BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) melalui tim kampus sehat mengadakan survei status kesehatan di ruang dosen lantai satu UM Bandung pada Rabu (08/03/2023).
Para sivitas kampus UM Bandung mulai dari dosen, tendik, hingga mahasiswa dari 4 fakultas hadir mengikuti cek kesehatan ini. Mulai dari Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Sosial dan Humaniora, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, hingga Fakultas Agama Islam.
Tes kesehatan ini meliputi cek suhu tubuh, berat badan, tinggi badan, tekanan darah, gula darah, serta asam urat. Ketua pelaksana kegiatan Fauzia Ningrum Syaputri menjelaskan, acara pengecekan status kesehatan sivitas UM Bandung menjadi gambaran dasar dalam mengimplementasikan program kampus sehat.
Para peserta harus mengisi kuesioner dari panitia yang berisikan pertanyaan mulai dari kesehatan fisik, mental, rohani, hingga pola hidup. ”Hasil dari pengisian kuesioner itu menjadi data bagi kita untuk mengecek kesehatan para sivitas kampus,” ucap Fauzia.
Penyakit degeneratif
Fauzia juga menjelaskan, tes kesehatan di lingkungan kampus UM Bandung bertujuan untuk mendeteksi maupun mencegah adanya penyakit degeneratif pada setiap peserta. ”Penyakit degeneratif ini menjadi tren di kalangan masyarakat Indonesia,” jelasnya.
Setelah pengecekan, sambung Fauzia, para peserta akan mendapatkan edukasi jika terdeteksi adanya gangguan kesehatan. ”Beragam edukasi mulai dari cara mengubah pola hidup sehat hingga meningkatkan kesehatan fisik untuk mencegah penyakit degeneratif,” kata Fauzia.
Selain itu, data dari para peserta juga menjadi rujukan bagi kampus untuk melihat status kesehatan para sivitas akademika UM Bandung. ”Pada akhirnya, program yang akan diimplementasikan nantinya akan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan maupun kondisi yang ada di UM Bandung,” tandasnya. (CH & FK)