Muhammadiyah – Aisyiyah Banjar Gelar Musyda di Karang Intan

Muhammadiyah - Aisyiyah Banjar Gelar Musyda di Karang Intan

BANJAR, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kabupaten Banjar gelar pembukaan Musyawarah Daerah ke-14 pada Sabtu (25/02) di Sungai Alang, Karang Intan.

Adapun pembukaan yang dilaksanakan di Bendungan Karang Intan tersebut sebelum seremonial pembukaan terlebih dahulu menampilkan beberapa hiburan baik itu drum band hingga atraksi tapak suci. Selain itu di lokasi yang sama terdapat pula stand jualan yang diisi warga persyarikatan.

Kegiatan yang mengangkat tema “Memajukan Banjar Mencerahkan Semesta” untuk Muhammadiyah sedangkan ‘Aisyiyah mengangkat tema “Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Peradaban Bangsa” tersebut dihadiri banyak pihak mulai dari internal persyarikatan maupun undangan lain di luar persyarikatan.

Hasbi Rivani, SKM, Ketua PDM Kabupaten Banjar dalam sambutannya menyampaikan bahwa di era sekarang ini perlunya dukungan semua pihak untuk mewujudkan kehidupan yang berkeadaban dalam bidang informasi.

“Kita melihat sendiri keadaan sekarang ini bagaimana kondisi di era digital yang mana perlu tokoh masyarakat, institusi pemerintah serta institusi pendidikan mempunyai peran strategis dalam memperkuat keadaban dalam berkomunikasi di era digital ini, Muhammadiyah menyadari itu sehingga sejak beberapa tahun terakhir kami di PDM Kabupaten Banjar telah merencanakan pendirian Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding school (MBS) yang berlokasi di Desa Padang Panjang, Karang Intan,” jelasnya.

Senada dengan itu Prof. Dr. Sarbaini, M.Pd, perwakilan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Selatan dalam sambutannya berpesan para pimpinan dari berbagai tingkat baik itu daerah, cabang maupun ranting memahami keberadaan identitas dan jatidiri Muhammadiyah sebagai sebuah persyarikatan.

“Sebagai sebuah persyarikatan maka kita mengutamakan hasil keputusan dan pikiran mufakat organisasi ketimbang pikiran individu-individu manapun termasuk dalam pelaksanaan musyawarah daerah ini,” ungkapnya.

Sarbaini juga mengingatkan bahwa Musyda hendaknya dijadikan sebagai ajang aktualisasi nilai-nilai islam musyawarah untuk mufakat yang dalam pelaksananaannya harus bermartabat dan berkemajuan.

Musyawarah Daerah sendiri merupakan merupakan permusyawaratan Muhammadiyah di tingkat daearah dengan berbagai agenda salah satunya yakni memilih pimpinan untuk periode 2022 – 2027. (muhammadnashir)

Exit mobile version