SD Muhammadiyah 36 Perkuat Budaya Literasi: Gemar Membaca, Membatasi Gadget

SD Muhammadiyah 36 Perkuat Budaya Literasi: Gemar Membaca, Membatasi Gadget

MEDAN, Suara Muhammadiyah –  Pimpinan SD Muhammadiyah 36 yang berlokasi di Jalan Jermal III No.10 menyadari permasalah serius anak-anak pra dan sekolah hari ini adalah keganderungan akan aplikasi gadget (handphone) yang memiliki banyak fitur tidak mendidik. Sudanh banyak korban dikalangan anak-anak yang memiliki ketergantungan HP tersebut. Tentu saja masalah ini harus disolusikan dan sekolah bersama orangtua ingin menghentikan kebiasaan buruk itu.

Kepala SD Muhammadiyah 36 dan tim pendidik Pipit Syahfitri menegaskan sikap sekolah yang tidak kompromi untuk melakukan pencegahan atas kegandrungan gadet itu. Pihak sekolah melakukan upaya edukasi kepada semua pelajar untuk meninggalkan kebiasa bermain HP dan kembali pada belajar yang alamiah yakni membaca.

Kata Pipit untuk itulah kemudian sekoleh menggelar kegiatan  Budaya Literasi dan Bazar di sekolah yang dikuiti seluruh siswa dan orang tua. Budaya Letarasi yang berlangsung di halaman sekolah itu mendapat perhatian serius siswa dan orangtua murid. Budaya Literasi dan Bazar ditandai dengan berbagai acara

Dalam upaya mewujudkan  budaya Literasi di SD Terpadu Muhammadiyah 36 , mengadakan Gebyar Literasi Tahun 2023. Kegiatan tersebut dipusatkan di Lapangan Sekolah SDTM 36, jln Jermal III No 10 Medan

Gebyar Literasi Tahun 2023 dan Bazar disemarakkan dengan berbagai rangkaian acara  seperti tahfidz, tilawah, pildacil. tapaksuci, mewarnai, azan, storytelling dan baca puisi.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Jernal Dr.Rahim Mudin menyampaikan apresiasi atas terselenhgaranya kegiatan Budaya Literasi dan Bazar. Ini kegiatan yang bagus dan diharapkan kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan setiap tahunnya.

Sementara itu, Erlina Ulfa selaku Ketua Panita Budaya Literasi dan Bazar menjelaskan kegiatan yang melibatkan wali murid dimaksudkan agar program pengembangan literasi dengan kembali membudayakan gemar membaca dan meninggalkan gadet dapat dilakukan secara bersama antara sekolah dan orangtua. ” Mari secara bersama kita menjaga anak-anak untuk tidak lagi cenderung menggunakan gadet tapi kembali pada kegemeran membaca,” jelas Erlina Ulfa.

Kegiatan Budaya Literasi dan Bazar ditandai dengan hadir seorang pengkisan yang memberikan banyak motivasi kepada anak-anak.  Andi Rahim, sang pengkisah tampil jenaka dan berita dengan banyak tema yang mendidik.

Kegiatan bazar yang diikuti seluruh siswa melalui kelas masimng-masing menjadi salah satu yang menjadikan Budaya Literasi ini sangat menarik. Acara ditutup dengan diserahkannya hadiah kepada pemenang dari berbagai lomba yang diselenggarakan.  (masnal/syaifulh/riz)

Exit mobile version