PASAMAN BARAT, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pasaman Barat menggelar Musyawarah Pimpinan (Musypim) pra Musyda untuk memilih calon tetap pimpinan daerah, Jumat (3/2/2023).
Musypim ini diikuti 81 orang terdiri dari anggota pimpinan daerah, perwakilan cabang dan ranting. Sedangkan dari PWM dihadiri Dr. Bakhtiar, M.Ag, Drs. H. Apris MM dan M. Najmi, masing-masing sebagai ketua, sekretaris dan bendahara. Selain itu, dihadiri pula Ki Jal Atri Tanjung, SH, S.Pd, M.H, Drs. Marhadi Efendi, M.Si sebagai wakil ketua dan Drs. H. Jonmisfar, M Pd sekretaris MPKSDI.
Dalam sambutannya, Ronaldi, S.Ag, Ketua PD Muhammadiyah Pasaman Barat menjelaskan bahwa Musypim menjadi penentu terselenggaranya Musyda. Sebab, pada musyawarah ini akan dipilih calon tetap pimpinan. Hasilnya akan dibawa dalam Musyda untuk dipilih sebagai pimpinan Muhammadiyah lima tahun ke depan.
Selain itu, Musypim juga menjelaskan materi dan jalannya Musyda. Dalam hal itu, ia sangat berharap Musypim ini dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan yang diharapkan.
Buya Apris, sekretaris PWM Sumbar dalam sambutannya mewakili PWM Sumbar menyampaikan PWM turun dengan full team, hadir koordinator- koordinator daerah guna melakukan pendampingan.
Ke depan lanjut mantan wakil DPRD Sumbar ini PDM Pasaman Barat diharapkan menjadi ikon Muhammadiyah Sumbar. Sebab, Muhammadiyah Pasbar pergerakannya lebih agresif dibandingkan daerah lainnya. Cabang Kinali menjadi cabang yang sudah membawa Sumbar menjadi terbaik tiga secara nasional. Begitu pula PDM Pasbar telah membawa Sumbar menjadi terbaik pertama di Sumatera dan peringkat ke-enam secara nasional.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa peserta Musypimda merupakan pimpinan inti dengan posisi yang sangat menentukan terlaksananya musyda. Selain memilih calon pimpinan, Musypim juga penjelasan tentang materi musyda. Khusus program kerja mesti dilihat betul mana yang dibutuhkan dan relevan dengan kekinian.
Disamping itu, laporan pertanggungjawaban program dan keuangan. Semua ini harus dilakukan mengingat amanah yang embankan pada setiap anggota pimpinan.
“Pemilihan mesti dilakukan sesuai dengan persyaratan rangkap jabatan dengan partai politik mesti dipertegas,” tutur Apris.
Selain itu, Apris menjelaskan terkait program prioritas yang akan dilakukan kedepannya. Konsolidasi ideologi, organisasi, kepemimpinan dan cabang-ranting. Percepatan pengembangan amal usaha Muhammadiyah terutama bidang pendidikan. Pengembangan dan kemandirian ekonomi persyarikatan. (RI)