YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Seni melukis ternyata tak sesederhana yang dibayangkan, didalamnya banyak sekali teknik yang bisa dipelajari dan membantu proses kreatif dari melukis itu sendiri. Setidaknya itulah yang tergambar pada legiatan PC IMM BSKM yang menggelar kelas seni lukis pada sabtu (11/3) di wisdom park, kompleks kampus Universitas Gadjah Mada (UGM). Kelas seni kali ini mengajarkan pesertanya bagaimana teknik melukis dengan cat air.
“hari ini kita berlatih melukis menggunakan cat air dengan teknik wet on dry dan wet on wet. teknik wet on dry pada dasarnya adalah teknik melapisi atau menempatkan satu lapisan cat di atas kertas dan membiarkannya mengering, lalu mengecat di atasnya kembali, Sedangkan teknik wet on wet tidak perlu menunggu sampai kering. Teknik tersebut dapat memunculkan gradasi warna dan bentuk yang sangat estetik. Dalam kegiatan ini juga kita siapkan buah-buahan sebagai objek lukis” Ujar Inayatul Husna, Ketua Bidang Seni Budaya dan Olahraga PC IMM BSKM.
Kegiatan kelas seni IMM BSKM kali ini digelar dalam suasana semarak milad IMM Ke-59 dan PC IMM BSKM Ke-19. Pemilihan tempat di area kampus UGM pun dilakukan karena mengingat IMM lahir di kampus ini dan sebagian besar founding fathernya berasal dari kampus biru ini. Dalam semarak milad ini selain diadakan kelas seni juga terdapat serangkaian turnamen olahraga yang digelar selama bulan Maret 2023.
Terdapat hal menarik dalam kelas seni hari ini, yakni kepesertaanya yang luas dan tidak dipungut biaya. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai kampus dan masyarakat secara umum tanpa memandang background organisasi maupun agama. Selain itu kegiatan ini juga menggaet praktisi muda seni rupa dari Universitas Negeri Yogyakarta sebagai pemandu. Pemandu sekaligus pemateri dalam kelas seni kali ini antara lain : Retno Suci Agustin, Salma Widya Pramesti, Aldi Andrelian, Ach Saidika Taufiqur’anam, dan Inayatul Husna.
“Kelas seni ini memang dirancang untuk dilakukan secara luas dan umum guna memperbesar resonansi dakwah islam berkemajuan yang inklusif dan moderat. Kemudian juga megingatkan bahwa kita tidak bisa sendiri dalam membangun peradaban, maka kolaborasi dan partisipasi umum harus ditingkatkan. Juga kenapa kita memilih seni, karena banyak yang lupa bahwa peradaban itu dibangun bukan diatas penguasaan IPTEK semata, namun juga seni. Hal itulah yang membuat kita tetap menjadi manusia yang dinamis dan indah”. Pungkas Sulchan Fathoni, ketua umum PC IMM BSKM menjelaskan mengenai kegiatan kelas seni tersebut.
Para peserta kegiatan ini merasakan keseruan yang tinggi dan merasakan banyak manfaat dari melukis diantaranya melatih kesabaran dan melatih kepekaan serta kelembutan terhadap lukisan dan objeknya. Peserta juga merasa bahwa kegiatan serupa juga baiknya diadakan secara rutin dan lebih luas lagi. (sulchan)