SAWAHLUNTO, Suara Muhammadiyah – H. Adrimas terpilih kembali menjadi Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Sawahlunto periode 2022-2027.
Adrimas merupakan calon terpilih dari 40 pemilih dengan satu suara batal, sehingga suara sah menjadi 39 untuk memilih 9 calon pimpinan. Sedangkan sekretaris belum ditentukan, menunggu proses karena ada dua anggota terpilih harus legowo mundur karena rangkap jabatan dengan Pimpinan parpol, Afdal da Rio, maka naik 2 orang dibawahnya yaitu dr. Yulson Rasyid.S.psy, dan Rony Yandri, A. Ma.
Sedangkan istrinya terpilih sebagai ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Sawahlunto Yusmaini, S. Ag, M.Pd. Sedangkan sekretaris buk Yurmaini, SP, dan bendahara Rita Poniman.
Sekretaris panitia pemilihan Musyda Terpadu ke 12 Muhammadiyah & Aisiyah, Rony Yandri,A.Ma mengatakan, sekretaris belum ditentukan, menunggu proses karena ada dua anggota terpilih harus legowo mundur karena rangkap jabatan dengan Pimpinan parpol, Afdal da Rio. Maka naik 2 orang di bawahnya yaitu dr. Yulson Rasyid.S.psy, dan Rony Yandri, A. Ma
Ketua Panitia Musyda ke-12 Afdal menyampaikan, sebelum Musyda digelar didahului dengan Musyawarah Pimpinan (Musypim) dengan anggota 36 orang. Sedangkan peserta Musda sebanyak 60 orang dan calon sementara pimpinan PDM berjumlah 26 calon yang disahkan untuk menentukan 9 pimpinan PDM peraih suara terbanyak.
Dalam prosesi pemilihan PDM, pemilih suara terbanyak belum menentukan kemenangan, tetapi ditentukan secara kolektif kolegial melalui sidang pleno dengan jalan musyawarah.
Peserta musyawarah adalah anggota pimpinan daerah yang disahkan pimpinan daerah. Kemudian pimpinan cabang yang jumlahnya ditetapkan pimpinan daerah, anggota pimpinan cabang, ketua dan anggota pimpinan ranting, organisasi otonom 2 orang, 2 orang masing-masing dari unsur pembantu pimpinan tingkat daerah yang sekaligus dijadikan anggota musyawarah daerah dengan memilki hak bicara dan suara, serta undangan khusus yang ditentukan pihak pimpinan daerah.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Dr. Bakhtiar, M.Ag, didampingi Sekretaris PWM Drs Apris Yaman,MM, Ki Jal Atri Tanjung,S.H, S.Pd, M.H (Wakil Ketua Bidang Hukum Dan HAM) Afrizal Harun,S.Ag (Ketua Bidang LPCR/Korda Sawahlunto) usai pemilihan mengatakan, Musyda berjalan dengan mulus dan penuh kedamaian, itulah Muhammadiyah,.
Bakhtiar sebelum pemilihan sudah mengingatkan bahwa, dalam proses pemilihan sesuai Aggaran Rumah Tangga (ART) Pasal 15 huruf (g) dinyatakan calon pimpinan tidak boleh merangkap jabatan dengan pimpinan organisasi politik dan pimpinan organisasi yang amal usahanya sama dengan Muhammadiyah disemua tingkatan. Kemudian dalam (h) dibunyikan juga bahwa calon pimpinan tidak merangkap jabatan dalam pimpinan Muhammadiyah dan amal usahanya, baik secara vertikal maupun horizontal.
Jika hal ini terjadi atau para calon pimpinan memaksakan untuk mencalonkan diri sementara mereka merangkap jabatan, maka keputusannya akan diserahkan ke DPP Muhammadiyah. Namun, hal itu tidak terjadi di Sawahlunto karena tokoh yang masuk dalam calon PDM sementara mengajukan diri untuk mundur, sangat legowo dan beliau menurut Bakhtiar sangat paham dengan aturan.
Lebih jauh disampaikan Bakhtiar, ada 3 hal agenda yang harus dilakukan PDM Sawahlunto kedepan, yakni, melakukan evaluasi program dan kepemimpinan masa lalu, merumuskan program baru yang dikembangkan untuk masa lima tahun kedepan, dan melakukan proses regenerasi pemilihan kepemimpinan. “Tentunya bagi pimpinan PDM yang terpilih akan diamanahi oleh warga soalnitu, bagi yang tidak tentu dengan berbagai aspek yang lain,” tuturnya.
Menyoal masalah politik, bagi Muhammadiyah politik bukan alergi yang harus dijauhi. Tetaapi politik adalah bagian yang didorong kuat dan dikembangkan yang harus diisi oleh kader-kader Muhammadiyah. Secara politik Muhammadiyah tidak ada hubungan politik dengan partai politik mana saja. Tetapi Muhammadiyah akan mendorong para kader-kadernya untuk berjuang dipolitik, maka ada kewajiban bagi Muhammadiyah sekarang ini untuk menentukan siapa saja yang akan duduk dilegislatif dan eksekutif.
Ketua PDM terpilih Adrimas mengatakan, langkah awal untuk menjalankan amanah yang diemban untuk keduakalinya sebagai PDM adalah, pihaknya akan melakukan konsolidasi organisasi, melakukan evaluasi dan melaksanakan program-program kerja organisasi yang telah disepakati. Untuk menuju kearah itu, yang paling urgen dilakukan adalah membentuk terlebih dahulu sekretaris dan pengisian struktur organisasi PDM.
Dalam sambutan pertamanya, Yusmaini mengucap syukur atas terlaksananya Musyda yang lancar dan menghasilkan keputusan sesuai harapan bersama. Terima kasih juga ia sampaikan kepada PDA periode sebelumnya yang telah membantu menjalankan programprogram Aisyiyah Sawahlunto.
“Mohon doanya semoga saya tetap diberi kesehatan untuk bisa memimpin Aisyiyah hingga lima tahun ke depan dan mohon dukungannya secara moril. Mudah-mudahan Aisyiyah ke depan lebih baik lagi. Semoga saya selalu punya ide-ide untuk membuat Aisyiyah menghasilkan perempuan yang berkemajuan,” harapnya.
Yusmaini juga berharap, masing-masing cabang atau ranting Aisyiyah mempunyai amal usaha sebagai bentuk kemandirian cabang. Sehingga mampu mengelola amal usahanya sebaik mungkin dan menjadi unggul di daerah masing-masing.
“Dari keunggulan amal usaha, kita akan menunjukkan bahwa ‘Aisyiyah adalah perempuan berkemajuan yang juga unggul dalam kualitasnya,” jelasnya.
Menurut Ketua Pelaksana (OC) Drs.Ribet Mulyadi,MM, Musyda Terpadu ke 12 tahun ini berjalan penuh musyawarah dan lancar berkat dukungan semua pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan ini. Terutama kepada Ketua DPRD Ibu Eka Wahyu, yang telah memberikan fasilitas tempat dan lainnya.
“Kami ucapkan ribuan terima kasih atas semua bantuan baik moril maupun materil sehingga penyelenggaraan Musyda Terpadu ke 12 tahun ini terlaksana dengan baik dan lancar.” tutup Ribet Mulyadi yang juga Kepsek SMK Muhammadiyah Sawahlunto ini.