Lima Strategi Pengembangan Muhammadiyah DKI Jakarta

Lima Strategi Pengembangan Muhammadiyah DKI Jakarta

Dialog Pra Musywil PWM DKI Jakarta

Lima Strategi Pengembangan Muhammadiyah DKI Jakarta

Oleh: M. Sun’an Miskan

Pengembangan persyarikatan Muhammadiyah di Jakarta tidak bisa lepas dari pengembangan secara nasional hasil keputusan muktamar ke48 di Surakarta

Diantara ciri pengembangan yaitu mengandung aspek- aspek penting, memiliki pengaruh yang menentukan, diwujudkan secara terukur dalam gerakan Muhammadiyah.

Ciri-ciri pengembangan sebagai berikut, pertama sistem gerakan. Berkembangnya sistem gerakan yang maju professional dan modern dalam berbagai aspek pemikiran, konsep dan praksis yang berwawasan Islam yang berkemajuan. Untuk itu PWM DKI Jakarta harus melakukan Darul Arqam khususnya tentang paham agama dalam Muhammadiyah. Yaitu Kembali kepada Al Quran dan As Sunnah, konsisten bertajdid dan berijtihad, dilarang taqlid. Dalam berijtihad menggunakan seperangkat aturan ijtihad yang tertuang dalam Manhaj Tarjih Muhammadiyah.

Diantaranya dasar utama beristidlal (berdalil) adalah Al Qur’an dan As Sunnah Al Maqbulah.Ijtihad dan Istinbat atas dasar Illah (sebab) terhadap hal-hal yang tak terdapat dalam nash dapat dilakukan sepanjang tidak menyangkut ta’abudi dan memang hal yang dihajtkan dalam memenuhi kebutuhan manusia.

Dalam masalah ijtihad digunakan sistem ijtihad jama’iy. Pendapat peorangan anggota majlis tarjih tidak dipandang sebagai majlis. Serta tidak mengikat diri pada salah satu mazhab.

Berkembangnya sistem gerakan Muhammadiyah diakar rumput dan seluruh lingkungan ekosistem di berbagai segmen social masyarakat, untuk itu PWM DKI harus terus mengembangkan Cabang dan ranting disamping menghidupkan yang mati. Dan sudah meriset mana yang hidup dan mana yang mati. Reseach pertama banyak yang merah, banyak yang mati. Setelah digerakkan Cabang dan Ranting lalu dilakukan riset ke-2 dan banyak yang hilang merahnya.

Tersebarnya ideologi serta visi gerakan dakwah dan tajdid Muhammadiyah. Tersebarnya pandangan kebangsaan yang berbasis Islam berkemajuan dan wawasan negara Pancasila Da’ar al Ahdi wa al Syahadah (Negara Perjanjian mirip Piagam Madinah ) dalam kehidupan penduduk Jakarta yang Bhinekka Tunggal Ika.

Berkembangnya Muhammadiyah di tingkat Provinsi DKI. Terutama Ortomnya : ‘Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah,NA,IMM,IPM, Tapak Suci Putra Muahhadiyah dan HW. Maka ortom Muhammadiyah harus aktif bergerak.

Kedua, Organisasi dan Kepemimpinan. Berkembangnya pembaharuan system organisasi yang semakin effisien, efektif, inovatif, produktif dan reformatif berkemajuan maka PWM, PDM, PCM, PRM harus mempunyai kantor yang permanen, tenaga administrative yang ahli dan berbasis teknologi Digital

Berkembangnya system kepemimpinan kolektif, kolegial, bersifat transformative yang mampu menunjukkan keteladanan dinamis memobilisasi potensi, mengagendakan perubahan dan memproyeksikan masa depan diseluruh tingkatan dan institusi, untuk itu dalam Musywil, Musyda, Musycab, Musyran perlu direkrut calon Pimpinan yang memenuhi syarat diatas. Hal ini sudah disebutkan secara rinci di AD dan ART.

Berkembangnya kualitas serta fungsi dinamis organisasi dan kepemimpinan daerah, cabang, dan ranting sebagai basis gerakan. Berkembangnya peran organisasi dan kepemimpinan dalam dinamika keumatan, warga Jakarta yang berperi kemanusiaan.

Ketiga jaringan. Berkembangnya peran Jaringan keumatan, warga Jakarta yang berperikemanusiaan secara merata dan meluas. Untuk itu PWM DKI, PDM, PCM harus aktif di Majlid Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta dan Forum Kerukunan Ummat Beragama ( FKUB ) DKI Jakarta.

Berkembangnya jaringan organisasi Amal Usaha dan Kegiatan persyarikatan yang sinergis, konsolidatif dan kolaboratis. Untuk itu perlu adanya bantu membantu antar AUM (Amal Usaha Muhammdiyah) yang kuat dengan yang lemah.

Berkembangnya hubungan dan kerjasama antar ormas islam dan non islam di Jakarta bagi kemajuan Muhammadiyah di DKI.

Keempat Sumber Daya. Berkembangnya peran dan kualitas anggota serta kader sebagai subyek gerakan

Teroptimalkannya peran dan penyebaran kader baik dilingkungan persyarikatan serta diberbagai lingkungan keumatan, dan kejakartaan

Terciptanya sumber keuangan organisasi secara mandiri, terkonsolidasi dan berkesinambungan bagi kemajuan gerakan, untuk itu perlu ada induk koperasi ditingkat provinsi untuk mewadahi koperasi – koperasi yang ada diamal usaha. Dan menggalakkan penarikkan ZIS ( Zakat Infaq Sodaqoah ) dan mendaya gunakan sebagaimana mestinya.

Kelima aksi Pelayanan. Berkembangnya kualitas jenis, dan layanan public amal usaha, program dan kegiatan yang berdaya saing tinggi baik langsung maupun memanfaatkan system digital / online bagi kemajuan gerakan. Insya Allah pemilihan 13 anggota Pimpinan Wilayah DKI periode 2022- 2027 pada Musywil besok sudah menggunakan E-Voting dan dalam waktu dekat di Balai Pertemuan Ir.Juanda ini akan di pasang VIDEOTRON.Slayer tidak dibutuhkan lagi.

Berkembangnya peran Muhammadiyah dan meluasnya pandangan Islam berkemajuan dalam kehidupan keumatan, kejakartaan yang inklusif yang membawa kepada kehidupan yang maju, damai, bersatu, berdaulat, bermartabat, adil dan makmur untuk semua. Untuk itu penghormatan terhadap pemikiran bayani, pemikiran burhani dan pemikiran ’irfani harus terus menerus diajarkan kewarga muhammadiyah. PWM DKI juga punya tema untuk Jakarta yaitu SINERGI JAKARTA UNTUK MENCERAHKAN BANGSA. Ber Muhammadiyah itu adalah niat berIbadah, menunaikan amanat, memperkuat Ukhuwah

Semoga paparan diatas bermanfaat bagi para peserta seminar dalam rangka memajukakan PWM DKI pada periode mendatang 2022-2027 yang berkonsep Sinergi Jakarta untuk Mencerahkan Bangsa. Ber Muhammadiyah itu adalah niat berIbadah, menunaikan amanat, memperkuat Ukhuwah

Disampaikan pada DIALOG PRA MUSYWIL, Ahad, 5 Maret 2023 di Balai Pertemuan Ir.H.Juanda Gedung Dakwah Muhammadiyah Jakarta Jln.Kramat Raya 49 Jakarta Pusat

M.Sun’an Miskan, Ketua PWM DKI Jakarta

Exit mobile version