BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Santriwati SMP ‘Aisyiyah Boarding School Bandung kembali meraih prestasi. Prestasi kali ini ditorehkan oleh Rihlatassabila, santriwati kelas VIII A yang berhasil meraih juara 3 Lomba Sajak Sunda dalam acara Miéling Poé Basa Indung 2023 yang diselenggarakan oleh SMA Plus Al-Ghifari Bandung, (22/02).
Acara Miéling Poé Basa Indung 2023 ini digelar untuk memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional yang jatuh pada tanggal 21 Februari. Berbagai perlombaan disajikan dalam gelaran tersebut, di antaranya sajak, biantara, dan kawih. Sejumlah santriwati SMP ABS Bandung pun sangat antusias mengikuti berbagai perlombaan tersebut, salah satunya Rihlatassabila.
Penampilan yang begitu memukau melalui puisi Jante Arkidam dari Ajip Rosidi dalam perlombaan membaca sajak Sunda berhasil membawa Rihla menjadi juara 3. Meskipun tidak berhasil meraih juara 1, ia tetap senang karena telah berusaha memberikan yang terbaik.
“Senang banget diberi kesempatan oleh Allah Swt. Bahkan nggak nyangka bakal menang. Jujur awalnya sempet ragu, ‘Bisa nggak, ya? Bakalan menang nggak, ya?’. Aku berdo’a kepada Allah minta yang terbaik. Alhamdulillah Allah kabulin doaku”, terang Rihla kepada Jurnalis Seru SMP ABS Bandung ketika diwawancara.
Rihla juga mengatakan bahwa lomba bahasa daerah tidak sepenuhnya menyulitkan. Hal tersebut ia alami sendiri, lomba bahasa Sunda yang ia ikuti terasa menyenangkan.
Raihan juara 3 yang ditorehkan Rihla dalam acara Miéling Poé Basa Indung 2023 tentunya mendapatkan apresiasi berupa piala, sertifikat penghargaan, dan uang pembinaan dari pihak penyelenggara. Selain itu, torehan Rihla dalam ajang perlombaan tersebut mampu mengharumkan nama SMP ‘Aisyiyah Boarding School Bandung.
Ungkapan rasa gembira dan motivasi pun disampaikan oleh Nita Febriyana, S.Pd., selaku guru pembimbing lomba Miéling Poé Basa Indung 2023 dari SMP ‘Aisyiyah Boarding School Bandung.
“Untuk Rihla dan santriwati lain yang sudah berjuang bersama dalam perlombaan dalam rangka Miéling Poé Indung Sadunya terus belajar dan berani mencoba hal-hal yang baru”, ungkap Nita.
Nita mengungkapkan bahwa keikutsertaan santriwati SMP ABS Bandung dalam gelaran acara Miéling Poé Basa Indung Sadunya sebagai upaya melestarikan budaya dan bahasa daerah.
“Tetap cinta dan melestarikan budaya Sunda, baik dari segi bahasa, sastra, maupun seni Sunda. Jika bukan kita, siapa lagi yang akan melestarikannya?, ungkapnya. (Kayla)