PESISIR SELATAN, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Buya Dr. H. Anwar Abbas melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pesisir Selatan sekaligus meninjau ponpes Khairatul Hasanah Muhammadiyah Lakitan, Pesisir Selatan Ahad, (5/3/2023).
Dalam kunjungannya, Buya Anwar Abbas menyempatkan diri untuk melihat secara langsung perkembangan dan aktivitas yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Muhammadiyah Khairatul Hasanah Muhammadiyah Lakitan.
Dalam kesempatan itu, Dr. Anwar Abbas didampingi Ketua Pimpinan Wilayah Ketua PWM Sumbar Dr. Bakhtiar, sekretaris DRs H, Apris MM dan para Wakil Ketua dan juga Korda Pesisir Selatan Buya Zaitul Ikhlas Saad, MSi, Dr. Murisal M.Pd serta Ketua Majelis Ekonomi PWM Sumbar Gun Sugianto, SH, MH.
Diketahui Ponpes Khairatul Hasanah Muhammadiyah Lakitan ini memiliki santri 880 terdiri dari madrasah Tsanawiyah 680 siswa dan madrasah Aliyah 200 siswa.
Menurut Buya Anwar, Ponpes ini sangat potensi untuk dikembangkan karena besarnya animo masyarakat untuk mempercayakan pendidikan anak-anaknya di lembaga pendidikan tersebut, namun potensi tersebut terhalang berbagai keterbatasan sarana prasarana belajar yang kurang dan daya tampung asrama yang terbatas serta lahan yang sempit untuk dikembangkan.
Terkait keterbatasan lahan lanjut Buya, ke depan harus dilakukan langkah-langkah yang berani oleh pimpinan pondok untuk membeli lahan yang masih kosong di sekitar penduduk tersebut, sehingga daya tampung bisa lebih memadai, untuk itu kata Buya Anwar Abbas yang juga Waketum MUI pusat, pimpinan pusat akan ikut mensupport tentunya bersama PWM dan PDM mengembangkan pondok ini menjadi AUM unggul Muhammadiyah di Pesisir Selatan.
Mudir Ponpes Khairatul Hasanah Muhammadiyah Lakitan, Sapta Kardeni, S. Ag, MPd , mengungkapkan lembaga ini sudah berdiri sejak tahun 2011 lalu dan telah banyak menghasilkan alumni, saat ini kendala utama yang dihadapi adalah biaya untuk menggaji guru karena sebagian besar guru yang mengajar masih honor meskipun sudah ada guru negeri dan guru bersertifikasi.
Lebih jauh dikatakannya, selama ini keuangan pondok hanya bersumber dari dana BOS ditambah dengan biaya konsumsi anak-anak yang tinggal di asrama sedangkan uang sekolah digratiskan.
Menindak lanjuti arahan dari PP tersebut, lanjut Kardeni, dirinya akan membuat Cash Flow keuangan sekolah sehingga ke depannya bisa mengajukan pembiayaan pada pihak ketiga dalam upaya pengembangan ponpes tersebut.
Sekretaris PW Muhammadiyah Sumbar, Drs. H. Apris, MM menambahkan PWM Sumbar akan berupaya secara maksimal untuk memberikan perhatian yang besar agar segera dapat berkembang lebih maju sebagai AUM yang unggul di bidang Pendidikan. (RI)