penyiksaan oleh Kuffar Quraisy di kota Makkah tetapi justru sama saja.
Saking prihatinnya Malaikat Jibril menawarkan diri kepada Rasulullah SAW untuk mengangkat dua guinung yang ada di Thaif itu untuk di timpakan kepada para penyiksanya .
Baliau menolak dengan rendah hati, dan mendoakan mereka :
اللهُم إهْدي قَوْمي فَإنهُمْ لاَ يَعْلَمُونَ
Ya Allah , tunjukilah kaumku karena mereka itu tidak tahu
Peristiwa Isra Mi’raj ini oleh Allah SWT dijelaskan dalam beberapa ayat :
- QS Al Isra ayat 1 :
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ ١
Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya425) agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat
- QS An Najm 17 -18 :
لَقَدْ رَاٰى مِنْ اٰيٰتِ رَبِّهِ الْكُبْرٰى ١٨
Sungguh, dia benar-benar telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang sangat besar
Syekh Yusuf Qordlowi dalam menjelaskan QS Isra ayat 1 yaitu :
لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ
agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami.
“Allah SWT menghendaki untuk memperlihatkan kepada Nabi Muhammad SAW tanda kebesaran-Nya di Jagat Raya dan di Sidratil Muntaha. Ia Allah SWT Yang Maha Perkasa itu siap untuk menolongnya . Agar supaya hati beliau menjadi kuwat, tekadnya bulat, memperkokoh semangatnya dalam menghadapi kaum kafir dengan berbagai bentuk siksaan dan tipu dayanya.
Isra Mi’raj Adalah Mukjizat
Mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW diantaranya ialah:
Pertama, terbelahnya bulan menjadi dua. Peristiwa ini tercatat di Surat Kabar Cina pada zamannya.
Kedua, keluarnya air dari selah – selah jemari tangan beliau untuk memberi minum manusia yang kehausan saat Perjanjian Hudaibiyah
Ketiga, makanan yang dimiliki beliau walaupun sedikit tetapi dapat memberkahi dan mengenyangkan banyak orang. Yaitu saat dalam perjalanan hijrah dan mampir ke Perkemahan Ummu Ma’bad Al Khazaa’iyah. Beliau meminta susu, tetapi tidak ada Karena kambing keluarga ini tidak bisa keluar air susunya. Beliau lalu minta izin untuk menepuk kambing tersebut sambil berdoa dan atas izin Allah kambing tersebut keluar air susunya sehingga dapat memenuhi kebutuhan banyak orang.
Empat, tampu bercakap dengan benda padat dan dunia binatang.Beliau sering mendengar pepohonan mengucapkan salam kepada beliau. Kemudian menyembuhkan orang yang sakit atas izin Allah, Isra Mi;raj dan Al Qur’an Al Karim.
Al Quran Al Karim Mu;jizat yang abadi. Mukjizat Al Quran itu ada dua. Pertama yang berbentuk indrawi seperti Unta Nabi Soleh AS, Isra Mi’raj, Nabi Isa menghidupkan orang mati atas izin Allah, Terbelahnya bulan, Api yang berkobar kobar tapi terasa dingin bagi Nabi Ibrahim AS, terbelahnya lautan oleh tongkat Nabi Musa AS, serta ditemukan jenazah Fir’aun (Ramses ke IX) oleh Dr. Mauris Buchail di Musium Tahrir Cairo Mesir beberapa puluh tahun yang lalu.
Yang maknawi seperti sastrawan unggul zaman Jahiliyah dan bangsa Arab tidak mampu menyaingi indahnya sastra dan fasihnya suara Al Quran Al Karim kalau dibaca. Kaum musyrikin Quraisy pada lari ketakutan kalau mendengar Al Quran Al Karim di baca, takut terpengaruh, lalu masuk Islam. Mereka pada lari seperti lari menjauhi singa (QS Al Mudatsir ayat 51).
Selanjutnya, tamsil dan perumpamaan Al Qur’an yang sangat indah dan logis gampang dicerna, seperti : Kalimah Thoyyibah (La Ilaaha Illallah) itu ka syajarah thoyibah (seperti pohon rindang bercabang indah dan berbuah ), ( QS Ibrahim 24-25 ). Isinya terjaga sampai hari ni, tidak akan ada satupun manusia yang bisa memalsukannya. Pasti terbongkar si pemalsu dan isinya itu. (QS Al Hijir 9).
Beberapa Hikmah dari Isra dan Mi’raj. Pertama, Peristiwa 1402 yang lalu itu membenarkan bahwa hal yang mustahil bagi kaum kuffar Quraisy saat itu tidak mustahil bagi kita di era sputnik dan era digital ini.Karena suara,tulisan, gambar bisa dipindah dengan cepat sesaat ini dan disini. Manusia sudah bisa turun di bulan. Seputnik dapat turun di dataran Mars dan yang lain terus mengangkasa mendekati matahari.
Kedua, bahwa manusia bisa melancong ke jagat raya, modalnya yaitu sultan atau bahasa kita sekarang sain dan teknologi. Ketiga, tiap ada kesulitan dan kesussahan pasti di sana ada kemudahan dan kegembiraan. Karena itu cara Allah SWT membina aqidah ummat.
Shalat Mikrajnya Kaum Muslimin dan untuk Bersujud di Sajadah Panjang
Shalat yang baik adalah yang khusuk. Memenuhi tata tertibnya dan menghayati apa yang dibaca dan merendahkan diri dihadapan-Nya. Dilambangkan dengan sujud mencium tanah yang bersajadah. Sesudah Shalat wajid diikuti dengan ibadah yang lain seperti siap membela yatim, fuqoro masakin dan siap mengarungi angkasa luar , ibarat Isra dan Mi’raj , Ke ruang angkasa itu bisa dengan sultan atau dengan ilmu penegtahuan dan teknologi modern. Atau disebut juga bersujud di sajadah panjang sampai akhir hayat,
Sun’an Miskan turut mengajak jangan lupa bebaskan Masjidil Aqsho Yerussalim dari cengkraman penjajah Israel dan negeri tercinta dari penjajahan terselubung.
Masjidil Haram di Makkah Al Mukarrah tempat Nabi SAW memulai Isra dan Mi’rajnya menuju ke Masjidil Al Aqsha selanjutnya Mi’raj ke Sidratil Muntaha.
Dua Masjid ini sangat mulia dan sangat melekat dihati kaum muslimin.
Namun hari ini Masjidil Aqshonya diduduki penjajah Israil, sempat diporak prandakan dan negeri tempat Masjid tersebut yaitu Palestina masih terjajah.
Maka kita muslimin Indonesia dan pengikut Nashrani yang juga di sana tempat lahirnya Nabi Isa AS, yang ber NKRI,ber BINEKHA TUNGGAL EKA, BER PANCA SILA dan bermuqoddimah UUD 45 bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, Maka kita harus tetap peduli dan membela Palestina.
Juga kita bebaskan generasi milenial kita dari exes era digital, era isra dan mi’raj kekinian dimana suara, gambar bisa berjalan cepat secepat kilat. Seperti tersebarnya hoax yang membuat kita saling berpecah belah dan terpampangnya porno grafi , porno aksi, dan LBJT.Ditawarkan berbagai paham seculer
Sekali lagi kita harus yakin bahwa setiap ada kesulitan dan kesussahan pasti di sana ada kemudahan dan kegembiraan. Karena itu cara Allah SWT membina aqidah ummat. (Rpd)