Membuat Lilin Aroma Terapi dari Minyak Jelantah

Mahasiswa KKN UAD Gandeng PKK Ngentak Manfaatkan Sampah Organik  

Membuat Lilin Aroma Terapi dari Minyak Jelantah

BANTUL, Suara Muhammadiyah – Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan pelatihan pembuatan lilin aroma terapi dari minyak jelantah di dusun Ngentak, Murtigading, Sanden. Pelatihan ini turut diikuti ibu-ibu PKK padukuhan Ngentak yang antusias mengikuti kegiatan pelatihan. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk pemanfaatan sampah organik yaitu minyak jelantah pada Sabtu, 25 Februari 2023.

Kegiatan tersebut merupakan program kerja bersama KKN Reguler 101 UAD dari unit XI.D.3 yang terdiri dari Alvian Fandy Pratama dari prodi Ekonomi Pembangunan selaku ketua unit, Nadinsi Caca Wulandari dari prodi Teknik Industri, Alifia Salsabila Fajari dari prodi Sastra Inggris, Ika Putri Indriyani dari prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Hilda Wahyu Wardini dari prodi Perbankan Syariah, Riri Marsalinda dari prodi Pendidikan Matematika, Tri Wira Rizki Amelia dari prodi Akuntansi, Hazam Akbar dari prodi Ilmu Hadits, dan Reza Jazaa Anil Khusna dari prodi Teknik Informatika.

Minyak jelantah merupakan minyak bekas pemakaian yang mengandung senyawa-senyawa kimia yang terjadi selama proses penggorengan, sehingga pemakaian minyak jelantah yang dipakai berkali-kali memberikan dampak yg buruk bagi tubuh. Selain itu, minyak jelantah sendiri masih dianggap sebagai sampah oleh masyarakat.

Hal tersebut dikarenakan masih banyak yang belum paham bagaimana cara mengolah jelantah, sehingga masih banyak masyarakat yang membuang limbah minyak jelantah secara sembarangan. Membuang minyak jelantah ke tempat pencucian piring maupun tanah juga memberikan dampak buruk yaitu pencemaran tanah dan sumber air.

Oleh karena itu, mahasiswa KKN Reguler 101 UAD unit XI.D.3 mengajak masyarakat khususnya ibu-ibu PKK di dusun Ngentak untuk memanfaatkan kembali minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi dengan bahan–bahan yang juga mudah didapatkan. Pembuatan lilin aroma terapi dari minyak jelantah ini dapat dikatakan cukup mudah dalam proses pembuatannya.

Salah satu persiapan yang dilakukan oleh para mahasiswa adalah mengumpulkan minyak jelantah yang didapat dari ibu-ibu PKK di dusun Ngentak. Sedangkan untuk bahan lain antara lain, stearin atau bahan pembuat lilin, essential oil, crayon, sumbu, dan gelas sloki. Dalam pembuatan lilin aroma terapi dari minyak jelantah ini, mahasiswa menggunakan takaran 3 : 1, tiga gelas untuk stearin dan 1 gelas untuk minyak jelantah yang kemudian dicampurkan dengan cara dipanaskan sampai kedua bahan tersebut tercampur rata.

Setelah itu, masukkan campuran minyak dan stearin tersebut kedalam wadah yang berisi crayon yang sudah ditumbuk, lalu aduk kembali sampai berubah warna. Fungsi dari crayon yaitu sebagai pewarna untuk lilin aroma terapi. Kemudian, campurkan essential oil yang berfungsi sebagai pewangi untuk lilin aroma terapi. Terakhir, tuangkan ke dalam gelas sloki dan beri sumbu.

Selain untuk mengurangi dan mencegah pencemaran lingkungan, lilin aroma terapi dari minyak jelantah ini juga memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan, antara lain untuk menenangkan, relaksasi, baik untuk pencernaan, dan meredakan nyeri atau radang. “Lilin aroma terapi ini juga bisa mengusir nyamuk dengan aroma lavender yg digunakan dalam pembuatan lilin aroma terapi ini,” ujar salah satu ibu PKK.

“Adanya kegiatan pelatihan ini membuat ibu-ibu PKK di dusun Ngentak ini menjadi terinspirasi untuk mengadakan pelatihan seperti ini lagi,” ujar Ibu Dukuh. “Jadi kegiatan pelatihan ini sangat memberikan manfaat untuk masyarakat disini khususnya ibu-ibu PKK yang hadir hari ini,” lanjutnya. Dan lilin aroma terapi dari minyak jelantah ini juga memiliki nilai jual yang cukup menjanjikan sehingga dapat menjadi ide berwirausaha bagi warga setempat. (bar)

Exit mobile version