Catatan Kecil Musywil ke-13: Membangun Ekonomi Muhammadiyah, Menjadi ‘Engine’ Persyarikatan
Oleh: Syaiful Hadi Jl, Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PWM Sumut
PERHELATAN Musyawarah Wilayah ke 13 Muhammadiyah dan Aisyiyah, sudah selesai. Namun ada beberapa catatan penting yang harus diungkap, salah satunya adalah : Bazar Musywil ( Muhammadiyah Expo) yang mewarnai perhelatan selama tiga hari itu. Bazar berlangsung di komplek UM-Tapsel, hanya beberapa meter dari lokasi sidang-sidang Musywil. Kehadiran Bazar Musywil menjadi daya tarik kehadiran warga Muhammadiyah dan Aisyiyah meramaikan perhelatan itu.
Bazar Musywil dibuka secara resmi oleh Ketua PWM Sumut Prof. Dr, Hasyimsyah Nasution. Hadir membersamai, Sekretaris PWM Irwan Syahputra, Ketua PDM Padangsidimpuan Amil Mahzul, Rektor UM-Tapsel Muhammad Darwis, PW Aisyiyah Sumut dan PD Aisyiyah Padangsidimpuan.
Hasyimsyah Nasution menegaskan bahwa persoalan ekonomi adalah persoalan serius yang harus digarap PWM Sumut lima tahun ke depan. Sebenarnya, kata Hasyimsyah, PWM periode 2015-2022 telah mencanangkan berbagai program ekonomi, sayangnya program itu tidak bisa berjalan seperti yang diharapkan. Maka lima tahun ke depan, Muhamnmadiyah Sumatera Utara harus fokus untuk persoalan amal usaha ekonomi tersebut.
Usai pemotongan pita bazar, rombongan melihat satu persatu stand bazar yang jumlahnya mencapaui 34 both itu. Mulai dari stand Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), stand Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan, Bank BSI, Bank BNI dan Bank Muamalkat, kemudian stand Pesantren Modern Muhammadiyah Kwalamadu, stand Aisyiyah dari berbagai cabang di Padangsidimpuan dan Tapanuli Selatan, serta stand UMKM yang menghadirkan berbagai produksi lokal, seperti kerajinan, makanan seperti sasagung, alame (dodol) sampai kopi cengkeh. Yang cukup menarik ada stand yang sengaja menyiapkan salak terbaik untuk djiadikan oleh-oleh bagi pesera Musywil untuk dibawa pulang.
Bazar Menjadi Stimulus Pengembangan Ekonomi
Rektor 7UM-Tapsel Muhammad Darwis saat melihat dari dekat Bazar Musywil tampak gembira karena ternyata bazar mampu memberi gambaran seperti apa usaha ekonomi atau UMKM dikalangan warga persyarikatan. Kata Darwis, Muhammadiyah harus membangun UMKM disemua daerah. Masing-masing daerah punya potensi khas daerahnya. Sebutlah, Tapanuli Selatan dan Padangsidimpuan yang memiliki produksi Sasagun, Dodol, Gula Semut, Kopi, dlsb. Daerah lain punya produk khas pula.
Muhammad Darwis menyarankan, Muhamamdiyah Sumatera Utara dapat menyusun agenda, Milad Muhammadiyah yang terpusat (secara bergilir) di daerah dan menjadikan bazar sebagai sebuah ekspose kekuatan ekonomi Muhammadiyah. UMKM harus terus ditumbuhkan. Dan merekalah nanti yang akan mengisi semua stand yang akan digulirkan sekali setahun itu.
Kekuatan ekonomi menjadi sebuah keniscayaan yang harus dibangun. PWM Sumatera Utara periode 2022-2027 harus menyiapkan Pimpinan Majelis Ekonomi yang memiliki visi dan misi yang kuat. Ternyata memilih akademisi untuk memimpin majelis ini tidak menjadi jaminan mampu membangun ekonomi Muhammadiyah.
Sepertinya, Majelis Ekonomi ke depan harus dikombinasikan antara praktisi/pelaku ekonomi dengan akademisi. Begitulah, memiliki praktisi/pelaku dan akademisi tetap juga harus selektif, bukan dikarenakan pertemanan.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk mana amaliah 2022-2027 telah mengubah nomenklatur nama Majelis Ekonomi, menjadi dua, satu Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata. Dua, Lembaga Pengembangan UMKM. Satu majelis dan satu lembaga (baru) ini diharapkan akan mampu menjadi engyne bagi menggerakkan amal usaha ekonomi.
Mengembangkan amal usaha ekonomi, PWM Sumatera Utara harus melihat bagaimana spirit ekonomi yang digagas oleh Suara Muhammadiyah dengan brand Logmart ”Solusi Belanja Murah”. Dari Kota Yogyakarta, energy ekonomi yang ditularkan Logmart-Mu mulai menyebar ke berbagai daerah, bahkan sudah sampai ke Sumatera Utara.
Awal Maret 2023, PC Muhamnmadiyah Sunggal rencananya akan meresmikan satu gerai Logmart-Mu di Mencirim, Sunggal. Seperti dijelaskan Syamsil Alam Lubis, PCM Sunggal akan membuka dua gerai. Tentu saja ini kabar yang menggembirakan.
Pendirian LogMart-Mu PCM Sunggal diharapkan dapat menjadi learning-proses ( proses belajar) pelaku UMKM Muhammadiyah, bagaimana mengelola satu bisnis yang baik dan benar.
Amal Usaha Ekonomi lainnya adalah di PDM Medan yang membangun usaha air minum kemasan. Hal yang sama dilakukan Pesantren Muhammadiyah Kwalamadu. Satu lagi, PCM Tanjung Sari pun sudah membuka amal usaha ekonomi. Langkah yang bagus dan menggembiakan.
Setelah LogMart-Mu hadir di PCM Sunggal, selanjutnya kita menunggu inovasi dan improvisasi Majelis Ekonomi, Bisnis, Parawisata dan Lembaga UMKM dalam menggagas terbentuk amal usaha ekonomi. Adakah PWM Sumut mampu melahirkan sebuah amal usaha holding yang merakit potensi ekonomi di daerah menjadi satu kekuatan ekonomi yang besar. Tentu saja, ribuan warga persyarikatan menunggu inovasi itu.