Rupanya Ini Cara Muhammadiyah Membangun Perdamaian di Maluku Utara
Oleh: Usman Masyur
Ternate – Ayahanda Ridwan Ilsya selaku Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Maluku Utara menceritakan kondisi keberagaman di Maluku Utara saat ditemui di kediamannya pada Jumat (17/2/2023).
Ayahanda menceritakan bahwa pada tahun 1999-2000 di Maluku Utara pernah terjadi perang horizontal atau perang antara agama, dan bagaimana peran Muhammadiyah dalam mengurai konflik tersebut. “Dari peristiwa itu, Muhammadiyah hadir di Maluku Utara, dan pada saat itu mendirikan kampus, tetapi masih menggunakan Gedung Katolik. Hal itu adalah salah satu cara mendamaikan dan tidak ada lagi perselisihan antara umat beragama.” tutur Ayahanda Ridwan, sapaan akrab beliau.
Ayahanda juga menyampaikan bahwa pasca peristiwa itu, Ayahanda tetap menjalin kekeluargaan dengan saudara tak seiman sampai sekarang. “Saya banyak berdiskusi dan belajar bersama dengan mahasiswa Kristen dan tak pernah mengajak apalagi memaksa anak-anak mahasiswa saya untuk masuk Islam.” ungkap Ayahanda yang saat ini masih aktif mengajar mata kuliah Al Islam dan Kemuhammadiyahan di Universitas Muhammadiyah Maluku Utara.
“Kita, Islam, Kristen, dan penganut agama yang lainnya adalah saudara. Jadi ketika mau membantu orang jangan pernah tanyakan dia beragama apa. Berbuat baiklah kepada semua orang tanpa melihat agamanya.” imbuhnya. Maka dengan adanya program Eco Bhinneka Muhammadiyah, Ia mengaku senang dan berharap tetap bisa menjaga kebersamaan, merawat keberagamaan, dan tetap rukun.
Cerita ini Ia sampaikan taatkala 5 orang Tim Eco Bhinneka Muhammadiyah Regional Maluku Utara dan Pusat mengunjungi kediaman beliau pada Jumat 17 Februari 2023 sekitar pukul 19.00 – 20.10 WIT. Kunjungan ini semula bermaksud untuk silaturahmi dan memohon arahan kepada Ayahanda Ridwan Ilsya untuk mempersiapkan Workshop Menyusun Konten Kreatif untuk Isu Kerukunan dan Lingkungan Eco Bhinneka Muhammadiyah yang diselenggarakan di hari Sabtunya (18 Februari 2023).
Eco Bhinneka Muhammadiyah merupakan program yang diinisiasi oleh Muhammadiyah melalui program Joint Initiative for Strategic Religious Action (JISRA) yang bertujuan untuk merawat kerukunan, melalui aksi pelestarian lingkungan. Di Kota Ternate, Eco Bhinneka telah membentuk Komunitas Edukasi Sadar Lingkungan atau KESLING pada 25 Juni 2022, yang terdiri dari tokoh lintas iman, LSM, organisasi kepemudaan, dan organisasi otonom Muhammadiyah di Kota Ternate. Selain itu juga telah melaksanakan Aksi Bersih Pantai dengan kawan-kawan pemuda dari Organisasi Lintas Agama, di Pantai Wisata Sulamadaha, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate pada 13 Agustus 2022.
Usman Masyur (Regional Manager Eco Bhinneka Muhammadiyah Maluku Utara)