Ikhtiar untuk Mewujudkan Persatuan Umat

Ikhtiar untuk Mewujudkan Persatuan Umat

Ilustrasi

Ikhtiar untuk Mewujudkan Persatuan Umat

Oleh: Tito Yuwono

Persatuan umat adalah kekuatan

Untuk membangun peradaban

Maka perlu diikhtiarkan

Untuk diwujudkan

 

Setiap perselisihan

Dikembalikan kepada Alquran

Dan Sunnah

jangan ditinggalkan

 

Berlapang dada dalam perbedaan

Bermusyawarah diutamakan

Empati ditanamkan

Berta’awun dalam kebaikan

Pada artikel sebelumnya telah dibahas berkaitan dengan pentingnya persatuan umat. Dan juga larangan untuk berpecah belah. Diantara pentingnya persatuan umat adalah umat menjadi kuat. Dengan kekuatan ini maka akan terwujud masyarakat yang aman, damai dan lebih mudah dalam melakukan perbaikan dan pembangunan serta membangun peradaban. Tentu semuanya dalam nilai-nilai yang islami. Perintah untuk memegang tali/agama Allah dan larangan berpecah belah juga telah disampaikan pada artikel sebelumnya, sebagaimana dalam surat Ali-Imran ayat 103.

وَٱعْتَصِمُوا۟ بِحَبْلِ ٱللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا۟ ۚ

Artinya: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.”

Ikhtiar Mewujudkan Persatuan Umat

  1. Kembali kepada Alquran dan Sunnah

Salah satu penyebab terjadinya perpecahan umat adalah perselisihan dalam banyak perkara. Jika perselisihan terjadi, Allah Ta’ala memerintahkan untuk kembali kepada Alquran dan Sunnah. Sebagaimana dalam Alquran surat An-Nisa ayat 59.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِى ٱلْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَٰزَعْتُمْ فِى شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

  1. Bermusyawarah

Dalam menyelesaikan banyak permasalahan umat hendaklah dengan bermusyawarah dengan baik. Dengan bermusyawarah akan saling berbagi pandangan serta dapat diidentifikasi banyak solusi dari sebuah masalah umat. Sehingga penyelesaian lebih komprehensif. Dengan bermusyawarah akan menghindari kesalahpahaman. Tentu musyawarah dilakukan dengan adab-adab yang Islami. Perintah bermusyawarah ini tercantum dalam Alquran Surat Ali-Imran ayat 159 dan Asyuraa ayat 38.

Surat Ali-Imran ayat 159:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلْقَلْبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَٱعْفُ عَنْهُمْ وَٱسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى ٱلْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَوَكِّلِينَ

Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

Surat Asyuraa ayat 38:

وَٱلَّذِينَ ٱسْتَجَابُوا۟ لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَىٰ بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ

Artinya: Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.

  1. Berlapang Dada dengan Perbedaan

Perbedaan dalam banyak hal terutama dalam masalah fikih sering mengakibatkan perpecahan umat. Sering sekali bertengkar dan perkusi terjadi dikarenakan perbedaan dalam fikih. Maka berlapang dada dan tasamuh/toleransi dengan perbedaan ini harus digalakkan. Salah satu ikhtiar untuk memahamkan masyarakat adalah dengan memberikan pencerahan kenapa perbedaan itu muncul dan juga sering disampaikan bagaimana pandangan madzhab terhadap perkara fikih tersebut dan juga disampaikan metode manhaj tarjih.

Kita ketahui bahwa ada 4 madzhab besar dalam umat Islam, yaitu Madzhab Hanafiah, Malikiyah, Syafi’iyah dan Hanabilah. Di samping itu ada Manhaj Tarjih yang tidak menganut satu madzhab tertentu, namun kesemuanya di kembalikan kepada Alquran dan Asunnah almaqbulah. Kemudian dalam manhaj tarjih ini pendapat madzhab juga jadi rujukan dan pertimbangan dalam memutuskan dan juga ulama-ulama lain. Pendapat yang diambil adalah yang lebih kuat/rajah.

  1. Membentuk Organisasi Induk lintas Madzhab dan lintas organisasi

Ikhtiar keempat adalah membentuk organisasi lintas madzhab atau lintas organisasi yang menjadi media untuk berkomunikasi dan melakukan gerakan bersama-sama. Baik levelnya nasional maupun internasional. Di Indonesia, ikhtiar ini telah dilaksanakan dengan pendirian MIAI (Majelis Islam Ala Indonesia) pada tahun 1937 oleh KH Mas Mansur dan teman-teman seperjuangan.

MIAI ini beranggotakan Muhammadiyah, NU, syarekat Islam, Alirsyad, Persatuan Islam (Persis), Partai Islam Indonesia (PII), Partai Arab Indonesia (PAI) dan Jong Islamiaten Bond. Dalam konteks sekarang MUI bisa menjadi wadah persatuan umat, di sana sebagai wadah semua organisasi Islam di Indonesia. Ditingkat internasional ada OIC atau OKI (Organisasi Kerjasama Negara-Negara Islam). Kedepan semoga organisasi-organisasi sebagai wadah umat Islam bisa efektif mewujudkan persatuan umat.

  1. Mengedepankan Empati dan saling Ta’awun

Untuk mewujudkan persatuan umat, perlunya digalakkan saling empati dan saling taawun dalam kebaikan. Rasulullah ﷺ mengingatkan kita bahwa kita adalah satu tubuh, jika satu bagian tubuh sakit, maka yang lainpun akan merasakan sakit juga.

Sebagaiman Sabda Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan oleh Imam Muslim

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

Artinya:” “Permisalan orang-orang yang beriman dalam hal saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan panas (turut merasakan sakitnya).” (HR Imam Muslim)

Jika hadis ini diamalkan oleh semua orang maka persatuan akan mudah diwujudkan. Maka dakwah untuk meningkatkan rasa empati ini sangat diperlukan.

Kemudian persatuan umat juga lebih mudah terwujud jika elemen-elemen umat saling kerja sama (ta’awun).

Allah Ta’ala befirman dalam surat Al-Maidah ayat 2:

وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ

Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.”

Demikian tulisan ringan ini, Semoga Allah Ta’ala berikan kemudahan dalam melakukan ikhitar-ikhtiar untuk persatuan umat.

Wallahu a’lamu bishshowab. Nashrun minallahi wa fathun qarib.

Tito Yuwono, Dosen Jurusan Teknik Elektro-Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Sekretaris Majelis Dikdasmen PCM Ngaglik, Sleman, Ketua Joglo DakwahMu Almasykuri Yogyakarta

Exit mobile version