JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menjadi tuan rumah Konferensi Ilmiah Akuntansi (KIA) X di Gedung Cendikia, Kamis (9/2). Perhelatan KIA tersebut dilaksanakan atas kerja sama antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMJ dengan Ikatan Akuntan Indonesia-Kompartemen Akuntan Pendidik (IAI-KAPd) dan 45 Perguruan Tinggi di Indonesia.
Wakil Rektor I mewakili Rektor UMJ menyambut co-host, peserta dan tamu undangan yang hadir secara daring maupun luring. Hadi menyampaikan bahwa seorang akuntan sangat lekat dengan akuntabilitas. “Saya selalu mendengar bahwa apa yang kamu lakukan harus dicatat dan catat apa yang sudah kamu lakukan yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi,” ujar Hadi.
Akuntan memiliki tanggung jawab besar, oleh karenanya Hadi mengatakan agar profesi akuntan dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman. Hal tersebut disampaikan Hadi karena adanya disrupsi yang diakibatkan oleh kemajuan teknologi. Wakil Rektor yang berlatar pendidikan bidang kesehatan ini merasa ada kemungkinan disrupsi akan melanda bidang profesi akuntansi.
Menurutnya konferensi ilmiah menjadi forum penting agar pendidik maupun praktisi dapat berkumpul untuk mendiskusikan berbagai hal tentang kemajuan-kemajuan. Hadi berharap para akuntan, pendidik, hingga praktisi dapat memenemukan gagasan baru dari persoalan-persoalan yang ada dalam dunia perekonomian terkhusus dengan profesi akuntansi.
“Saya kira dalam proses inilah teman-teman para akuntan, pendidik maupun para praktisi berkumpul untuk mendiskusikan serta menggagas terkait profesi akuntansi agar tetap bertahan untuk beradaptasi dalam melakukan perubahan,” jelas Hadi.
Ketua penyelenggara KIA X Dr. M. Adrian Muluk, S.E., M.Si., Ak., CA., CPA. mengatakan bahwa KIA ini merupakan agenda rutin dari IAI-KAPd sebagai sarana bagi peneliti karya ilmiah akuntansi untuk pempublikasikan jurnal ilmiahnya. Berbagai strategi pasca pandemi Covid19 harus dilakukan oleh para stakeholder dan akademisi khususnya bidang perekonomian.
Tugas akuntan pada masa mendatang harus memiliki kemampuan penguasaan dan keahlian teknologi informasi, sebab pada platform tersebut akuntan banyak berperan pada analisis bisnis, data, dan efisiensi dalam mendorong bisnis sebagai syarat SDG’s (Sustainable Development Goals).
Koordinator FDAPT DKI Jakarta IAI KAPd, Dr. Wiwi Idawati, S.E., M.Si., Ak., CA., ACPA menyampaikan bahwa konferensi akuntansi mulai tumbuh menjadi wajah ilmiah yang mumpuni di mata insan akuntansi. Hal ini terbukti dengan adanya dukungan dari perguruan tinggi swasta dan negeri.
Tema yang diusung pada KIA kali ini adalah Post-Covid 19 Economic: Accountability in Collaboration, Recovery and Sustainability relevan dengan kondisi Indonesia saat ini yang sedang berupaya untuk memulihkan perekonomian dengan akuntabilitas tinggi dan dapat mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Dalam pertemuan yang dibuka oleh Ketua IAI KAPd Prof. Dr. Dian Agustia, S.E., M.Si., Ak., CA., CMA. memyampaikan KIA harus tetap ditingkatkan dalam internasionalisasi untuk memperoleh akreditasi unggul. Kuncinya yaitu dengan 9 standar internasionalisasi dengan Tri Dharma perguruan Tinggi dalam melakukam kolaborasi pengabdian masyatakat.
Kegiatan makin berkesan dengan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding) antara para Co-host dengan Aliansi Jurnal Akuntansi IAI KAPd. Konferensi ini tercatat sebagai Konferensi Ilmiah Akuntansi dengan Kampus Pendukung Terbanyak di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Penghargaan tersebut diraih Universitas Muhammadiyah Jakarta atas keberhasilannya menggandeng 45 Perguruan Tinggi di Indonesia sebagai Co-host pada pertemuan ilmiah ini.
Seluruh peserta kemudian mengikuti rangkaian acara yang berlangsung hingga Jumat, 10 Maret 2023 mendatang. Rangkaian acara terdiri dari seminar dan workshop, serta persentasi call for paper secara pararel di Ruang kelas dan Aula FEB UMJ. Sebanyak 247 artikel yang akan dipersentasikan merupakan hasil seleksi dari total 317 artikel terdaftar.
Selain itu, 47 artikel sedang proses penawaran dan dipublikasikan dalam prosiding, serta 35 jurnal aliansi IAI KAPd terindeks SINTA 2 dan SINTA 5 terdisitribusi ke riviewer (peninjau). Artikel jurnal tersebut ditujukan untuk meningkatkan kemampuan para akademisi dan praktisi dalam menghasilkan peniliti berkualitas serta mampu berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan terkhusus pada bidang akuntansi.
Dekan FEB UMJ Luqman Hakim, S.E., M.Si., Ak., menyampaikan bahwa pemerintah dan perusahaan perlu fokus pada upaya pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, hal tersebut diharapkan akan menjawab tantangan Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity (VUCA World).
“Saya berharap dengan adanya Konferensi Ilmiah Akuntansi ke-10 tahun 2023 ini dapat menjadi Wadah bagi para akademisi dan praktisi untuk mampu menghasilkan kajian penelitian di bidang ilmu akuntansi yang relevan dengan kondisi perkembangan ekonomi dan industri,” jelas Luqman.
Pembukaan konferensi dihadiri oleh Wakil Rektor I UMJ Dr. Muhammad Hadi, S.Kp., M.Kep., yang di dampingi oleh Warek III, Dr. Rini Fatma Kartika, S.Ag., MH., Warek IV, Dr. Septa Candra, SH., MH., dan Walikota Tangerang Selatan 2011-2021 Dr. Hj. Airin Rachmi Diany, S.H., M.H. jajaran IAI KAPd, serta FDAPT DKI Jakarta.
Hadir pula Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto sebagai keynote speaker yang menyammpaikan tentang strategi pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi pasca pandemi Covid19. Airlangga mengatakan bahwa KAI merupakan wadah dalam menumbuhkan kolaborasi antara pemerintah dengan stakeholder termasuk di ranah pendidikan sebagai upaya pemulihan ekonomi.
KIA X merupakan program pemulihan ekonomi nasional di tahun 2023 dengan berbagai gebrakan yang menjadi mikro industri nasional dimana peran seorang akuntan menjadi penting dalam memberikan solusi dan perubahan pada struktur ekonomi dalam upaya memulihkan keadaan ekonomi di Indonesia. (KH/MN/KSU)