LAMONGAN, Suara Muhammadiyah – Bertempat di lapangan Sawunggaling Babat Jumat (17/2/2023), Gebyar Muhiba 2023 yang diselenggarakan oleh SMA Muhammadiyah 1 Babat memasuki hari kedua dengan cabang lomba Atletik berjalan dengan sukses.
Lomba ini memperoleh perhatian khusus dari pegiat atletik tingkat pelajar SMP MTs se-Karesidenan Bojonegoro.
Perlombaan yang diadakan meliputi bidang atletik yang mencakup lari dan tolak peluru.
Panitia Pelaksana kegiatan Atletik Gebyar Muhiba 2023 Anggi Saputra, mengungkapkan, jumlah peserta lomba ini mencapai 170 siswa.
Hal ini kata dia, di luar prediksi. “Ini merupakan event pertama yang diselenggarakan oleh Sekolah yang memiliki jargon “Hobi Berkarya dan Tradisi Juara,” ungkapnya.
“Kegiatan Gebyar Muhiba 2023 baru kali ini ada cabang atletik. Hal ini tak lepas dari suport Kepala SMA Muhiba untuk menggali bibit unggul atlit Jawa Timur,”imbuhnya.
Keseruan muncul ketika peserta cabang lari 3000 meter memasuki area lintasan. Suporter dari berbagai sekolah, masyarakat dan official memberi applause.
Tawa penonton tak terbendung ketika menyaksikan beberapa peserta yang terpeleset karena lintasan licin.
Selain itu, pada saat mendekati putaran akhir beberapa pelari juga tampak out karena cidera dan kram.
Di sisi lain, pada cabang olahraga tolak peluru, pesertapun tak kalah antusiasnya untuk menjadi yang terbaik.
Mereka berjuang sekuat tenaga untuk menolak dan melempar peluru sejauh mungkin demi mengalahkan lawan-lawannya.
Akibat sturktur tanah liat yang terkena hujan karena becek, ada peluru yang terpendam dalam lumpur usai dilempar.
Hal tersebut membuat Panitia Gebyar Muhiba di lapangan Sawunggaling Babat mengalami kesulitan untuk mengambilnya.
Sementara itu pada cabang lari 80 meter yang menjadi favorit peserta Gebyar Muhiba 2023. Panitia menyediakan 7 lintasan di lapangan Sawunggaling Babat sebelah timur.
Ahmad Muflih Al Haq, selaku guru olahraga SMA Muhammadiyah 1 Babat menuturkan, dari babak kualifikasi sampai final, sangat seru. Menang dan kalah adalah hal biasa. Sportivitas harus tetap dijaga.
“Meskipun peserta berangkat dengan status juara tingkat kecamatan atau kabupaten, namun ketika bertarung di Gebyar Muhiba ini mereka harus siap dengan segala hasilnya,” tuturnya. (Agus/Iwan)