YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sebagai upaya ijtihad gerak kebangsaan dan bernegara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta, memutuskan mendorong kader terbaiknya, Ir. Ahmad Syauqi Soeratno untuk maju dalam proses kontestasi pencalonan anggota DPD RI. Pentingnya peran kebangsaan ini tentu harus diselenggarakan dengan seksama dan sebaik-baiknya, sehingga semua tetap dalam koridor Muhammadiyah dengan kerpibadian dan khittahnya.
Bersamaan dengan momentum songsong Ramadhan, pada hari sabtu 11/03/2023. Bertempat di Amphitarium Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, terselenggara Pengajian Songsong Ramadhan dan Pemantapan Tim Pemenangan Calon Anggota DPD RI 2024-2029 (utusan Muhammadiyah).
Dr. Muchlas, M.T selaku rektor Universitas Ahmad Dahlan dalam sambutannya berharap, “Semoga dapat terus bersinergi dan berkontribusi baik untuk persyarikatan dan untuk bangsa. Dari Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta, kita sejahterakan Indonesia”.
Selain ucapan selamat atas pengukuhan Ir. Ahmad Syauqi Soeratno, MM (Mas Syauqi) sebagai calon anggota DPD RI yang diusulkan oleh Muhammadiyah, pak rektor turut menyampaikan selamat kepada Ust. Ikhwan Ahada beserta jajaran PWM DIY dan ibu Widyastuti beserta jajaran PWA DIY yang baru saja mendapat amanah meneruskan estafet kepemimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Seiring dalam rangkaian acara yang berlangsung. Ust. Ikhwan Ahada menyampaikan tausiyah dalam sambutannya. “Ramadhan adalah momen terbaik berkontemplasi dalam satuan tahunan.” Ikhwan Ahada berpesan untuk menghidupkan kembali immah al a’diyah fil ibadah (bagaimana ibadah kita nyalakan), wal immah a’liyah fii ruhiyah wa jismiyah (pengetahuan kita, bagaimana hikmah dan rahasia Ramadhan terus gali). Serta Himmatun a’liyah fil Maaliyah (menyiapkan sangu materi yang lebih besar untuk beramal).
PWM DIY telah mengeluarkan instruksi kepada seluruh Pimpinan Daerah, Cabang dan Ranting. Berikut juga ortom dan amal usaha untuk betul-betul mengerahkan sekuat tenaga. Bahkan disebutkan dalam intruksinya, untuk menggalang suara guna mengawal amanat Musypimwilsus (Musyawarah Pimpinan Wilayah Khusus) yakni mengusung utusan resmi Muhammadiyah, Ir. Ahmad Syauqi Soeratno, MM (Mas Syauqi) menjadi anggota DPD RI.
“Didampingi Ibu Chamamah Soeratno. Tidak ada restu yang lebih, melebihi restu seorang ibu. Pimpinan Wilayah Muhammadiyah menempati urutan kesekian, tapi restu ibunda lah yang akan dibawa dan menjadi bekal utama Mas Syauqi”, imbuh ketua PWM DIY menghadirkan suasana haru. Mas Syauqi hadir bersama ibunda, ibu Prof Siti Chamamah Soeratno beserta istrinya ibu Satriana Rusly, SH., M.Kn.
Ust. Ikhwan Ahada menambahkan, hal ini merupakan pertaruhan sekaligus menjadi upaya agar Muhammadiyah didengarkan dan Muhammadiyah betul-betul bisa menunjukan eksistensinya dalam kiprah dakwah berbangsa dan bernegara. “Warga Muhammadiyah yang baik, akan menaati keputusan yang telah disepakati bersama. Karena ini intruksi, tidak ada kata untuk kemudian beralasan”.
Kita semuaa punya komitmen untuk mewakafkan seluruh kemampuannya untuk dakwah di persyarikatan. Amal Usaha apapun bentuknya, wajib menunaikan apa yang menjadi hajat Muhamamdiyah DIY ini. “Apabila jika nanti tim pemenangan baik daerah, cabang bahkan ranting kok masih melirik kesana kemari, Pimpinan wilayah Muhammadiyah dengan instruksinya untuk bisa di itik-itik, diingatkan, dielus-elus supaya kembali ke jalan yang benar.” Ikhwan Ahada menegaskan.
“Dengan memohon kepada Allah SWT, azam kita untuk mengangkat sekaligus mempercayakan amanah ini, kepada bapak Ir. Ahmad Syauqi Soeratno. Semoga Allah berkenan, mengijabah dan melancarkan upaya kita. Nasruminallah Waa Fathun Qorib” tutup ketua PWM DIY.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan prosesi pengukuhan secara simbolik dan penyerahan SK yang dikomandoi oleh Ketua Tim Pemenangan Wilayah, Pak Azman Latif. “Alhamdulillah, sudah kami terima SK nya secara resmi. Dan kami sangat menyadari tanggung jawab ini, merupakan tanggung jawab yang sangat berat. Sehingga kami membentuk tim Kopassus yang dikomandoi oleh mas Herman Dodi.” Sambut Azman Latif.
“Di Muhammadiyah kita terbiasa, soal ketugasan itu bergulir. Insya Allah sangat ikhlas estafet ini bergulir kepada Mas Syauqi. Mudah-mudahan berhasil menyelesaikan segenap tugas-tugas persyarikatan.” Afnan Hadikusumo menambahkan singkat.
Penekanan tombol Kick Off dilakukan bersama-sama oleh Ketua PWM DIY Ust Ikhwan Ahada, Pak Azman Latif selaku ketua tim pemenangan, Pak Afnan Hadikusumo sebagai perwakilan DPD RI utusan Muhammadiyah yang menjabat, Ibu Widiastuti sebagai ketua PWA DIY serta dibersamai pak Herry Zudianto mantan walikota Jogja dan pak Syukri Fadholi mantan wakil walikota Jogja.
“Sepindah nyuwun ikhlasipun, nyuwun pandungo, nyuwun dukungan nipun. Bilih tugas meniko saestu mboten gampil, tugas meniko tugas ingkang mpun kempalaken saking ranting, cabang, daerah ngantos wilayah. Tugas ingkang ngemotaken kito sami bilih tanggal 12 Juli 2018. Forum semacam ini pernah dilakukan di aula SMA Muh 1 untuk Muh Afnan Hadikusumo, dan alhamdulillah kita bisa menjadikan kembali beliau menjadi anggota DPD RI dari Muhammadiyah untuk periode 2019 – 2022,” buka Mas Syauqi.
“Sak meniko kita bertugas lagi di Amphitarium Univ Ahmad Dahlan, semoga rahmat yang sama, hidayah yang sama, kita dapatkan bersama-sama untuk mewujudkan niat dengan cara yang baik. Menjalankan amanah, menjemput amanah menjadi anggota DPD RI utusan Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta,” sambung Mas Syauqi
“Bapak ibu sekalian namung sepindah saya kemutan tadi ngendiko ust Ikhwan Ahada, ini pengalaman sebagai ketua tim pemenangan pak Afnan 5 tahun yang lalu. Kalau ada pimpinan wilayah, daerah, cabang yang kebetulan berbeda pandangan, maka di itik-itik tadi, di ingatkan. Maka saya ingat itu ketika dulu diajari saat pesantren Ramadhan di Mu’allimin, tentang surat Ali Imran ayat 159. Fa’fu anhum (dimaafkan), Fastaghfirlahum (dimohonkan ampun dan diajak musyawarah bersama-sama agar tujuan utamanya tercapai) dan setelah ikhtiar kuat, maka fa’idza azzamta fattawakal alallah. Insya’ Allah dengan niat bersama dengan ketulusan dan keikhlasan, harapan seluruh cabang ranting dan seluruh daerah serta wilayah Muhammadiyah – Aisyiyah seluruh DIY akan terwujud 2024 nanti,” imbuh Mas SyauQi lengkapi sambutannya.
Melengkapi khidmatnya acara, Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir turut menyapa melalui video tahrib Ramadhan. Ia berpesan agar kita dapat menjadikan Ramadhan sebagai riyadhoh, sebagai proses olah jiwa. Dimana seluruh kaum muslimin yang berpuasa dibulan Ramadhan, betul-betul menjadikan dirinya semakin beriman kepada Allah SWT dan semakin bertakwa.
“Takwa itu puncak dari kebaikan setiap Muslim, setiap mukmin. Sehingga kita bisa menjadikan ketakwaan sebagai atribut, identitas, bahkan sebagai pola pikir, tindakan serta sikap kita yang diimplemantasi sehari-hari untuk menjalankan perintah Allah yang bersifat ibadah dan Mu’ammallah.
Takwa itu dasarnya wiqoyah, yakni kewaspadaan diri agar kita selalu seksama dalam hidup,” buka Prof Haedar dalam tausyiyahnya.
Sebagai riaydhoh, sebagai olah jiwa, kita harus menjadikan puasa sebagai pembentukan keadaban diri, menjadi orang yang lebih bisa hifdul lisan (menjaga lisan) bahkan juga kita bisa menjaga sikap kita. Disaaat kita berpuasa ada hal-hal yang membuat kita marah. Rasul mengajarkan “inni sho’imun” aku sedang berpuasa. Termasuk kita menjadi orang yang bertakwa, wiqoyah dalam menghadapi arus kemajuan teknologi, ditengah arus informasi melalui media sosial, sehingga kita warga Muhammadiyah memiliki keadaban publik yang dapat diteladani ditengah masyarakat, menunjukan uswah hasanah, membangun keadaban publik dalam kehidupan masyarakat bangsa dan negara. Semoga ketakwaan kita membuat kita semakin dekat dengan Allah SWT (taqarub ila Allah).
“Mari kita songsong puasa dibulan Ramadhan ini, sebagaimana telah ditetapkan PP Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih dan Tajdid tentang pelaksanaan awal Ramadhan, kita persiapkan semuanya dengan kesiapan fisik dan ruhani yang baik” lanjut Prof Haedar.
Peran DPD ini adalah untuk membawa misi Muhammadiyah dan kedaerahan serta peran kebangsaan. “Jadikan DPD, DPR dan semua institusi kenegaraan itu menjadi bagian pengkhidmatan kita bagi bangsa dan negara. Memperbaiki keadaan, membangun bangsa menjadi bangsa berkemajuan. Maka mari kita bekerja secara simultan dan menyeluruh, bahwa Muhammadiyah adalah organisasi Islam yang besar. Ranting, Cabang, Daerah dan Wilayah harus terkonsolidasi dengan baik. Seraya dengan itu gerak untuk mensukses DPD RI harus disertai dengan menghidupkan gerak Muhammadiyah ditingkat bawah, ditingkat jama’ah, ditingkat Masjid. Semoga Allah membuka jalan buat kita semua untuk mengemban misi dakwah dan tajdid Muhammadiyah untuk kemaslahatan umat dan bangsa,” tutup Pak Haedar melengkapi pesan.
Menjelang penutup, Ustadz Haji Hamdan Hambali mengajak hadirin untuk bersama-sama mendoakan, agar langkah Ir. Ahmad Syauqi Soeratno menuju DPD RI utusan Muhammadiyah dipermudah.
Mengutip Surat Al-Baqarah : 186 dalam prakatanya, “ujiibu da’wata alddaa’I idzaa da’aani. Kata Allah saya akan mengabulkan orang yang berdo’a kepadaku, dengan syarat dua hal. Falyastdjiibuu lii, kamu semuanya menjalankan segenap perintah saya. Wal yu’minuu bii, dan kamu harus percaya” buka Ust Hamdan menjelang do’a bersama.
“Allahumma La Sahla Illa Ma Ja’altahu Sahla Wa Anta Taj’alul Hazna Idza Syi’ta Sahla,” lanjutnya dalam do’a bersama. (Tim TPW SQ)