YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Wakil Katib Syuriah PWNU DIY Bidang Ekonomi Pembangunan KH. Beny Susanto menyampaikan selamat dan sukses atas terpilihnya Ketua Umum PW Muhammadiyah DIY Ust Muhammad Ikhwan Ahada, S.Ag, MA dan Sekretaris Ust Arif Jamali Muis, MPd pada Musywil XIII, di Universitas Aisyiah Yogyakarta, 17-19 Februari 2023.
Musywil ini menjadi penanda berkah bagi warga perserikatan dan masyarakat secara umum mengingat PW Muhammadiyah DIY merupakan teladan nasional. Sebelas dari (13) jajaran pimpinan PW Muhammadiyah DIY periode 2022-2027 antara lain Gita Danu Pranata, Asman Latif, Sapardiyono, Ridwan, Ridwan Furqoni, Iwan Setiawan, Yayan Suryana, Abdul Latif Baidhowi, Ariswan, Cahyono dan Nur Ahmad Ghozali.
“Musywil XIII PW Muhammadiyah DIY berlangsung secara riang gembira, khitmat dan mencerahkan. Kepercayaan warga perserikatan kepada para pimpinan merupakan doa agar Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan kekuatan lahir batin dalam mengemban amanat,” ungkap Pengasuh Ponpes Sunan Kalijaga Gesikan, Senin (20/2/2023).
Keluarga besar Ponpes Sunan Kalijaga Gesikan sebagai bagian kecil entitas Islam Nusantara dengan haluan Ahlus Sunah Wal Jamaah An-Nahdliyah berharap agar Muhammadiyah dan entitas civil society lainnya terus berlanjut dalam silaturahmi, persaudaraan dan persatuan.
Meskipun pertumbuhan ekonomi DIY 5,82%, seiring perkembangan aktivitas pariwisata dan berada di atas angka pertumbuhan ekonomi nasional 5,72%, namun mengatasi ketimpangan, membutuhkan peran serta umat beragama yang luas. Bersasarkan data BPS akhir 2022, DIY sebagai daerah paling miskin di Pulau Jawa, 11,49%, disusul Jawa Tengah 10,98% dan berada di atas angka rata-rata kemiskinan nasional 9,57%.
Mencari siapa yang salah, kambing hitam dan keluh kesah atas persoalan tak pernah mendatangkan solusi, bahkan masalah baru yang lebih rumit. Secara nasional memang pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022, 5,31% meninggalkan jauh di atas China 3% dan Amerika 2,1%.
“Dampak pandemic covid-19 dan perang Rusia-Ukraina terus mendorong gejala resesi global. Sinergi dan kerja sama dalam mengatasi kemiskinan, ketimpangan (negara, masyarakat dan swasta) bukankah bagian dalam teladan kemajuan bukan (wata’aawun alal birri wat taqwa)?,” pungkasnya. (rpd)