PASANGKAYU, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr. H. Irwan Akib, M.Pd mengharap warga Muhammadiyah dan pemerintah daerah agar mendirikan SMA Muhammadiyah dan Universitas Muhammadiyah Pasangkayu.
Tantangan warga persyarikatan ini agar menghadirkan lembaga pendidikan pada tingkat SLTA dan perguruan tinggi.
Demikian sambutan Prof Irwan Akib saat membuka secara resmi Musyawarah Wilayah (Musywil) ke-III Muhammadiyah Sulbar, Musywil Aisyiyah dan Musywil Nasyiatul Aisyiyah ke-IV di Masjid Muhammadiyah Nur Falaq, Kabupaten Pasangkayu, Sulbar, Jumat malam 24 Februari 2023.
Dijelaskan, pelaksanan Musywil Muhammadiyah di Pasangkayu cukup siap, menyaksikan berbagai tantangan yang harus dipersiapkan Muhammadiyah Pasangkayu. Salah satunya, karena di daerah ini belum memiliki sekolah Muhammadiyah setingkat SMA dan Universitas.
Selain menyusun program, ada beberapa agenda dalam musywil di antaranya pelaporan pertanggungjawaban masa Pengurus Wilayah Muhammadiyah Sulbar Periode 2015-2022 serta pemilihan ketua baru periode 2022-2027.
Rektor Unismuh Makassar pada masanya ini mengatakan, sejarah perjalanan panjang Muhammadiyah, dimana dimulai dalam kesepakatan Kongres Muhammadiyah sekitar 1920, hingga saat ini Muhammadiyah komitmen sebagai lembaga majelis pengajaran.
Dikatakan KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah sebagai lembaga pendidikan sebelumnya, ia sudah mendirikan madrasah.
Niat tulus para pendiri Muhammadiyah di masa lalu, seperti mengintegrasikan pendidikan agama dan pendidikan umum kemudian menjadi cuan dalam sistem pendidikan nasional.
Menjadi tugas kita bersama melakukan gerakan pembaharuan, sehingga Muhammadiyah tetap eksis dalam pengolahan kebutuhan masyarakat, tegasnya.
Plt Gubernur Sulbar, Dr. Drs. Akmal Malik, M.Si pada sambutannya di arena Musywil Muhammadiyah Sulbar mengatakan, pada dirinya mengalir darah Muhammadiyah, bapaknya yang tinggal di Padang Sumatera Barat adalah anggota Muhammadiyah serta ibunya berasal dari NU. Persyarikatan Muhammadiyah tiada tandingan dalam hal aset, tandasnya.
Saat ini pemerintah Provinsi Sulbar memiliki sistem pendataan desa yang diberi nama data presisi kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Data yang dimiliki itu dalam bentuk sistem aplikasi sehingga bisa langsung membuka status warga Sulbar. Program aplikasi ini sangat membantu pemerintah desa.
Selain itu Gubernur Sulbar mengajak Universitas Muhammadiyah Sulbar melakukan kerjasama membuat peta jalan stanting, pernikahan dini di Sulbar.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulbar 2015-2027 Dr. Wahyun Mawardi.,S,Ag.,M.Pd, pada sambutannya berharap lahir kader berkemajuan. Panitia pelaksana mengangkat tema musywil “Memajukan Sulawesi Barat, dan Mencerahkan Indonesia”. Kegiatan Muswil Muhammadiyah di Pasangkayu akan berakhir Ahad 26 Februari 2023.
Ketua Panitia Musywil ke-III Muhammadiyah Sulbar, Dr.H.Muh Tahir, M.Si didampingi Sekretaris, Firman, S.Ag M.Pd, menambahkan, peserta penuh musywil sebanyak 300 orang, serta penggembira sekitar 7000 orang berasal dari utusan enam Pengurus Daerah Muhammadiyah di Sulbar yakni; Kabupaten Polman, Majene, Mamuju, Mamuju Tengah, Pasangkayu dan Mamasa.
Selama masa musywil 24-26 Februari 2023 sejumlah agenda jadi pembicaraan yakni merumuskan kebijakan lima tahun kedepan, evaluasi 5 tahun lalu. Lewat musywil ini jadi media silaturrahim, kolaborasi, sinergi memilih formatur kepemimpinan kolegial.
Rangkaian acara musywil juga dilaksanakan diskusi buku,Sejarah Pergerakan Muhammadiyah Mandar dilaksanakan Selasa, 21 Februari 2023 dengan pembahas, Dr.Wahyun Mawardi, S.Ag, M.Pd; Drs. H. Masyruk M. Mahmud, Dr.H.Muh Tahir, M.Si. Penulis buku, Muhammad Munir dan Agung Hidayat Mansur dengan moderator Nurmegayanti RA.
Panitia lokal Musywil Muhammadiyah untuk pertama kalinya di ujung utara Sulbar Pasangkayu adalah, PDM Pasangkayu denga ketua panitia, Drs.Sudirman dan Sekretaris, Risman, S.Ag. (yahya).