BALIKPAPAN, Suara Muhammadiyah – Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah di Bumi Etam, Balikpapan, Kalimantan Timur resmi ditutup. Berbagai rangkaian agenda baik berbagai sidang yang dilaksanakan secara online, agenda sidang Tanwir, pemilihan hingga berbagai acara penyerta terselenggara dengan baik dan lancar.
Sebagaimana disampaikan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti, MEd, sebagai permusyawaratan tertinggi di salah satu organisasi otonom Muhammadiyah ini alhamdulillah terselenggara berjalan lancar berkeadaban dan berakhlakhul karimah.
“Atas nama Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengucapkan selamat dan sukses kepada Pemuda Muhammadiyah atas terselenggaranya Muktamar XVIII di Balikpapan ini,” tutur Abdul Mu’ti di Gedung Dome Balikpapan, Kamis (23/2/2023).
Turut hadir dalam acara penutupan Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah yaitu Sekretaris PP Muhammadiyah M Izzul Muslimin yang mendampingi sejak awal penyelenggaraan, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah 2018-2022 Sunanto, perwakilan dari Pemprov Kalimantan Timur, senior Pemuda Muhammadiyah dan Kokam Nasional serta para kader baik tingkat wilayah dan daerah peserta muktamar dari seluruh Indonesia.
Prof Abdul Mu’ti merasa bangga karena muktamar kali ini Pemuda Muhammadiyah mampu mencerminkan jatidirinya sebagai gerakan pemuda Islam yang memiliki identitas, marwah, dan kekuatan baik ilmu serta akhlak.
Sebagai mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Abdul Mu’ti pun bersyukur bahwa trilogi perkaderan di Pemuda Muhammadiyah berjalan dengan sebaik-baiknya. Yaitu sebagai kader persyarikatan, kader umat dan kader bangsa. Dalam pesan almarhum Buya Syafii Maarif, terma ini perlu dibalik menjadi kader bangsa dulu, baru kader umat dan kader persyarikatan.
Maka komitmen menjadikan Pemuda Negarawan sebagaimana tema utama Muktamar kali ini sangat penting yang menegaskan ke mana arah Pemuda Muhammadiyah pada masa yang akan datang. “Maka kiprah Pemuda Muhammadiyah dalam ranah kebangsaan harus menjadi bagian penting dari dinamika dan arah Pemuda Muhammadiyah tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga di tingkat nasional bahkan di tingkat internasional,” imbuh Abdul Mu’ti.
Pegang Teguh 5i
Kemudian Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah tersebut berpesan agar Pemuda Muhammadiyah berpegang pada 5 I. Pertama yaitu ikhlas, menata hati untuk ikhlas menerima apapun hasil Muktamar Pemuda Muhammadiyah kali ini. “Semua yang diputuskan adalah yang terbaik, dan semua yang dicapai pada muktamar kali ini harus diterima dengan sikap lapang dada dan jiwa besar,” ungkap Abdul Mu’ti.
Kedua yaitu islah, semuanya harus saling berdamai dan berusaha untuk saling memperbaiki. Meskipun ada dinamika merupakan sesuatu hal yang biasa sebagai sebuah proses bahwa kader Pemuda Muhammadiyah memiliki komitmen yang tinggi dalam permusyawaratan sehingga menghasilkan keputusan dan kepemimpinan yang terbaik.
Ketiga yaitu istikamah, apapun pilihannya harus istikamah dengan identitas dan membawa misi Pemuda Muhammadiyah. Di manapun berada kader Pemuda Muhammadiyah harus berdiaspora memilih profesi yang baik untuk mengemban misi persyarikatan dan mengembangkan dakwah Muhammadiyah di berbagai bidang kehidupan.
Keempat yaitu istitha’ah, menjalankan amanah dengan segenap kemampuan yang dimiliki. Tidak mudah menjadi pimpinan Pemuda Muhammadiyah di berbagai tingkatan baik di tingkat ranting sekalipun, tetapi sebagai kader menjalankan amanah dengan segala istitha’ah yang dimiliki.
Kelima yaitu ihsan, berusaha untuk menjadi teladan dan melakukan yang terbaik. Mulai dari cara bertutur kata hingga berprilaku harus dengan kepribadian Pemuda Muhammadiyah.
Sementara itu, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah demisioner Sunanto dalam sambutannya berharap kader Pemuda Muhammadiyah di mana pun berada dapat menampung segala potensi kader dan mentransformasikan gerakan.
“Program-program, aktivitas kader-kader di daerah harus benar-benar dikoneksikan dengan aktivitas di pusat sekaligus mendistribusikan. Itu butuh kecanggihan dan cara strategi dakwah,” ungkap Cak Nanto.
Kemudian, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dzul Fikar Ahmad Tawala dalam pidato perdananya mengungkapkan bahwa dalam bermuktamar merupakan bagian dari perayaan ide dan gagasan, perayaan kebersamaan serta perayaan kemenangan yang seyogyanya dapat menghasilkan cita-cita baru.
Ke depan, gagasan Pemuda Negarawan perlu diteguhkan sebagai kontinuitas ide dan gagasan melalui empat pilar. Yaitu meneguhkan Pemuda Muhammadiyah sebagai gerakan pemuda Islam Berkemajuan, gerakan kewirausahaan sosial (social entrepreneurship), gerakan ilmu, dan gerakan politik kebangsaan. (Riz)