SORONG, Suara Muhammadiyah – Dosen Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) pada 1 Februari 2023 di Balai Desa Katinim Distrik Salawati Kabupaten Sorong, terkait penyusunan laporan keuangan berbasis rumah ibadah: masjid, gereja dan pura.
Dalam sambutannya, Yermias Malakabu, S.IP. selaku kepala kelurahan katinim yang sempat hadir dalam kegiatan pembukaan, beliau menyampaikan “Kegiatan semacam ini baru pertama kali saya jumpai, sebelumnya banyak kegiatan pelatihan laporan keuangan dilaksakan pemerintah hanya instansi atau organisasi tertentu saja, namun pada bidang rumah ibadah itu belum pernah,” katanya
“Kami bersyukur dosen dari UNIMUDA Sorong memulai hal itu dan semoga akan terus berlanjut karena manfaatnya sangat luar biasa,”. tambahnya. Beliau juga ikut serta dalam kegiatan dan membersamai peserta hingga selesainya kegiatan.
Ketua Tim pengabdian, Munzir. M.Ak. menyampaikan terima kasih kepada pemerintah kelurahan Katinim, menyediakan balai desa, dan lainnya demi kelancaran kegiatan. Para pengurus rumah ibadah, pemuda karang taruna, dan mahasiswa serta masyarakat yang menyempatkan hadir dalam kegiatan tersebut.
Dalam Pelatihan adapun materi yang dipaparkan mengenai administrasi dan metode penyusunan laporan keuangan. Dalam materi administrasi berkesempatan hadir Yoga Andriyan, M.I.P. salah satu dosen UNIMUDA Sorong program studi Ilmu Pemerintahan.
Dalam paparan beliau mengatakan administrasi sangat perlu diperhatikan dalam mengurus sebuah Yayasan atau rumah ibadah agar jamaah yang datang melakukan ibadah merasa bahagia dan nyaman. Selanjutnya materi inti mengenai metode penyusunan laporan keuangan dibawakan langsung oleh Munzir, M.Ak. salah satu dosen UNIMUDA Sorong program studi Akuntansi yang juga sebagai ketua tim pengabdian.
Dalam berlangsungnya kegiatan, pemaparan materi dan juga teknis penyusunan laporan keuangan terjadi sesi tanya jawab. Salah satu perwakilan pengurus rumah ibadah pura menanyakan mengenai kendala-kendala teknis dan juga kondisi rumah ibadah yang pengurusnya kurang bisa mengoperasikan komputer atau belum mahir dalam penggunaan teknologi.
Hal demikian tentu menjadi kendala setiap rumah ibadah, karena kebanyakan yang mengurus rumah ibadah sudah usia tua, ujar Munzir, selaku pemateri mengenai laporan keuangan. Beliau menambahkan bahwa “kami akan mendampingi secara berkelanjutan dan masiv agar semua pengurus rumah ibadah bisa paham mengenai penyusunan laporan keuangan yang baik dan benar,” katanya.
Kegiatan pelatihan penyusunan laporan keuangan diharapkan kedepannya pemerintah, masyarakat dan dunia akademisi lebih intens untuk berkolaborasi dalam pendampingan mengenai sesuatu yang dianggap kurang penting di masyarakat, namun faktanya sangat penting untuk dilakukan. Kenapa? Karena hal ini mengenai dana ummat atau jamaah yang dikelola demi kebutuhan atau pelaksanaan ibadah.
Jika tidak dilaporkan dengan baik atau diurus dengan seadanya maka trust atau kepercayaan jamaah akan berkurang, secara langsung mempengaruhi tingkat kehadiran atau kedatangan masyarakat untuk beribadah di rumah ibadah missal masjid, gereja, dan pura. (MZ/Cris)