MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Dr Mahmudah terpilih sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Sulsel periode 2022-2027. Keputusan penetapan Dr Mahmudah untuk menakhodai Aisyiyah Sulsel diumumkan setelah Sidang Pleno di Pendopo Rujab Bupati Enrekang, Ahad (5/3/2023).
Mahmudah adalah akademisi Pendidikan. Ia sebelumnya mengemban amanah sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan Aisyiyah (LPPA) PW Aisyiyah Sulsel. Dalam menjalankan amanah itu, ia banyak mengfokuskan pendayagunaan sistem website yang saling terintegrasi dalam website utama di Pimpinan Pusat.
Terpilihnya Mahmudah untuk menakhodai Aisyiyah Sulsel usai dilakukan Musyawarah Mufakat (Mufakat) oleh 11 formatur terpilih. Nama-nama formatur terpilih berdasarkan urutan suara terbanyak diantaranya, Mahmudah, Muliaty Amin, Amirah Mawardi, Nurhayati Azis. Selanjutnya, St Aisyah Kara, Hidayah Quraisy, Masriwaty Malik, Titin Nursyamsi, St Nurhayati Ali, Nurlinda Azis, dan Siti Hamdanah Dahlan.
Selain Ketua juga telah ditetapkan Sekretaris PW Aisyiyah yang bakal mendampingi Mahmudah, yakni Titin Nursyamsi.
Ditemui usai penutupan Musywil ke-40 Aisyiyah, Mahmudah menyatakan optimismenya akan kemajuan Aisyiyah dalam lima tahun ke depan. “Pimpinan periode sebelumnya kita tahu telah banyak melakukan pekerjaan dengan capain program yang sangat baik, misi saya adalah melanjutkan itu semua dengan prinsip kolektif kolegial untuk lebih maju lagi,” ujar Mahmudah, Senin (7/3).
PW Aisyiyah Sulsel dalam satu periode terakhir memang banyak menunjukkan kemajuan, dari sisi kemitraan yang semakin meluas dan kuat baik dengan sektor pemerintah dan swasta, juga dengan peningkatan kualitas dan kuantitas amal usaha. Terbaru Aisyiyah Sulsel telah mengelola kampus sendiri yakni Intitute Aisyiyah Sulawesi Selatan.
Ketua Aisyiyah Sulsel 2015-2022, Dr Nurhayati Azis ditemui yang secara terpisah membenarkan hal itu sekaligus menyatakan harapannya dengan kiprah Aisyiyah pada periode ini di bawah nakhoda Mahmudah. “Untuk capaian Aisyiyah kita berterima kasih kepada semua pihak yang turut berperan dan membantu selama ini, untuk ke depan yang paling penting adalah terus menjaga esksistensi dan kepercayaan masyarakat kepada Aisyiyah. Pada periode kami ada 10 tanah wakaf yang diterima Aisyiyah Sulsel dari masyarakat, ini harus kita jaga baik,” katanya. (KR)